Mulai pendekatan (PDKT)

33 4 0
                                    

Besok adalah hari rabu dimana pada hari itu Yasmine akan mengikuti seleksi lomba bernyanyi.

^~^

Keesokan harinya..

Banyak peserta yang mengikuti lomba tersebut baik perempuan maupun laki-laki, saat Yasmine menoleh ke arah belakang ternyata Abyan ada di tempat ini yaitu tempat setiap peserta akan mengikuti seleksi lomba, termasuk Abyan.

Alih-alih Yasmine lumayan terkejut lagi melihat cowok tampan tersebut dan bersuara emas.

"Abyan" Detak jantung Yasmine kaget melihat Abyan sambil menunjuk telunjuk nya ke arah Abyan.
"Yasmine! Ngomong-ngomong lo mau ikut seleksi juga?" Tanya Abyan penasaran.
"Iya hehe lo juga nih?" Yasmine balik tanya.
"Iya, tapi karena paksaan" Jawab Abyan jujur.

Abyan memang kayak gitu bakatnya pura-pura di pendam namun jika mau pun karena keterpaksaan.

Pada saat itu, Yasmine benar-benar ingin menyakinkan Abyan bahwa ia mempunyai bakat yang orang lain tidak mempunyai nya, Yasmine juga berpesan bakat itu harus terus di asah, dan dengan bakat tersebut Abyan akan bisa membahagiakan banyak orang di sekelilingnya.

Terkumpul lah butir-butir semangat pada jiwa Abyan karena semua nasihat Yasmine.
Abyan pun sadar bahwa ia salah pura-pura memendam bakat yang ia punya hanya karena gengsi. Ia sadar bahwa kelebihan yang ia punya merupakan anugerah Tuhan yang patut ia syukuri.

^~^

Hari berikutnya, Yasmine harus tiba di sekolah pukul setengah enam pagi sebelum matahari benar-benar muncul. Hari ini Yasmine di hadapkan berbagai macam latihan suara begitu juga dengan teman-teman yang lainnya. Pukul enam pagi tepat Yasmine bergegas berjalan menuju bus, waktu yang di butuhkan menuju lokasi lomba kira-kira tiga jam lumayan jauh.

Pembagian tempat duduk sesuai dengan instruksi yang sudah guru beri. Tak disangka di salah satu tempat duduk tersebut tertera nama Abyan dan Yasmine.

Yasmine sudah dari awal menempati tempat duduk yang di balut dengan busa empuk tersebut, sedangkan Abyan terus sibuk mencari tempat duduk nya dimana. Sebenarnya tempat duduk tersebut sudah tertera nama mereka namun Yasmine masih saja belum menyadarinya bahkan hingga datangnya Abyan.

Saat Abyan duduk di sebelah Yasmine, Abyan tak sadar bahwa gadis tersebut adalah Yasmine. Yasmine pun sibuk membaca buku nya di dalam hati.

Yasmine melongo melihat Abyan dengan sweeter nya.

"Abyan? Kok Lo duduk di sebelah gue?"
"Lah ko Yasmine kenapa gue gak sadar kalau dari tadi ada lo di sebelah gue ya" Respon Abyan sembari tersenyum kecil.
"Bentar-bentar kok lo duduk di sini?" Tanya Yasmine bingung.
"Coba deh liat tempat duduk di situ ada nama gue"
"Berarti ada nama kita di tempat duduk ini?" Yasmine mengangkatkan kedua alisnya.

Dua jam berlalu, mata Yasmine benar-benar mengantuk akibat terlalu lama berlatih untuk persiapan dispen nya tersebut. Ia pun terlelap tidur, tanpa di sengaja ia merebahkan kepala nya di pundak Abyan. Abyan sedikit menoleh kan mata saat Yasmine lelap tidur di bahunya. Abyan tak karuan dengan perasaannya ia merasakan sesuatu yang berada.

Perjalanan tersisa lima menit lagi, Abyan terpaksa membangunkan Yasmine.
"Yas"

Perlahan Yasmine membuka mata sambil mengucek kedua matanya itu. Ketika keduanya saling menoleh kan muka mereka saling menatap. Yasmine tersipu malu karena telah merebahkan dirinya di bahu Abyan. Ia pun minta maaf.
"Aduh maafin gue ya, pundak lo pegel gak?"
"Enggak kok lo gausah khawatir"

Sampai lah kita menuju tempat tujuan. Satu persatu dari kami keluar dari bus dan menuju persiapan selanjutnya yaitu bersiap-siap mengikuti lomba tersebut. Panggung yang tersedia untuk tempat perlombaan lumayan meriah dan tak terlalu tinggi. Di depan kami terdapat juri-juri yang siap menilai kami.

