tingkahnya

55 4 0
                                    

Siang ini cukup terik sekali rasanya ingin merendam badan ku di air dingin ini yang sudah mengeluarkan keringat,dengan hati yang kunjung belum sembuh dari luka.

Sekarang sedang jam istirahat aku dan teman ku pergi ke kantin untuk mengisi perut yang dari tadi sudah mendemo .

Melangkahkan kaki ku untuk ke kantin rasanya tidak seberat Minggu kemarin ,mungkin saja hati ini sedikit tau akan jawaban dan ke ikhlasin untuk melupakan seseorang dengan orang lain.

Tapi tidak dengan lukanya ,luka yang ia beri begitu membuat ku jatuh dan rasanya untuk bangkit dari ini sedikit ada keraguan ,yang aku dulu bayangkan bagaimana orang orang pernah gila dengan sesuatu yang membuat dia kehilangan dirinya sendiri sekarang aku mengalaminya dan tidak tau bagaimana ku harus menjalani hidup tanpa luka yang terus ada di pikiranku.

"Dir ko lagi jalan melamun sih"ucap vilisia mengagetkan ku dari lamunan
"Hah ngga gpp"
"Kebiasaan deh ,cerita dong"
"Nanti aku ceritakan di kantin ya"
"Okedeh"

Sesampai ku dan vilisia di kantin nyatanya kantin tidak begitu ramai seperti biasa,mungkin banyak orang yang mls untuk ke kantin seperti Minggu lalu aku lakukan.

Aku duduk di pojokan tempat kavin dan teman temannya duduk di situ.
Setelah memesan makanan dan memakannya aku mulai bercerita kepada vilisia.tapi belum sempat bercerita kavin dan teman temannya datang untuk duduk.

"Eh ada Lo dir disini"ucap kavin sambil memasangkan senyumnya rasanya sudah bosan dengan senyumnya itu tapi nyatanya tidak.
"Sorry gue bakal pergi dari sini ko ,ayo Lis"ajak ku
"Gpp duduk aja gabung sama kita"ucap bio
"Bener boleh?"tanya vilisia dengan membuat ku kesal dengan pertanyaannya itu
Aku memasangkan muka sinis kepada vilisia.
"Boleh udah duduk aja"ucap bio
Ya terlanjur deh aku menuruti perintah bio untuk tetap duduk,saat kita sedang mengobrol kelas IPS 2 geng cewe menghampiri meja yang kini aku dan teman kavin duduki.

"Hai kavin"ucap seorang cewe berambut panjang dan sedikit memasangkan muka sinis nya dengan kedua teman di belakang nya.
"Ada apa?"tanyanya kavin Dangan datar
"Mamah Lo nyuruh gue ke rumah jadi nanti gue pulang bareng Lo oke"ucapnya
"Lo bisa kali kesana sendiri naik taxsi"
"Tapi mamah Lo nyuruh gue bareng sama lo,Lo kayanya gamau banget gue tumpangi"dengan muka sedikit marah
"Gue mau nganterin pacar gue"ucap kavin dengan nada lantangnya sampai teman temannya kaget dan melongo
"Pacar?bukan pacar Lo udah pindah sekola?kan bentar lagi gue yang jadi pacar Lo gimana sih?"ucap si cewe itu dengan sedikit tidak percaya dengan perkataan kavin.
"Ini pacar gue"ucap kavin dengan menunjukan jarinya ke arah ku ,sialan ni anak ngaku ngaku dan buat gue bermasalah.
"Maksud Lo ni cewe cupu pacar Lo ?"dengan marah yang ingin iya lampiaskan
"Eh__"belum sempat aku membalas pembicaraan cewe tersebut kavin sudah memotongnya.
"Udah tau kan udah sana"
"Lo punya masalah besar sama gue"ucap cewe tersebut dengan tatapan marah dan omongannya seperti benar benar.

"Lo apa apaan sih Vin gue sekola gamau cari masalah"dengan nada tinggi ku dan sedikit membentak ,sampai semua menghuni kantin memperhatikan ku.
"Sorry dir Lo gaakan apa apa ko sama Lidia tenang aja biar nanti gue yang urus ini"
"Lo jadi orang gampang banget kalo ngomong"ucap ku dan langsung meninggalkan mereka semua tanpa berpamitan.

Setelah itu vilisia menyusul adira dengan berlari.

"Lo juga sih Vin"ucap bio
"Yaudah lah gue mau minta maap dulu"
"Eh bro kemana gue baru Dateng Lo pada pergi"ucap Seno
"Lo lama si nyet"ucap bio
"Monyet ko manggil monyet sih"ucap Seno dengan tertawa

Kavin sendiri meninggalkan mereka yang sedang beradu mulut.

"Dir"panggil vilisia dengan berlari
"Dira"di ikuti suara dari belakang vilisia menghentikan langkahnya dan menengok siapa asal suara itu,ternyata kavin .vilisia menghentikan kavin.

my.first.love(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang