1 - Lolita

40 10 0
                                    

"Dan jarak bukan sahabat yang baik bagi perasaan yang terlanjur dekat."

-Lolita Kia Anjani-

▪️▪️▪️

G adis berbulu mata lentik dengan wajah sedikit Arab itu menangkup kedua tangannya dengan muka sedikit menahan sedih namun banyak kesalnya.

"Nggak usah egois, Lita," ucap seorang lelaki bersuara parau sambil menatap gadis tersebut dengan intens

"Aku egois, tapi jarak lebih egois," balasnya tanpa menatap lelaki tersebut

Abipraya Gibran Bumantara, lelaki beralis tebal dengan sorot mata tajam itu mulai mencoba memberi sedikit pengertian pada Lolita, kekasihnya.

Ia tahu, bahwa disetiap akhir bulan juni harus ada cinta dan rindu yang dipendam untuk sementara waktu. Bukan hal yang mudah memang. Tapi bagi Lolita, menunggu sampai dirinya pulang adalah suatu kebanggaan dan semakin meyakinkan bahwa dirinya adalah rumah ternyaman untuk pulang.

"Jadi aku harus gimana?" tanya Abi, sambil terus menatap datar gadis dihadapannya itu.

"Gimana lagi kalo nggak ikhlasin, disana juga kamu udah ditunggu banyak hal," jawab Lolita dengan sedikit terisak.

"Kamu nangis, Lit?" tanya Abi sambil membalikkan badan Lolita

"Kok nangis, sih? Lebay banget!" ucapnya lagi.

Lolita hanya menatap geram kekasihnya itu, ingin sekali mencabik wajahnya namun itu tidak mungkin.

Lolita hanya diam sambil sedikit menetralkan nafasnya, membiarkan Abi yang terus saja menatapnya.

"Kapan berangkat?" tanya Lolita

"Besok,"

"Oh. Hati-hati."

Suasana kembali hening, hanya suara dari lalu lalang kendaraan yang menjadi sedikit sumber keramaian dari keduanya

Lolita memandang lurus sebuah sang surya yang hampir menjumpai jingganya. Begitupun dengan Abi, ia hanya mengikuti tatapan gadisnya tersebut

Rooftop mall selalu menjadi tempat terfavorit keduanya, selain jauh dari keramaian, ketinggian juga membuat keduanya merasa lebih terbang dan tenang.

"Lit," ujar Abi mengalihkan pandangannya pada Lolita.

Tak ada jawaban apapun dari gadis tersebut, ia masih tenang dengan tatapannya pada matahari, yang sepertinya sudah berganti senja

"Apa yang ada di kamu nggak akan pernah bisa aku temuin didiri manapun dan siapapun," ucap Abi, mencoba mengambil pandangan Lolita

"Aku emang egois waktu buat kamu, kehadiran aku terbatas, tapi cinta dan doa aku enggak, Lit." lanjutnya lagi sambil membereskan helaian rambut Lolita yang menutupi wajahnya.

"Liat aku," suruh Abi dan langsung direspon baik oleh Lolita.

Abi menatap dalam mata Lolita sambil menggenggam lembut tangan gadis itu.

"Aku mau tanya, apa pernah aku pergi dan nggak pulang ke kamu?" tanyanya

Lolita hanya menjawab dengan gelengan kepala, ia mencoba mengalihkan pandangannya tapi Abi lebih pintar untuk membuat Lolita terus menatapnya.

"Apa pernah aku bilang kalo aku mau ninggalin kamu?" tanyanya lagi dan masih diberi jawaban yang sama oleh Lolita

"Aku adalah pergi, namun kembali." ucap Abi sambil memasukan Lolita kedalam pelukannya

LollipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang