Ku tarik selimut sampai menutupi leher ku. Kali ini, hawa dingin di kamar ku semakin meningkat, aku tersadar kalau aku lupa menutup jendela.
Tunggu dulu, lupa? Sejak kapan aku lupa untuk menutup jendela?
Jendela kamar ku selalu ku tutup setiap sore menjelang malam, hari ini juga begitu. Entahlah, mungkin hanya angin.
Aku kembali ke kasur empuk ku, untuk membuang rasa kantuk ini lagi. Hanya berdiri untuk menutup jendela, tapi entah sudah berapa kali aku menguap.
Saat ingin menutup mata untuk terlelap ke dunia mimpi lagi, sekelebat bayangan hitam lewat begitu saja di kamar ku一bahkan di depan mata ku sendiri.
Kamar ku hanya memiliki penerangan dari lampu tidur berbentuk jack si anjing kuning ini, tapi tadi itu sangat jelas terlihat.
Aku membuang pikiran ku jauh-jauh, kemudian mengubah posisi tidur ku untuk menghadap ke samping kanan.
"Kenapa?"
Aku terkejut, kak Hangyul mengagetkan ku saja. Tak lama, kak Hangyul tertawa.
"Katanya gak takut sama hantu, tapi kok cuma ngeliat bayangan tadi aja udah kayak gemeteran?"
Aku ingin sekali memukul wajahnya, tetapi yang ku lakukan sepertinya sia-sia. Tanpa menghindar pun, pukulan ku tidak bisa mengenai dirinya.
Aku mengubah posisi dari tidur ke duduk. Ingin pergi dari kamar ini, dan lebih memilih tidur di sofa saja, tapi kak Hangyul malah menarik tangan ku dan membawa tubuh ku kedalam pelukannya.
"Siapa yang suruh lo pergi? Disini aja."
Aku hanya merolling eyes, dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aneh dengan jiwa yang terlantar ini, dia tidak bisa disentuh, tapi sendirinya dapat menyentuh sesuatu.
Kak Hangyul, sang arwah gentayangan dengan perilaku seperti hantu casper.
Meet一
Lee Hangyul
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kang Seana a.k.aAna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
