One : Dia?

741 72 1
                                    

Lee Felix pemuda manis dan tampan secara bersamaan, pemuda berusia 21 tahun itu tengah berjalan letih ke arah kamarnya

Bruk

Felix membanting tubuhnya dikasurnya, menenggelamkan wajahnya dibantal kesayangannya

Ceklek

"Felix hey sayang, ayo makan yuk" ucap Mama Felix yang baru masuk kamar Felix

"Emm... Tar dulu ma" ucap Felix sedikit terendam dibantalnya

"Yaudah seengaknya mandi dulu gih!" Ucap mama Felix lagi dan berlalu dari kamar namja itu

Felix tak beranjak dari tadi hingga hampir 2 jam, tepat saat namja itu mendongakan kepalanya, lalu mengambil ponselnya dari saku celanan yang dia gunakan

Menatap ponsel itu, lebih tepatnya menatap jam yang tertera di layar ponsel miliknya

18:30 kst

Felix bangun, duduk dipinggir kasurnya sambil mengusak wajahnya kasar dan berjalan ke arah balkon kamarnya duduk sambil menikmati semlir-semlir angin senja yang mengenai wajahnya

Syuu...

Felix membuka matanya, namja Lee itu merasakan sesuatu yang lewat didepan wajahnya, tapi tak ada apa-apa

Sampai pemuda Lee itu menatap ke samping kiri, dimana ada sosok bayangan yang sangat... Mungkin dia kenal?

Felix bisa melihat apa yang orang tak bisa lihat kebanyakan, bayangan itu familiar dipenglihatannya

"Kamu siapa?" Tanya Felix hati-hati, sementara bayangan itu menengok ke arah Felix dan tersenyum lembut

"Aku.. Kamu pasti kenal aku" ucapnya

"Berhalu lagi?" Sebuah suara membuat atensi Felix teralihkan, Felix memutar kepalanya kebelakang mendapati sang saudara kembar namun berbeda, berdiri dibelakangnya

"Tidak, tapi ya seperti yang kamu lihat" ucap Felix kembali memutar kepalany menatap ke arah kirinya

Bayangan tadi hilang diiringi dengan bulan yang bersinar sangat terang dilangit, dan juga dibantu bintang untuk menyinari malam ini

"Sampai kapan kamu akan terus berhalu? Lee Felix, sadar lah! Sebelum terlambat" ucap orang tersebut, sementara Felix hanya menghela nafasnya saja

"Tidak ada batas untuk ini, sudah tuhan yang mengatur aku tidak berhalu, sampai kamu bisa melihatnya sendiri Lee Chaewon, kamu akan percaya padaku" sementara Chaewon hanya meroll matanya saja, gadis itu menyandarkan tubuhnya dipintu yang memisahkan balkon dan kamar Felix

"Ya! Aku tak se-istimewa dirimu Felix, yang bisa melihat apa yang orang tak bisa lihat, tapi..." Chaewon menggantung ucapannya

"Tapi apa? Kamu ingin sepertiku?" Tanya Felix yang telah menatap Chaewon lekat, Chaewon mengangguk pelan

"Menggapa?" Tanya Felix heran, pasalnya dia selalu dibilang berhalu apa bila berbicara pada salah satu dari mereka oleh Chaewon

Dan sekarang Chaewon ingin sepertinya? Kenapa begitu? Aneh sekali saudara kembarnya ini

"Entahlah, banyak yang bila kalau kita punya ke-istimewaan berarti kita sangat spesial" ucap Chaewon pelan

"Apa kakak diejek? Karna normal? Mengapa begitu?" Tanya Felix heran pada Chaewon

"Temanku bilang, bahwa orang normal tidak dibutuhkan lagi didunia ini" ucap Chaewon sedih, sementara Felix sudah berkedip polos sambil menatap wajah Chaewon polos

"Hahahahahahaha.... Kau lucu kak" tawa Felix seketika bisa membuat Chaewon mengeryit bingung

"Justru orang aneh sepertiku yang akan dibinasahkan, kalau itu tak menguntungkan banyak orang" ucap Felix sambil tertawa

"Benarkah? Wah Wonyoung kurang ajar!" Cahaewon sedikit emosi

"Dicariin pada disini rupanya anak-anak mama" lantas Chaewon dan Felix menengok kesumber suara, ada sang mama di ambang pintu kamar Felix

"Ayo Chaewon tidur, Felix juga! Ini udah malam, tar pada sakit" ucap sang mama Chaewon mengangguk lalu berjalan kembali kekamrnya

Sementara Felix masuk kedalam kamar, mengunci pintu ke arah balkon, menutup korden dan berjalan ke arah ranjangnya, baru juga mau menutup mata ada sesosok bayangan yang seperti memeluknya dari belakang

"Tidurlah, aku akan melindungimu sampai kamu terbangun besok pagi" ucapannya bagai sihir untuk Felix, namja Lee itu akhirnya menutup matanya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC
--------------------
HAY!

Senja | {Changlix} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang