11. Unavoidably

104 28 2
                                    

00.57

Walau disuruh ngambil gambar di tempat anker, aku tetap ngikut aja walau pun dalam hati pengen nangis. Aku masih kebayang kejadian waktu itu.

Gak mungkin aku bilang kalau di dekat hutan memang anker, bisa-bisa mereka makin takut. Apalagi Chaewon, bisa-bisa dia minta pulang pas pagi.

Lagian, pos 5 katanya pos yang paling cocok buat bikin anggota junior pramuka takut, biar uji nyali katanya. Makin anker, makin bagus katanya. KATANYA.

"Na, kalo si putih itu tiba-tiba muncul, harus dibegimanain?" tanya kak Hangyul.

Kak Hangyul bagus amat, namain setan udah kayak namain anak kucing.

"Dikejar dulu lah, kak. Kan dia suka kabur. Trus bilangin, jangan ngisengin orang," kata aku sambil ngehindarin ranting.

Ini aku lagi jalan ke pos 5 yang lumayan jauh dari tempat aku sama Chaewon tadi. Harus hati-hati sama ranting atau akar pohon, soalnya tadi beberapa kali hampir kesandung. Kasian juga sama anggota pramuka junior nanti, jalannya gak pake senter.

Tiba-tiba didepan ada kaleng sama lilin──yang udah kayak mau ritual ngepet.

Kalo kata Yunseong, kaleng buat diisi sama kertas yang dituliskan nama anggota junior pramuka, disampingnya ada lilin yang udah mati──habis ditimpa angin kayaknya, trus disampingnya lagi ada kertas yang diganjal sama batu──tulisannya pos 5.

Ini pos 5, tapi gak ada orang dong. Padahal, katanya tadi udah ada anggota senior yang ngejaga posnya. Udahlah, semuanya berdasarkan katanya.

Awas aja si Yunseong itu, nanti aku gebukin beneran dia.

"Kak, ini kok gak ada orangnya gimana sih?"

Kak Hangyul mengendikkan bahunya, "Gak tau, kenapa malah tanya ke gue? Mau balik aja, sekalian marahin si Yunseong?"

"Udah lah, nanti aja sekalian pas jurit malamnya selesai. Palingan bentar lagi ada anggota seniornya kan?"

"Iya kali."

Aku duduk di akar pohon besar yang ada disamping alat-alat──ngepet──tadi. Lumayanlah, biar kaki gak pegel berdiri terus.

Untungnya, pohon yang akarnya sedang aku duduki ini gak ada penghuninya. Aneh sih, padahalkan pohon ini besar, tapi gak ada mbak kunti dan semacamnya. Syukurlah kalo gitu.

👻

01.10

"HUAAAAA!"

Udah gelap, sepi, hening, tiba-tiba aja ada suara orang yang teriak, jelaslah kaget.

Mampus, kayaknya jurit malamnya udah dimulai, tapi anggota senior yang ngejaga pos 5 belum dateng dari tadi. Ini udah pasti ditipu sama Yunseong, sial.

Jadinya ini aku disuruh nakut-nakutin sendiri, sama ngegantiin anggota pramuka senior itu gitu?

"Mau ke posnya Chaewon aja gak?" tanya kak Hangyul.

"Ngapain? Gue disuruh ngambil gambarnya disini. Tapi awas aja si Yunseong itu!"

"Nanti gue kerjain, Na."

Aku gak menjawab perkataan kak Hangyul. Biarin aja nanti si Yunseong itu ditakut-takutin sama kak Hangyul, aku gak peduli.

Kalo perlu, kak Hangyul nakut-nakutinnya sampai Yunseong kencing dicelana, hehehehe.

"BALON KU ADA LIMA!"

Dari kejauhan udah kedengeran ada suara orang nyanyi, pasti ini peserta jurit malamnya──anggota pramuka junior.

Soul; Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang