Episode. 5

573 16 0
                                    

PESAN

Mobil yang sampai di pintu gerbang dengan suara klakson yang tidak berhenti-henti, Seorang laki-laki membukakan pintunya, Ardi membuka kaca spion nya.

"Lama banget sih buka pintu gerbangnya" bentak Ardi ke pria salah satu pekerja di rumah Ardi.

"Maaf den" lirih pria itu sambil menundukan kepalanya.

Ardi memasukan mobilnya ke bagasi, dan keluar dari mobil menuju pintu,dan masuk kedalam rumah, tapi Ardi tidak sengaja mendengarkan percakapan orang tuanya.

Kedua orang tuanya, duduk sambil ketawa-ketiwi, "pah berasil gak ya" ucap Sanis berbisik

"papa juga gak tau mah" ucap Aryo

Saat Sanis dan Aryo sedang berbisi yang tidak tau apa itu, sang anak datang Ardi, "ada apaan sih mama" Ardi yang tiba-tiba dan duduk melihat kedua orang tua nya.

"Ini mama sama papa mau jodohin kakak kamu, sama seseorang dia cantik loh" ucap Sanis

"Siapa ma" tanya Ardi penasaran

Kedua orang tuanya hanya tersenyum dan meninggal kan Ardi sendiri di sofa, membuat Ardi bingung. Dan tiba-tiba Ada yang datang.

Brakk...

Suara pintu, mengagetkan Ardi dan kedua orang tuanya. Yaitu kakak nya bernama Arsya

"Mah, pah aku udah berasil dapetin nomernya aku seneng hahaha.." ucap Arsya sambil loncat-loncat dan senang.

Sebenarnya, kakak nya Ardi yang Arsya itu memiliki gangguan jiwa, kelakuan nya seperti Anak kecil, tapi pikiran nya sehat, kalau di bilang Anak mami. Makanya dari dulu Arsya selalu di manja, oleh orang tuanya. Dari dulu Ardi yang harus mengalah untuk kakak nya, bukan Ardi memiliki kakak, Justru berasa memiliki adik. Tapi walaupun seperti itu Ardi tetap menyayangi kakaknya.

Melihat kakaknya senang seperti itu membuat Ardi bingung siapa yang perempuan yang menerima kakaknya.

*****

Andin yang menyetir mobil nya, menuju pulang kerumah dan sesaat Andin memikirkan laki-laki yang ia temui, membuatnya tertawa dan tersenyam, melihat kaca spion nya, "Lucu juga, kek aku mulai tertarik" gumam Andin.

Sebenarnya tidak ada yang membuat Andin seperti ini, Semua laki-laki yang ia temui bahkan sudah menjadi sahabat begitu lama, tidak bisa menggerakan hatinya, tapi laki-laki bernama Arsya membuatnya tesenyum dan memikirkan nya.

Tiba dirumah, Andin langsung memakirkan mobil di bagasi, dan Andin keluar dari mobil nya, menapaki kaki terus melangka menuju pintu rumah nya. Saat Andin mau membuka pintu, Andin di kaget kan oleh sang mama.

"Mama bikin kaget aja tau!" Andin keget sambil menyentuh dada (jgn pikiran ngeres ya)

"Abis kamu di tungguin lama banget" seru Devi

Andin masuk kedalam, di ikuti oleh sang mama, " mama bukan nya telepon aja, punya hp kan" ucap sambil menuju kulkas mengambil minum karna haus.

Devi yang duduk di dapur, sambil melihat anak nenuangkan minuman "mama gak mau lah ntar ganggu kamu lagi" ucap Devi salah tingkah.

"Ganggu apaan sih tinggal telepon kok ngerasa ganggu" kata Andin sambil menungkan air kegelas dan meminum nya.

"Yaudah tapi kamu suka kan sama cowo itu" ucap Devi , dan melihat anak pergi meninggal kan nya.

"Ihh mama kepo, eekk :p" kata sambil membalikan tubuh nya, dan langsung pergi meninggalkan mama nya

"Andin kok gitu sih sama mama, Andin!!" teriak Devi.

--------

Keesokan harinya...

Andin sudah rapi, untuk berangkat, tiba-tiba hp nya berbunyi, yang tidak lain adalah Arsya.

"Selamat pagi my princess ku "

Andin mengerutkan dahi melihat kata-kata nya dan tersenyum, menurut itu kata-kata terlebay, tapi cukup membuat Andin tertarik, Andin membalasnya.

" Selamat pagi juga"

Selesai membalas pesan Andin keluar dari kamar, menapaki kakinya di tangga seiring dengan ketukan sepatunya, "Pagi mah, pah" ucap Andin menggeser bangku, dan mengambil roto dan selai.

"Kata mama kamu ketemuan sama cowo, gimana kamu suka gak sama dia" ucap papanya sebut aja Derai

"Ihh heran kenapa orang tua aku pada kepo" ucap Andin sambil memberikan selai ke roti menggunakan pisau.

"Ihh benar kamu mau mama kutuk jadi batu" ucap Devi sambil memotong roti nya.

"Iya ma, tapi jadi batu berlian ya hehehe.." ucap Andin sambil cengengesan.

Selesai sarapan Andin berpamita sama kedua orang tua menuju mobil, dan menyetir mobil.

-------

Arsya berlari-lari menuju meja makan, karna senang pujaan hatinya, membalas pesan nya, Arsya terus berlari menuju meja makan dan di situ, Ardi dan Sanis dan, sedang sarapan.

"Ihh ada apa sih anak mama seneng banget" ucap Devi

Arsya menuju ke Devi, dan memperlihat kan hp nya, "tuh liat mama, ada dari Andin" ucap Arsya, kegirangan

Ardi makan tiba-tiba tersendak, "uhukk..uhukk" dan Sanis mengambil minum untuk anak nya, "kamu hati dong sayang" ucap Sanis sambil memberika minuman ke Ardi.

Ardi masih tidak percaya, Setelah kakak nya menyembutkan nama Andin, "Jangan bilang guru gue tersayang nih" gumam Ardi

Setelah makan, Ardi langsung pamitan ke mamanya, dan berangkat ke sekolah.

Guruku menjadi IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang