Kau tidak sendirian...

1.3K 123 25
                                    

Disclaimer: Naruto is not mine. Masashi Kishimoto-sensei is the mangaka of Naruto. I own nothing. No money was taken from writing this story.

Warning: OOC. Pre-slash TobiIzu chap 1-3. Ada sedikit HashiMada. Shounen-ai. Fluff. Terinspirasi dari chapter and Madara chapter di manga (sekitar chapter 620-an g).

Note:

1. Aku tuh ngerasa aneh pas Tobirama dan Izuna ketemu pas bareng ayah mereka tuh mereka uda tau nama masing-masing. Iya sih, mungkin bapak mereka yg pada ngasih tau tapi yang Hashirama ama Madara gak tau tuh nama mereka masing-masing pas pertama ketemu, jadi aku mikir mungkin aja Tobirama dan Izuna pernah ketemu sebelumnya. Jadi, ini yang kubayangkan tentang pertemuan mereka.

2. Karakter Izuna susah dimainkan soalnya dikit amat dia tampil di canon jadi ini full menurutku aja gimana dia pas mudanya. Umur mereka di canon pas masih kecil aku juga ga tahu jadi nebak doang.

3. Pre-quel dari Kesempurnaan Waktu (khusus TobiIzu) dan terjemahan dari versi English yang berjudul "Tobirama and Izuna".

—000—

Bocah dua belas tahun bersurai keperakan menutup matanya. Dia tengah meditasi di siang ini sebelum memulai latihan rahasianya. Biasanya dia akan berlatih dengan kakaknya, Hashirama, tapi belakangan Sulung Senju selalu pergi entah kemana. Sendirian. Awalnya Tobirama berniat untuk mengikuti (atau memata-matai) Hashirama. Hal tersebut bisa dilakukannya semudah membalik telapak tangan karena ia tipe sensor yang lihai. Namun, diurungkannya karena dia sudah jarang terpisah dari sisi keprotektifan Hashirama yang berlebihan sejak Itama meninggal. Dan ia berniat menggunakan waktu sendirinya ini untuk meningkatkan kemampuan diri.

Dia yakin bagian atas dari air terjun ini jarang didatangi orang, tapi persepsinya terbukti salah dengan dirasakannya seseorang datang mendekat. Menilik dari cakra yang dirasakan, cukup kecil. Tobirama tetap diam dan tenang ketika seseorang muncul dari belakang pohon di depannya.

"Kak, kau di sini?" Tanya seorang anak laki-laki berambut gelap dengan kimono biru tua diikat obi biru muda. Ia melihat Tobirama dengan terkejut. Rambut pendeknya nampak tak beraturan di bagian belakang sementara yang membingkai wajahnya di bagian depan lurus sepanjang dagu. Terlihat seumuran dengan Tobirama. "Oh... ehmmm..."

Tobirama perlahan membuka mata. Rubi bertemu obsidian. Terbukti sudah bagi Senju muda bahwa sesuatu yang ditasakannya sebelum ini adalah kehadiran anak laki-laki di hapadannya sekarang. Ia bisa merasakan ciri khas cakra dari anak tersebut.

Dan... terasa hangat...

"Apa kau melihat seseorang lewat jalan ini? Lebih tua dariku?" Dia bertanya ragu.

Tobirama menjawab singkat, "Tidak."

"Oh..."

Mereka saling memandang satu sama lain sebelum anak itu berbalik dan pergi. Tobirama yang sedari tadi duduk di tanah tertegun beberapa saat ke arah dimana anak tadi berdiri sebelum menutup matanya dan kembali bermeditasi. Waktu berlalu dalam keheningan dan hanya suara alam menemani seperti daun-daun yang bergesekan oleh sentuhan angin, suara air terjun yang agak jauh dari sini juga suara kicauan burung sesekali. Kemudian, suara langkah kembali hadir bersamaan suara memanggil, "Kakak! Kak?"

Anak laki-laki yang tadi muncul dari sisi kanan Tobirama. Ia terkesiap ketika melihat Tobirama lagi sementara anak berambut perak ini tetap diam. Anak asing itu berbalik dan pergi lagi. Kali ini berlari dan berteriak memanggil sang kakak.

Tobirama dan IzunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang