Setelah memarkirkan motor kesayangannya di garasi axel segera masuk kedalam rumah dan langsung disambut oleh kedua orang tuanya
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam, sini xel papi mau ngomong" ucap papi axel
"mau ngomong apa pi? " tanya axel
"em... Papi bingung gimana ngomongnya"
" kenapa bingung pi tinggal bicara aja apa yang mau papi omongin"
"emm... Papi..."
"kenapa sih pih? Apa axel buat salah sama mami juga papi? "
"bukan gitu sayang" ucap mami axel
"ya terus apa dong"
"papi mau menjodohkan kamu dengan anak temen papi xel"
Deg
"maksud papi gimana?Papi mau jodohin axel saat papi tau axel punya pacar"
"ngga gitu xel, papi cuma pengen silaturahmi antara dua keluarga berjalan baik apabila kamu menikah dengan putrinya temen papi"
"jadi papi merelakan kebahagiaan axel dengan menjodohkan axel dengan anak temen papi buat silaturahmi gitu"
"iya, lagipula dia juga masih sekolah ko, dia ngga kalah cantik juga dari visha"
"papi apaan sih, jangan bedain visha sama cewek itu. Axel mah ngga peduli dia mau cantik kaya gimana juga, kalau masalah hati mah ngga bisa di bohongin pi"
"keputusan papi ngga bisa dibantah xel kamu harus nurut ngga ada penolakan"
"terus buat apa minta pendapat axel kalau papi ngga mau axel nolak, axel tetep ngga mau pih kalau harus dijodohin. Axel udah punya pacar, axel ngga mau nyakitin visha, axel juga sayang visha. Ko papi tega buat pisahin kita berdua. Papi jangan egois dong cuma demi silaturahmi papi mengorbankan kebahagiaan axel. Disini yang bahagia itu cuma mami sama papi sedangkan axel ngga"jawab axel sembari berdiri hendak meninggalkan rumah
"axel kamu mau kemana?" tanya mami axel
"ngga tau, mami papi ngga perlu peduliin axel kalau gini caranya"
"axel tetap duduk papi belum selesai bicara!!!"
"papi mau axel kaya gimana lagi, axel ngga mau dijodohin pih. Axel punya visha sekarang dan axel ngga mau orang lain yang jadi tunangan axel maupun istri axel nanti. Axel cuma mau visha bukan yang lain. Kalau papi tetep jodohin axel axel ngga mau ngomong sama papi mami"
"yaudah ngga papa kamu mau mogok ngomong sama papi mami? Silakan papi ngga larang yang penting papi mau kamu menerima perjodohan ini"
"bego axel kenapa lo cuma mau mogok ngomong sih jadinya papi nekat?! Kenapa ngga sekalian aja lo bilang bakalan kabur dari rumah" batin axel
"terserah papi axel cape, yang penting axel udah bilang axel ngga mau dijodohin" ucap axel sembari pergi meninggalkan rumah
__________
Axel pun memutuskan untuk pergi kerumah visha untuk meredakan emosinya saat ini
Tok... Tok
"sebentar..." jawab orang dari dalam rumah
"loh axel, kenapa kesini?katanya kamu punya urusan sama mami papi" tanya visha
"ngga papa, cuma mau ngajak kamu jalan ke taman mau kan?"
"emm... Tunggu sebetar aku ganti baju sama ijin dlu sama mommy"
"yaudah aku tunggu kamu disini yaa"
"okee" ucap visha sambil memasuki rumah
5 menit kemudian
"yuk xel" ucap visha
"udah izin mommy?"
"udah, yuk Sekarang berangkat"
Axel dan visha pun langsung pergi ke taman menggunakan motor axel. Sesampainya ditaman mereka duduk dikursi dekat pohon. Visha diam memperhatikan axel yang tiba-tiba memeluknya erat seperti tidak akan bertemu lagi dihari esok
"xel, kamu kenapa?"
"ngga papa aku cuma lagi kangen banget sama kamu"
"kamu ada masalah yaa? Bilang xel jangan diam" ucap visha sembari menarik kepala axel agar menatapnya
"aku ngga papa visha, aku janji kalau aku punya masalah pasti aku bilang"
Visha pun menghela nafas dan berakhir dengan keadaan yang canggung
"visha, kalau nanti kita udah dewasa visha mau ngga nikah sama axel?"
" tergantung" jawab visha
"ko tergantung sih, kamu ngga mau nikah sama aku?!"
"ya tergantung kalau kita bukan jodoh gimana?"
"ko kamu ngomongnya gitu?"
"ya aku harus gimana xel, cukup saat ini aku mencintai kamu dan kamu mencintai aku. Itu aja udah buat aku bahagia banget. Mungkin kalau kita ditakdirkan untuk bersama sampai hari tua nanti,aku akan lebih bahagia karena yang jadi masa depan aku tuh kamu. Seseorang yang aku cintai saat ini maupun nanti"ucap visha sambil menatap axel
"kita ngga akan tau masa depan kita nanti bakal kaya gimana. Cuma saat ini aku mau bilang aku cinta kamu, aku sayang kamu dan mungkin bila kita tidak ditakdirkan bersama, kamu tetap mempunyai tempat dihatiku. Aku harap kamu bisa bahagia walaupun bukan dengan aku nanti. Jangan tanya seberapa besar cinta aku ke kamu, jangan pernah ragu dengan rasa sayang aku ke kamu. Kamu akan tau jawabannya kalau aku udah jatuh cinta terlalu dalam sama kamu. Aku sayang kamu, sha" ucap Axel sembari menarik visha yang sudah berkaca kaca kedalam pelukannya
"axel ko kamu ngomong gitu kaya kita mau pisah aja" ucap visha sambil menangis dipelukan axel
"jangan pernah nangis sha, cuma gara gara cowo kaya aku."
"axel...." lirih visha
"apa sayang"
"kamu ngga berencana ninggalin aku kan?"
"aku ngga pernah berencana meninggalkan tapi kalau kalau takdir berkata lain aku bisa apa" ucap axel sembari mengecup mata visha
"aku ngga tau kita bakal gimana nanti sha, secara tidak langsung aku udah janji sama kamu untuk tidak meninggalkan. Aku ngga tau bisa menepatinya atau tidak tapi aku berharap bisa mengabulkannya untukmu" batin axel
__________
Hai i'm back
Gimana nih chapter ini?
Suka?
Ngga suka?
Happy reading!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
I Mean, I Lost You!!!
Fiksi RemajaHidup manusia itu nggak akan terus berjalan dengan mulus,kita itu ngga akan tetap berada di atas pasti ada saatnya kita akan berada dibawah,ada waktunya kita untuk senang dan ada waktunya untuk susah. banyak orang yang datang dan pergi tapi adakah y...