ini untuk tuan yang sudah berhasil membuatku jatuh cinta hanya dengan pesan singkatnya.
hai, apa kabar?
aku merindukanmu, aku baik tapi tidak dengan hatiku, semenjak kau memilih untuk mengakhiri hubungan kita -kau dan aku-
terimakasih telah memperjuangkan ku ya?tuan,
aku boleh bertanya sebentar?
untuk apa sekian lama kau mencariku, kalau kau sia-siakan?
untuk apa kamu menyulitkan diri untukku kalau pada akhirnya perpisahan yang aku dapatkan?kamu pernah berbicara padaku jika kamu takkan meninggalkan ku lagi kan? lalu ini apa? semua hanya omong kosongkan?
tuan,
mengapa harus bertemu bila akan berpisah?
mengapa kamu membuat kita seasing ini sekarang?
mengapa kau selalu memintaku untuk mengerti kan diriku jika kau pun tak bisa mengerti diriku?
mengapa kau memintaku menetap tapi kau tak benar-benar niat untuk menetap?tuan,
mengapa?
mengapa sesakit ini?