9

214 17 5
                                    

🐱 Happy reading 🐱

💕Tinggalkan jejak setelah membaca!💕


"Gue nggak suka lo deket-deket sama Dev"

Ucapan itu terus terngiang-ngiang ditelinga gadis cantik yang tengah memandang pemandangan didepannya sendiri.

Ia terus memandang lurus danau indah dihadapannya dengan tatapan kosong.

Hingga gadis itu tak menyadari bahwa ada seorang pria dibelakangnya yang terus memperhatikan nya. Pria itu berjalan mendekati gadis itu dan menepuk pundak sang gadis pelan. Sontak gadis itu menolehkan kepalanya.

"Eh"

"Hai" Sapa pria itu

"Emmm Hai juga, siapa yah?" Tanya gadis itu bingung

Alih-alih menjawab pertanyaan sang gadis, pria itu justru melontarkan pertanyaan untuk gadis itu

"Kok sendirian aja? Boleh aku duduk disini?"

"Ah iya gapapa lagi mau sendiri aja, kalo mau duduk tinggal duduk aja kok. Gue bukan pemilik tempat ini jadi nggak ada hak buat ngelarang siapapun duduk disini" Jawab sang gadis

"Aku Kevin Pramuditha, kamu?" Ucap Pria yang di telah diketahui bernama Kevin itu memperkenalkan diri

"Nama gue Milla Agnesia" Balas gadis yang ternyata adalah Milla

"Salam kenal yah" Ucap Kevin

"Iya" Ucap Milla singkat

Setelah perkenalan singkat itu mereka melanjutkan obrolan mengenai kehidupan keduanya, sesekali obrolan mereka diisi dengan suara tawa hingga sepertinya Milla  melupakan sejenak kesedihan nya berkat ada nya Kevin. Mungkin saja orang yang melihat mereka akan berpendapat bahwa mereka sudah lama saling mengenal karena mereka terlihat begitu dekat dan bukan seperti kedua orang yang baru saja saling mengenal tetapi lebih terlihat seperti kedua orang yang telah lama mengenal dan mungkin menjalin hubunga.

"Yaudah kalo gitu gue pulang dulu yah" Milla berdiri dari tempat yang ia duduki.

Ketika Milla hendak pergi tiba-tiba Kevin mencekal lengannya

"Emm Mil, boleh.... hmmm... boleh minta nomor handphone kamu nggak?" Tanya Kevin sedikit ragu

"Hmmm mana Handphone lo"

"Nih" Ucap Kevin memberikan handphone nya kepada Milla.

Milla pun meraih handphone Kevin dan mulai mengetik nomornya.

"Nih, tinggal lo simpen aja. Yaudah gue pergi dulu masih banyak urusan"

*****

Mila pov

"Gue nggak suka lo deket-deket sama Dev"

Ucapan Ali bagaikan kaset rusak yang terus menerus berputar di otak ku
Ada rasa sesak yang menyelip di relung hati.
Ucapan yang dilontarkan seseorang yang aku cinta
Dan nyatanya ucapan itu bukan dilontarkan untukku melainkan sahabat ku sendiri, Prilly
Sakit? Tentu saja
Bagaimana tidak Ali orang yang aku cinta nyatanya terlihat cemburu ketika Prilly berdekatan dengan pria lain, sedangkan jika aku yang berdekatan dengan pria lain dia terlihat biasa saja tak ada sedikit pun raut cemburu yang tergambar di wajahnya.

Iya aku memang berada di rumah Ali ketika Ali dan Prilly tengah mengobrol di Taman belakang rumah Ali, Dan aku sedikit mendengar apa yang mereka bicarakan.

Entahlah haruskan aku merelakan Ali untuk Prilly dan mengubur rasa ini dalam-dalam?

Atau aku harus berjuang untuk mendapatkan hati Ali agar Ali menoleh ke arahku?

MerelakanMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang