2

2.5K 328 25
                                    

Bismillah...

Cinta itu sebuah permainan yang dimainkan oleh dua orang dan dimenangkan oleh dua orang tersebut.
-anonim-

🍓🍓🍓

Radi sedang menegak air mineral sambil duduk di kursi panjang di bengkelnya saat dua orang perempuan datang dengan pakaian kantor. Kedua alis Radi terangkat saat mengenali salah satu perempuan itu.

"Kak Jesya?"

Suara serak berat Radi membuat Jesya yang sedang menyeka keringat menoleh ke arah suara. Radi berdiri di depannya dengan wajah belepotan oli. Mengenakan kaus abu-abu tanpa lengan dan celana cargo.

"Kak?"

Jesya mengerjap dua kali tanpa sadar sudah terpana cukup lama pada pemuda itu.

"Eh iya?"

"Ada masalah apa kak sama motornya?" tanya Radi sambil memperhatikan motor matic putih yang sedang dipegangi teman Jesya.

"Ban nya bocor," jawab Jesya.

Radi mengangguk paham.

"Oh, duduk dulu kak, biar saya ganti dulu ban nya," kata Radi lalu mengambil alih motor itu dari teman Jesya.

Jesya lalu duduk di kursi panjang yang diduki Radi sebelumnya. Memperhatikan Radi yang terlihat cekatan menggantikan ban motor milik temannya.

"Cakep banget Jes, kenal dimana?" tanya Niki sambil menyikut lengan Jesya. Jesya mendelik.

"Sahabat Sagara," jawab Jesya sambil lalu. Niki membulatkan mulut.

"Kenalin dong," kata Niki sambil mengedipkan sebelah mata membuat Jesya melirik sahabatnya itu tajam.

"Teman adek gue, jangan aneh-aneh deh," tegas Jesya. Niki mencibir.

"Kalau montirnya begini sih gue rela bocorin ban motor tiap lewat sini," kata Niki asal membuat Jesya mencubit lengannya.

Untung Niki mengira kalau Radi itu montir. Coba kalau Niki tau Radi pemilik showroom mobil pasti gadis itu makin gencar meminta Jesya mengenalkannya pada Radi.

"Udah nih kak," kata Radi tak lama kemudian. Niki tersenyum manis pada pemuda itu membuat Jesya mendecih.

"Berapa dek?" tanya Niki. Mendengar itu Radi cuma tersenyum tipis membuat Jesya menelan ludah. melirik Niki yang sudah pasti terpesona.

"Gak usah kak, bawa aja," kata Radi manis. Niki balas tersenyum.

"Makasih banyak, nama-"

"Makasih Radi! Yuk Niki! Udah telat banget nih kita!" potong Jesya sambil mendorong punggung Niki. Niki mendelik, mau tak mau melangkah  karena dorongan Jesya di punggungnya sangat kuat.

Radi cuma tersenyum melihat itu.

"Kak Jesya lucu juga ya?" ceplosnya setelah Jesya pergi lalu terkekeh sendiri.

🍓🍓🍓

"Kak, besok lo bisa tolongin gue ambil bahan baju gak?" tanya Sagara sambil mendudukkan tubuhnya di sebelah Jesya.

Antar Rasa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang