THE LEGEND AND THE FAMOUS FAILURE

16 10 0
                                    

Komunitas pecinta Zippo dunia beberapa minggu ini sedang diramaikan dengan isu adanya Zippo yang sangat langka, yang hanya ada satu-satunya di dunia. Zippo itu konon milik seorang tentara Amerika keturunan Spanyol yang memahatkan tulisan tangannya pada bagian belakang pemantik itu. Tulisannya adalah potongan sonata dari seorang sastrawan Turki, Qyazzirah Syeikh Ariffin, yang kemudian disadur dan diaku-akui sebagai karyanya oleh William Shakespeare lalu berabad-abad kemudian Bob Marley latah menjadikannya lirik untuk lagunya,

You say that you love rain, but you open your umbrella when it rains.
You say that you love the sun, but you find a shadow spot when the sun shines.
You say that you love the wind, but you close your windows when wind blows.
This is why I am afraid, you say that you love me too.
-ILS-

Ciri-ciri benda itu, seperti dalam foto yang tersebar dalam internet, memiliki bekas tembakan peluru yang persis menghantam kata 'afraid' dan logo The Beatles pada bagian mukanya. Informasi yang beredar di kalangan komunitas mengatakan bahwa inisial ILS adalah kepanjangan dari Ignazio Lopez Serrano, seorang pilot tempur. Tidak jelas dari mana bekas peluru itu didapat, yang jelas para pemburu hadiah saat ini sedang bertolak ke Filipina untuk berburu Zippo yang konon harganya melebihi Zippo original keluaran tahun 1933 yang berharga $37.000. Beberapa jam yang lalu, sebelum gue tiba di rumah Arin, bahkan ada seorang pengusaha sekaligus kolektor Zippo yang sudah berani menawarkan $3.000.000 kepada siapa pun yang memilikinya.

Tiga juta dolar Amerika itu setara dengan empat puluh empat milyar Rupiah! Harganya jauh melebihi 'T-logo' bass drum milik Ringo yang pernah gue bayar. Seandainya gue seorang koruptor pasti tanpa ragu bakal nyolong duit negara lalu ikutan pasang harga di forum untuk melawan Bill Henington, si pengusaha kondom asal Amerika ini.

Gue mendekat ragu, jantung gue berdegup kencang sementara mata ini terus terpaku pada benda yang ada di tangan Astrid. Ia lantas menghentikan aksi buka-tutupnya ketika tanpa sadar mata gue sudah berada satu jengkal dari benda itu.

"Kenapa, Vin?" Tanya Astrid bingung.

Arin ikutan menoleh.

"I...Itu...." Beberapa detik kemudian gue menyambar Zippo itu dari tangan Astrid lalu mengamatinya dengan seksama. Betul, inilah Zippo yang sedang dicari oleh banyak orang. Jantung gue terasa seperti melorot ke perut dan membuat kegaduhan di sana. Gue sama sekali tidak mempercayai keberuntungan ini, dua jam yang lalu gue bersumpah serapah dalam hati gara-gara batal ke Filipina tetapi momen itu justru membawa gue ke tempat yang tepat. Siapa yang menyangka bahwa The Beatles Zippo, biasa disebut 'The Legend' oleh anak-anak komunitas, yang keberadaannya selalu menjadi misteri bagi pecinta Zippo, justru berada di dekat gue selama ini. Di Tangerang Selatan!

"Bokap lo kolektor juga ya." Tanya gue.

"Kolektor Zippo? Bukan. Dia dapat dari nyokap gue. Korek ini dulu hadiah ulang tahun dari nyokap buat bokap ketika mereka masih pacaran." Arin lalu mendekat sambil menunjuk bekas peluru pada Zippo itu, "korek ini menyelamatkan hidupnya. Gue nggak bakal dilahirkan ke dunia ini kalau Zippo ini tidak menyelamatkan hidup bokap gue." Arin kemudian bercerita bahwa bokapnya adalah mantan tentara Filipina keturunan Spanyol yang pernah diterjunkan dalam perang Vietnam tahun 1973.

Informasinya cocok dengan desas-desus yang berkembang di forum komunitas!

Semua orang kemudian datang mengerumuni untuk melihat benda itu. Gue berusaha keras untuk menjaga ekspresi agar tidak terlalu terlihat bersemangat. Tujuannya untuk menyembunyikan fakta bahwa benda itu bernilai milyaran. Gue juga berharap salah satu dari orang yang hadir di sini bukanlah sesama kolektor atau tidak memiliki teman kolektor Zippo.

"Wih antik nih. Ada bekas pelurunya." Parno mengambilnya dari tangan gue, membuat hati gue langsung mencelos. Uang miliaran telah berpindah tangan!

Giliran Leo mengambilnya. Kalimat yang keluar dari mulutnya kemudian membuat gue ingin pingsan ditempat. "Ada komunitas kolektor Zippo kan di Indonesia. Keren-keren koleksinya, gue pernah lihat. Dulu gue pengin undang mereka untuk jadi narsum di segmen hobi, program Indonesia Pagi, tapi batal gara-gara Breaking News penangkapan teroris di Pamulang."

Astrid menimpali, "undang lagi aja! Segmen hobi potensinya bagus lho buat narik pengiklan. Coba yuk masukin ke segmen Live Event HUT ini." Ucapannya ini membuat gue pengin mengeluarkan M-16, memberondong semua yang ada di sini lalu membawa lari benda kecil yang sedang dimainkan Leo itu.

Gue berusaha keras membelokkan subjek pembicaraan, tujuannya agar semua yang ada di sini tidak sepakat untuk membawa benda super mahal itu ke depan kamera. "Ada banyak kolektor benda-benda paling aneh yang bisa diundang tuh. Ada cowok kolektor boneka Barbie, ada pengoleksi kantong muntah, cone jalanan, kondom bekas, dan lain-lain. Lebih gokil kayanya ketimbang kolektor korek api."

Chasya, General Manajer Programing & Development yang bertubuh mungil, menyahut sebelum Parno berhasil mengeluarkan kata-kata, "ini lucu nih, Vin. Lo bisa dibikin campaign di medsos tentang hobi unik. Bikin aja hashtag 'gue sombong'. Konotasi kata 'sombong' di sini positif karena punya hobi unik yang seru. Contoh: #guesombong punya hobi ngumpulin korek. Tuh udah gue sumbang ide buat lo." Ujarnya pada gue.

"Setuju. Itu keren banget idenya!" Seru Franky Manggarai, seorang Program Director yang berbadan gemuk dan tinggi besar. Postur tubuhnya mengingatkan gue pada insiden lepasnya beruang sirkus ketika gue kecil. Ketika itu sang beruang liar bernama Bruno mencakar mati seorang gitaris grup dangdut di depan mata gue. Bahkan beruang pun benci musik Dangdut, sebenci gue pada komentar murahannya.

Untungya Leo kemudian melemparkan ide brilian tentang segmen Famous Failure yang kemudian disetujui secara aklamasi oleh semua orang. Gue pun lega, gue benar-benar cinta mati sama sahabat gue yang satu ini! Untuk sementara informasi keberadaan Zippo langka itu pun aman dari dunia.

Selepas meeting hari itu gue terus memikirkan cara untuk mendapatkan benda itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU MONKEY: loving prueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang