Bab 2

49 3 0
                                    

“Berbuat baiklah kepada Wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari Tulang Rusuk, dan sesungguhnya Tulang Rusuk
yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para Wanita dengan baik.”

«HR. Bukhari»

💙
#sebelumnya

"Happy sangat princess Along ni" ucap Imam sambil mengacak rambut sang adik, "mestilah happy, Anna rindu dengan Along tau" Anna memasang wajah seimut mungkin, "alololo comelnya dia, Along pun rindu."

#Next

"Imam, kamu bile nak bagi Mummy cucu" tanya sang Ibu, Imam yang ditanya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Macam mane nak bagi kite cucu, menantu pon belum lagi anak awak bagi." Ucap sang Ayah, "anak saye?, anak awak jugelah Bang!"

"Nak macam mane lagilah, memang belum ade jodoh"

"Macam mane jodoh tu ade, yang kamu ni tak ade ikhtiar nak cari." ucap Shafeeya kesal, dia heran dengan anak laki-lakinya ini, usia sudah cukup tapi belum juga menikah.

"Along, along tu-kan handsome, ade mobil cantik, tak susahlah nak cari buah hati, Anna yakin Along banyak peminat." Anna pun ikut-ikutan, perkataan Anna tidaklah salah, apalagi dengan gelar Tengkunya itu. Sudahlah pasti banyak wanita yang berminat untuk menjadi pendampingnya.

"Yakin sangat kamu ni An, tak ade yang Along kamu ni handsome sangat, tak ade sikit pun muke handsome die tu."

"Kenape Daddy cakap macam tu?, kawan-kawan Anna ramai cakap Along handsome tau."

"Kalau cam tu kawan Anna mesti periksakan diri ke dokter mate" Shafeeya pun ikut mengenakan Imam, membuat Anna bingung belum konek dengan maksud kedua orangtuanya.

"Mummy dengan Daddy ni kenape cakap Along tak handsome, tak pahamlah Anna."

"Along kamu tu tak ade turunan handsome Daddy langsung, kalau betul handsome mestilah dah laku sekarang."

"Mummy setuju dengan Daddy, handsome tak boleh diakui kalau tak laku lagi." Imam semakin terpojok oleh kedua orangtuanya, memanglah banyak gadis-gadis diluar sana yang mengaku menyukainya. Bahkan secara terang-terang ada yang meminta untuk dilamar olehnya, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain menolak mereka dengan baik, disebabkan hatinya masih ada nama seorang gadis.

"Imam tengah ikhtiar ni Mam, Imam senantiase berdo'a kepade Allah agar disegerakan belahan jiwa ni." ucapnya sambil memasang senyum yang sangat manis tetapi --- hambar.

"Ikhtiar itu tak berdo'a je, Imam kene cari, ape nak tunggu Anna sampai kahwin baru kamu nak kahwin?."

"InsyaaAllah Imam usahekan secepatnya, Daddy dengan Mummy tolong do'akan je, semoga perempuan yang tengah Imam perjuangkan dalam do'a ni boleh luluh dan terima Imam." jelasnya panjang lebar, "Ooh Along dah ade calon?"

"Belum lagi Ann, tapi Abang memang sukekan perempuan ni."

"Ha' tunggu ape lagi, bawalah jumpe Papa dengan Mummy."

               Selesai makan malam dengan sedikit banyak obrolan bersama orangtuanya Imam menuju kamarnya. Pikirannya menerawang mengingat kenangan bersama seorang gadis yang mengisi hatinya tiga tahun belakangan ini. Seorang gadis yang terang-terangan menolaknya dua tahun yang lalu, tetapi entah kenapa ia masih tak lelah untuk mendapatkan hati gadis itu.

"Adiba sampai bile saye nak tunggu awak?," Ucapnya sambil menatap foto gadis yang dicintainya itu. "yaa Allah jika kami memang berjodoh tolong satukan kami, kalaulah tak ade jodoh tolong ikhlaskan hati ini."

MAHABBAH CINTAWhere stories live. Discover now