Pak Nanda guru kesenian itu mengumumkan bahwa semua siswa akan bernyanyi berdua sesuai dengan nama yang tertera pada tempat duduk di dalam bus itu. Sebelum nya sudah ada pengumuman bahwa siswa akan bernyanyi berdua namun Yasmine tak menyangka bahwa yang akan bernyanyi dengannya adalah Abyan.

"Yas gue nyanyi sama lo" Tanya Abyan kaku.
"Kayaknya iya coba kita minta daftar nama ke pak Hasan"
"Eh gausah Yas! Kita memang akan nyanyi bareng"
"Masa sih gue gak percaya" Yasmine kekeh membulatkan niatnya.

Yasmine heran.

Tentang kemiripan karakter Yasmine dan Abyan, tentang bakat mereka yang hampir sama, tempat duduk yang sama ketika di dalam bus, dan sekarang harus bernyanyi berdua.

Entah semua ini suatu kebetulan, atau memang takdir telah mempertemukan.

Kini, giliran Yasmine dan Abyan yang harus bernyanyi.
"Yas abis ini giliran kita?!" Bisik Abyan.

Setiap siswa menyanyikan judul lagu yang sama.

Abyan dan Yasmine mulai bernyanyi, jari jemari Abyan perlahan memegang gitar. Kedua nya memiliki suara yang tak kalah bagus nya.

Setelah semua peserta menunjukkan penampilan nya, para juri menyimpulkan bahwa ada lima peringkat nantinya. Termasuk terdapat nama Yasmine dan Abyan, menurut nya ini adalah hal mengejutkan yang tidak pernah mereka kira akan meraihnya.
"Kita menang" Sahut Yasmine dengan raut wajah gembira.
"Bener ya usaha itu gak pernah mengkhianati hasil" Respon Abyan tersenyum.
"Bener kan kata gue waktu itu? Lo itu hebat lo berbakat buktinya karena lo kita bisa menang apalagi yang di dapet peringkat pertama" terang Yasmine.
"Iyaiya jangan ngungkit lagi! Mendingan sehabis kita dispen kita rayain mungkin makan bareng gitu, lo mau gak?"

Sehabis pulang dispen Yasmine dan Abyan berencana akan makan di suatu tempat untuk merayakan kemenangan mereka atas peringkat pertama nya dalam pementasan bernyanyi kemarin.

Baru kali ini mereka makan berdua, berpegangan tangan bagai sahabat, dan saling berbincang terkait dengan kisah hidup antara keduanya.

"Lo udah ke kafe ini?" Tanya Yasmine.
"Lumayan sih gue udah sering ke sini tapi sama paman sering nya" Jawab Abyan dengan sedikit raut wajah sedih.
"Kenapa gak sama orang tua lo atau sama adek lo?" Yasmine mulai gugup dengan pertanyaan nya.
"Orang tua gue udah gak ada" Jawab Abyan tersenyum palsu.
"Aduh.. maafin gue ya udah buat lo sedih" Yasmine mengucap kata maaf dan
mengerucut kan bibirnya.

Berbagai kisah hidup antara mereka berdua mereka ceritakan. Abyan anak yatim piatu yang tidak punya ayah dan ibu, hanya tinggal bersama pamannya yang kini selalu sibuk dengan pekerjaan nya. Sebenarnya Abyan adalah sosok pria yang humoris, namun selepas kepergian orang tua nya ia menjadi pria yang tertutup dan bersikap dingin. Kepergian kedua orang tua Abyan 2 tahun yang lalu, hal itu membuat Abyan menjadi pemurung dan sangat terpukul. Namun, semenjak kehadiran Yasmine di dalam keseharian nya kini ia tak selalu larut dalam masa lalu kelam itu.

Siapa pun orang nya, jika kehilangan orang yang di sayanginya ia tak akan bisa memikulnya.

^~^

Next >>>
































Yasmine's Shereenia CitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang