Izrel memainkan ponselnya sambil mengunyah permen karet dan sesekali membuat balon dari permen karet kemudian ia letuskan. Tangannya dengan lihai mengusap layar ponsel yang menunjukkan beberapa postingan dari teman-temannya di Instagram.
Tidak ada yang menarik. Hanya foto sunset, foto teman-temannya yang sedang berpesta, foto artis-artis luar negeri yang memiliki tubuh sexy.
Izrel hampir saja menyudahi kegiatannya itu ketika indra penglihatnya menemukan sesuatu yang menarik.
AmandaGrace
21 minutes ago
[P I C T U R E S]
❤: 146 likes
💬: 88 comments
View all comments. . . ."Udah berani nunjukin diri dia," gumam Izrel sinis.
Izrel tidak membaca komentar. Ia menggeser fotonya. Karena, ada 2 foto yang ia posting sekaligus.
Mata Izrel menyipit. Indra penglihatnya seakan tak asing dengan foto di layar ponselnya itu. Sebuah foto yang di dalamnya ada seseorang yang tersenyum sangat lebar kala ia menatap kamera.
Seseorang itu adalah seseorang yang akan menjadi target Izrel berikutnya.
Izrel tersenyum puas kala ia sudah berhasil meng-screenshot postingan itu. Izrel memotong hasil screenshotnya agar hanya tersisa foto seseorang itu saja.
"Well, let's meet my brave prince."
Setelah keluar dari sosial medianya, Izrel bangkit dari duduknya dan pergi keluar dari rumah. Ia melihat seorang pria paruh baya berpakaian serba hitam sedang berdiri di samping mobil yang berwarna hitam juga.
Izrel mendekati pria itu dan tersenyum.
"Pak Bams, hari ini aku mau bawa mobil sendiri. Bisa 'kan Pak?" ucap Izrel meminta izin.
Pria itu--Pak Bams--mengangguk memberi izin. Pak Bams memberikan kunci mobil pada Izrel dengan gantungan kunci berbentuk Smurf berwarna biru.
Izrel menerima kunci itu dan berjalan menuju garasi. Dimana mobilnya terparkir di dalam sana.
Pintu garasi memang sudah terbuka sejak James pergi menemui Letta dengan menggunakan mobil James sendiri.
Mobil berwarna biru laut itu menyambut kedatangan Izrel di dalam garasi. Izrel menekan tombol unlock di kunci mobilnya dan mobilnya pun terbuka sendiri.
Kedua pintu samping mobil itu terbuka. Izrel masuk ke dalam kursi sopir. Kemudian, ia menekan tombol di dalam mobil yang fungsinya menutup pintu yang terbuka.
Izrel memasukkan kunci mobilnya di tempat kunci. Dimana kunci itu berfungsi untuk menyalakan mesin mobil. Setelah dinyalakan, Izrel memakai seatbelt dan menginjak pedal gas.
Mobil pun melaju dengan cepat. Membawa Izrel menuju tempat yang ia inginkan.
Dalam perjalanannya, Izrel sesekali menatap layar ponsel yang sudah ia aktifkan mapsnya. Izrel melaju sesuai arahan aplikasi maps.
Setibanya di tempat tujuan, Izrel memarkirkan mobilnya di pinggir jalan kemudian mematikan mesin mobilnya. Mencabut kunci mobilnya dan mengambil ponselnya. Tak lupa, ia membuka seatbelt yang melindungi dirinya.
Izrel keluar dari mobilnya dan menglock mobilnya dengan kunci mobil otomatis. Izrel memperhatikan sekitar. Ia mencari-cari sesuatu. Tapi, ia tidak menemukannya.
Berdecak sebal. Izrel lantas memasuki cafe yang ada di depannya. Izrel mencari tempat duduk kosong untuk ia tempati. Memanggil pelayan untuk segera melayaninya.
"Permisi Nona, menu apa yang ingin Anda pesan?" tanya sang pelayan.
Izrel menatap buku menu yang diberikan pelayan kepadanya. Izrel segera menunjuk pesanan yang ia inginkan di buku menu.
Pelayan itu memperhatikan dan segera menulis pesanan Izrel. Izrel juga memberikan tip untuk pelayan itu karena sudah ramah padanya.
"Ah, tidak usah nona! Kami tidak menerima itu disini. Asalkan pelayanan kami memuaskan pelanggan, kami akan dibayar sesuai kualitas kerja kami," ucap pelayan itu menolak tip dari Izrel.
Izrel menghembuskan nafas. Ia tersenyum menatap pelayan itu.
"Moodku lagi bagus sekarang. Terimalah! Lagipula, kau sangat tampan. Apa kau tahu itu? Kau juga baik dan ramah. Terima saja," ucap Izrel memaksa.
Pelayan itu menggeleng. Ia lantas pamit dan segera pergi ke tempatnya untuk ia beritahu pesanan Izrel pada pekerja lain yang akan menyiapkan pesanan Izrel.
Izrel menggeleng pelan. Ia tertawa kecil melihat pelayan itu.
Ponsel Izrel berdering. Izrel dengan cepat mengambil ponselnya dan memeriksa notifikasi yang ada.
@AmandaGrace mengirim Anda pesan
Izrel mengernyit. Ia membuka pesan yang dikirim oleh pengguna akun tersebut. Sedetik kemudian, Izrel tersenyum sinis.
"Ini Mbak, pesanannya."
Fokus Izrel beralih pada seorang pelayan yang sedang meletakkan pesanannya di atas meja. Izrel menatap pelayan itu dengan saksama. Itu bukan pelayan yang tadi.
"Selamat menikmati," ucap pelayan itu dan bersiap untuk pergi.
Izrel menahan lengan pelayan itu.
"Ada apa Mbak? Apa ada yang salah?" tanya pelayan itu takut.
Izrel menggeleng. "Nggak. Dimana pelayan cowok yang tadi layani gue?" tanya Izrel penasaran.
"Dia sedang istirahat makan siang, Mbak."
"Boleh minta nomornya?"
"Nomor?" tanya pelayan itu terkejut. Ia juga bingung tapi melihat Izrel tampak seperti gadis baik-baik, pelayan itu mengeluarkan note kecil dari sakunya dan mulai menulis.
Pelayan itu merobek kertas note yang ia tulis dan memberikannya pada Izrel.
"Jangan apa-apakan teman saya ya Mbak. Dia hanya ingin kehidupannya tenang dan damai," ucap pelayan itu memohon.
Izrel tersenyum meyakinkan. Ia memberikan tip untuk pelayan itu dan pelayan itu menerimanya dengan senang hati.
"Saya permisi Mbak."
"Eh, bentar-bentar! Nama lo siapa?"
"William, Mbak."
"Dan teman lo?"
"Louise, Mbak."
Izrel tersenyum puas. Pelayan yang bernama William itu pamit pergi, sementara Izrel menyimpan nomor Louise di ponselnya.
"Well, gue punya senjata buat si jalang itu."
_____________________________________
AmandaGrace
I have your secret with your ex, babe.

KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl LoveStory
RomanceIni kisah seorang badgirl bernama Izrel yang jatuh cinta pada seorang cowok bernama Ardel. Penasaran? Langsung baca aja ya :) ====================================================== ⚠MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA❗❗❗ ⚌⚌⚌⚌⚌⚌⚌⚌⚌...