Seperti biasanya, di Minggu siang yang cerah aku selalu melakukan kebiasaanku. Duduk di sofa teras belakang. Terkadang sambil membaca buku, memakan camilan, atau hanya menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajahku sambil memejamkan mata.
Tak jarang pula mengamati suatu objek misterius yang membentang beberapa ratus meter di hadapanku. Seperti yang kulakukan sekarang ini.
Bergelmir, hutan yang membentang di sisi paling selatan kotaku, kota Felicity.
Rumahku bisa dibilang berada di pinggiran kota. Oleh karena itu, hutan Bergelmir dapat terlihat cukup jelas dari rumahku. Jaraknya memang tidak terlalu dekat. Ada beberapa rumah lagi di belakang rumahku barulah hutan Bergelmir. Pepohonan Bergelmir yang tingginya lebih dari duapuluh meter itu menjadi alasan lain mengapa hutan itu dapat terlihat cukup jelas dari rumahku.
Bergelmir, bukan hutan biasa. Hutan itu misterius. Kemisteriusannya sudah menjadi rahasia umum penduduk kota Felicity. Hanya para orang dewasa yang mengetahui apa yang disembunyikan Bergelmir. Walaupun apa yang mereka ketahui hanya berasal dari cerita turun temurun.
Anak-anak mulai dari yang belum sekolah sampai yang sudah duduk di bangku kuliah tidak ada satupun yang mengetahui. Semua orang dewasa menutupinya dari kami. Mereka melarang kami memasuki hutan itu, bahkan bermain di dekatnya saja tidak boleh. Jika kami bertanya mengapa, jawaban semua orang dewasa akan sama, "Kalian belum cukup umur untuk mengetahuinya." Kami—para anak—hanya dapat menebak apa yang sebenarnya ada di sana.
Tersebar banyak gosip tentang Bergelmir yang menurutku beberapa tak masuk akal. Mulai dari tentang banyaknya binatang buas kelaparan yang tinggal di sana, arwah para tentara perang zaman dulu yang bergentayangan, hingga katanya hutan Bergelmir yang memiliki jiwa dan akan memakan setiap anak yang masuk ke dalamnya.
Gosip lain yang agak menarik perhatianku adalah tentang banyaknya makhluk-makhluk mitos yang hanya ada dalam dongeng yang tinggal di sana. Tetapi, dari semua gosip itu yang dapat kuterima hanyalah tentang banyaknya hewan buas yang kelaparan. Selebihnya sangat tak masuk akal.
Ketika aku berkunjung ke Bebhionn—perpustakaan terlengkap kotaku—beberapa minggu lalu, aku tidak sengaja menemukan sebuah buku yang menceritakan tentang Bergelmir. Bukunya tidak terlalu tebal, hanya setebal satu jari. Aku pun membacanya. Katanya, Bergelmir itu hutan yang sudah ada sejak dulu sekali. Bahkan sebelum perang dunia pertama. Dan yang ajaib, hutan itu tak pernah rusak hingga sekarang. Menurut buku itu, ada suatu kekuatan dari dalam hutan itu yang melindunginya.
Buku itu juga berkata bahwa luas hutan Bergelmir itu setara dengan setengah dari luas kotaku. Dan jika kita terus masuk ke dalamnya maka kita akan keluar di pantai. Tetapi, ketika aku baru saja membaca sepertiga bukunya, Mrs. Daphne—penjaga perpustakaan Bebhionn—menarik paksa buku itu sambil berkata, "Apa yang kau lakukan? Kau tahu kan kalau kau belum cukup umur untuk membaca ini?"
Dan semenjak kejadian itu, aku tak pernah berhenti memikirkan kemisteriusan Bergelmir. Mengapa orang dewasa sampai sebegitunya menutupinya dari kami?
Aku masih menatap serius Bergelmir sejak tadi. Berharap mendapatkan kejelasan dari semua ini. Aku tahu, pada saatnya nanti aku akan tahu ada apa sebenarnya dengan Bergelmir. Tapi, rasa penasaranku sudah tak dapat kutahan lagi.
Tiba-tiba, kurasakan sofa yang kududuki bergerak karena seseorang yang barusaja duduk di atasnya. Ayah.
"Kau terus saja memandangi hutan itu. Tak bosan kah? Jangan sampai arwah para tentara perang zaman dulu merasukimu," godanya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elara's Adventure: Bergelmir
Fantasy> [ON-GOING] - - - Bergelmir, hutan dengan berbagai macam bahaya di dalamnya. Semua anak-anak tahu peraturan yang melarang bermain dekat hutan itu. Tetapi Elara dan teman-temannya melanggar peraturan itu dan menemukan sesuatu yang belum pernah dilih...