bersanaja
bersanaja adalah bentuk gubahan dari bersahaja. diubah menjadi bersanaja karena tokoh utama dalam cerita ini adalah naja. selain itu, ada kaitan yang erat antara naja dan bersahaja.
ber.sa.ha.ja
a sederhana; tidak berlebih-lebihan
abstrak
naja hanya menginginkan kehidupan yang biasa saja: sederhana, tetapi bersahaja. ia tidak ingin berjalan lambat atau berlari kencang, berdiam di balik layar atau selalu tampil di depan, ikut berdebat atau mengunci mulut rapat-rapat.
naja hanya ingin berada di tengah-tengahnya. berjalan lurus, menolong yang kehilangan arah, dan mengajak semua orang sampai pada tujuannya.
jika diwujudkan dalam tiga kata, keinginan naja sesederhana: jadi orang baik. keinginan itu mulia. tapi naja lupa, bahwa kadang-kadang, terlalu baik itu ... tidak baik.
catatan cand
ya aku tau cerita on going-ku masih dua dan cerita yang udah di-publish terus unpublish juga banyak. tidak konsisten menulis di satu cerita kayaknya udah menjadi hobiku, hehehe tapi, ya, apa boleh buat. ide ceritanya ada, premisnya siap, konsep penulisannya juga ringan. jadi, aku melanjutkan #seripersona dengan membuat cerita ini. fokus cerita ini masih sama: self-improvement. ide ini muncul setelah aku baca-baca dan belajar soal minimalism lifestyle dan mindful life. dari sana aku mikir, "nikmat banget kalau hidup bisa setenang dan sesederhana itu."
lalu tiba-tiba aku kepikiran sosok naja (salah satu pemain di "dialektiva") yang sebetulnya cuma perempuan biasa aja. dia sedang memasuki quarter life crisis dan mencoba untuk menghadapi semua hal itu dengan pemikiran yang mindful dan bersikap "baik".
berhasil nggak?
nah, itu yang mau diceritakan di sini. menulis ini sekaligus menumpahkan keresahanku yang sering merasa kalau, "jadi orang baik itu capek." iya capek. karena nggak tahu betul baik itu seperti apa dan gimana porsinya.
jadi, ya, gitu aja. semoga baca ini bisa bikin kamu--dan aku juga--benar-benar bersahaja. bukan cuma pura-pura.
jejak
18 mei 2020, 22:40