"Entah kenapa hati gue selalu penasaran sama hal-hal yang berkaitan sama Lo."
~Aldo Fernandez~Sejak melihat Aracely menangis dikelas, Aldo pun mengikuti cewe itu dengan gaya sembunyi sembunyi ya. Sedangkan teman-temannya, entahlah Aldo tak memikirkannya, mungkin mereka ke laut dan dimakan ikan piranha.
Aracely mulai menaiki angkot dan Aldo segera mengendarai motor kesayangannya.
Dia terus mengikuti kemana angkot itu dan saat angkot berhenti di Rumah Sakit Kasih Bapak Aldo pun ikut berhenti. Ternyata ada penumpang yang turun dan penumpang itu adalah Aracely.
"Kenapa dia kerumah sakit ya, apa dia mau check up?"tanya Aldo dalam hati.
"Udah lah ikutin aja."batin Aldo.
Aldo segera memakirkan motornya di salah satu kedai makanan sunda yang tidak berada jauh dari rumah sakit tersebut.
"Pa saya titip ini sebentar ya."ucap Aldo kepada penjaga kedai tersebut.
"He'eh wios Jang."balas penjaga tersebut dengan senyuman hangat.
Aldo yang tak mengerti dengan ucapan itu bingung tapi sedetik kemudian dia yang melihat ekspresi penjaga tersebut langsung berterimakasih dan pergi mengejar Aracely. Sebelum itu ada sebuah notif dari hp nya.
Guntur Pratama
Oyy dimana lu Al? Kita bertiga udah ada ditempat biasa nih.
Aldo Fernandez
Kalian lngsng plng aja. Gua ada misi pntng.
Setelah membalas pesan itu Aldo langsung berlari mencari Aracely yang sudah tak terlihat lagi batang hidungnya.
"Duh mana tuh cewe masa langsung ilang aja."--Aldo.
"Apa gue tungguin aja diluar."--Aldo.
"Ehh aduh malah kebelet sih."--Aldo.
Aldo, seorang cogan yang diperkenalkan oleh author sebagai cowok dingin malah berbanding terbalik sikapnya. 'Dasar emang yang satu ini gak ada akhlaq'--author. 'Maapkan aku Thor:('--Aldo.
***
Selepas dari toilet Aldo berjalan melewati lorong sepi rumah sakit. Dan pada saat itu juga pangdangan dia terarah kan pada seorang gadis yang sedang menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya ya siapa lagi kalo bukan Aracely.
"Entah kenapa hati gue slalu penasaran sama hal-hal yang berkaitan sama Lo."batin Aldo.
Aldo pun melangkahkan kakinya menuju Aracely.
"Ck. Cengeng banget sih lu."ketus Aldo.
Aracely masih diam.
"Lo tuli atau budeg sih, atau kuping Lo udah gak berfungsi."ketus Aldo lagi.
Aracely menegakkan kepalanya hingga sampai pada suatu objek yang sedang menatapnya.
"Lebih baik gue budeg dan tuli sekalian dari pada denger omongan yang langsung nohok hati gue."ucap Aracely dengan nada sesegukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret a Crazy Girl [On Going]
Teen FictionSemua yang kalian lihat itu palsu, itu cuma ilusi semata yang sengaja gue ciptain biar gue lupa kalo gue punya beban hidup yang berat, biar gue lupa seberapa menderitanya gue saat ini. ~Aracely Salsabila Marshel