Minggir... Saingan Lewat

197 18 0
                                    

Prang... Suara bombardir yang jatuh ke lantai kafe membuatku terkejudh

"Lo... Minta mati ya?" -gue menghadap Anabel dengan penuh amarah

"Cih... Ga nyangka adek sendiri punya simpenan tapi mbaknya gatau!" "Orang bule lagi!" -Arabel dalam mode Anabel

"Ha...?" "Simpenan mata kau gue simpen!" "Dia itu... "

"Emangnya kenapa klo gue simpenannya Senja?" "Gue juga seneng kok di sekap sama Senja!" -tiba-tiba ngerangkul pundak gue dari belakang sambil nyekap mulut gue

"Wihh... Padahal mukanya pas-pasan tapi dapet yang cakep!" "Hebat Njaa hebat... " prok...prok...prok... -Raka tepuk tangan

"Padahal sukanya berantem tapi ternyata udah dewasa jugak ya lo! Hebat... " prok...prok...prok... -Altezza main nyeplos

"Udah berapa taun lo jadi simpenan?" -Gilang

"Oh... Kira-kira dari Senja umur 6 taun!" -bule Jepang

"Hah?" "Bahkan dari dia masih bocil?" -Raka

"Umur Senja sekarang berapa?" -Gilang

"Kyaknya udah 17 taun deh!" -bule Jepang

"Brarti udah jalan bertaun-taun dong Nja?" "HEBAT NJAAAA!!!" -Altezza

"Woi woi kalian! Senja marah tuh!" -Aksa

"Nama kamu siapa?" -Anabel sok imut

"Hmm... Loli!" -dengan datarnya si bule bilang

"HAH?" -kompak mereka berempat yang kemudian dilanjutkan dengan ngerumpi

"Dia ga doyan loli!" -Gilang
"Padahal loli itu imut loh!" -Raka
"Hu um mantap betul apalagi dia gampang kena tipu orang cakep!" -Altezza
"Klo gue punya pacar mending gue pilih yang loli!" -Raka
"Ngimpi ya lo?" -Gilang n Altezza

"Gue nggak ikutan!" -Aksa

"E-Emangnya loli itu apa sih?" -masih dipertahankan senyuman imutnya Anabel

"Bagus deh klo gatau!" "Loli itu nyebelin! Suaranya aja yang sok imut tapi orangnya ngisruh!" "Mending yang kyak Senja... Dewasa mandiri pula nggak pernah ngerepotin orang!" "Ya kan Nja!" -si bule mengedipkan sebelah matanya yang gue balas dengan tonjokan bawah dagu dan buakk...

"Harusnya gue yang bilang gitu bego! Kenapa jadi lo yang melampiaskan suara hati gue?" "Gue kirim lo ke alam baka!" -gue power 100% angry

"Galak amat ihh!" -si bule

"Manager! Shift saya sudah selesai!" "Saya mau pulang!" -gue pergi gitu aja

"Hari ini lo gaboleh pulang ke rumah sampe gue tau siapa si bule itu!" -devil Anabel

"Woi woi! Harusnya antar saudara itu saling menjaga bukan saling menjatuhkan gini!" -Altezza

"Lo gatau apa rasanya nggak punya saudara?" -Raka

"Lah itu siapa lo?" -gue

"Oh ini... Cuma kenalan doang!" -Raka dengan entengnya

"Adek laknat!" -Altezza

"Lo gak kesindir?" -si bule

"Udah biasa gue disindir sama adek sendiri!" -Aksa datar

"Hahaha... Gapapa gue juga sama disindir dalam diam kok Sa!" "Kita bisa jadi sohib nih hahaha... " -gue sok akrab sambil ngerangkul pundaknya Aksa

"Ah... Ya! Sohib!" -Aksa bales ngerangkul pundak gue juga dengan tampang khasnya yang datar

"Apa-apaan lu!" "Lepasin pundak Senja gue!" "Lo mau mati ya?" -si bule

"Sa! Bunuh aja dia!" "Lo kan ketua klub bela diri di sekolah!" -gue bisikin di telinga Aksa

"Woe woe! Apa-apaan lo Nja!" "Lo mau nyium pipi dia?" -Altezza

"Pipi gue aja gapernah lo cium!" -Gilang

"Kalian manas-manasin gue ya?" -si bule

"Kamu sama aku aja... Ya?" -Anabel nggandeng tangan si bule

"Hiihh... " -si bule liat Anabel dengan wajahnya yang terlihat... Jijik

"Lepas Njaaa!" -Altezza
"Jangan deket-deket sama cowok datar kek dia!" -Gilang
"Lo kena semar mesemnya dia ya?" -Gilang
"Lo gatau kelakuan dia waktu tidur ngorok ya?" -Raka
"Lu ngapain ikutan?" -Gilang n Altezza

"Ya... Keknya seru aja main tarik-tarikan!" -Raka idiot

"Lo bilang seru! Tangan gue mau putus nih rasanya BEGOOOOO!" "SAKIT WOEE LEPASSSS!!!" buak...bakk...

"Tuh kan! Kalian kena imbasnya!" "Rasain tuh bogemnya Senja!" "Ayo Nja ikut sama gue aja!" "Jangan kumpul sama orang-orang idiot kek mereka!" "Ntar lo ikutan idiot lagi!" -Aksa narik tangan gue keluar kafe

"Eitss... Jangan coba kabur lo mit!" -gue nahan langkahnya

"Ha? Kabur?" -Aksa berlagak gblk

"Lo belom bayar tagihannya kan?" -gue

"Oh iya lupa! Yok ikut gue bayar di kasir!" -Aksa yang masih gandeng tangan gue

"Kelakuannya aja yang sok kaya tapi bayar tagihan aja lupa! Dasar demit!" -gue berbisik dalam hati

"Senjaaa... Tunggu gueeee!" "Jangan tinggalin gue sama si lolicoonnnn!" -si bule yang kejebak dalam senyuman boneka setan

***

Trus sekarang masalahnya bukan Aksa yang tiba-tiba aja berubah dari sok kaya jadi sok perhatian ke gue. Masalahnya klo Anabel nggak ngizinin gue pulang gue mau tidur dimana malem-malem gini?

Sebenernya sih gue bisa aja tidur di bangku taman, tapi yang gue takutin ntar bangun-bangun gue berada di suatu tempat. Yak! Penculikan!

"Mau sampe kapan lo tarik tangan gue terus gini?" -gue

"Emang kenapa? Gue lagi pengen pegang sesuatu buat mainan!" -Aksa

"Masalahnya bukan itu bego!" "Lo galiat banyak orang merhatiin?" -gue yang takut sendiri

"Emangnya kenapa klo mereka liat?" -Aksa yang masih datar

"Ntar mereka kira kita gay geblek!" -gue

"Ha? Gay?" -Aksa yang tiba-tiba berhenti dan noleh ke gue

"Lo galiat?" "Tinggi lo sama gue hampir sama! Cuma berbanding 3,5 cm doang!" "Rambut gue juga nggak terlalu panjang buat disebut cewek karna gue juga ga berharap dipanggil cewek maupun dipanggil ato dianggap cowok!" -gue

"Lo curhat ya?" -Aksa lanjut jalan

"Ish gue mana pernah curhat sama musuh hmm... " "Tau ah gue nyari tempat buat tidur aja!" "Oh kyaknya disana enak tuh!" -gue ngeloyor pergi

"Lo... Serius anggep perkataan Arabel tadi?" "Sampe nekat mau tidur di jalan kek orang gelandangan gini?" -Aksa mulai masang wajah seriusnya

"Ha? Apa peduli anda sama saya?" "Saya sudah biasa jadi gelandangan!" -gue sok Indo

"Yaudah terserah lo! Gue juga mau balik ke apartemen!" -Aksa ngeloyor pergi dengan wajah yang balik datar lagi

"Ha? Emang siapa yang mau ditemenin?" "Itu anak emang agak somplak ya?" -gue membatin dalam ketidak percayaan direktur somplak

Cat :
-Loli is a manusia bergender cewek yang imut mungil dan suaranya yang terkesan manis
-Gay is a manusia jenis cowok yang suka sama cowok... Ya kyaknya penulis gausah menjelaskan klo ini deh hmm ̄へ ̄

I am Not a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang