Terasa belasan jam telah lewat tapi kenyataannya hanya beberapa detik berlalu sebelum mereka berdua mundur perlahan memisahkan ciuman polos tadi. Pipi Uchiha muda memerah begitu pandangan mereka bertemu. Berkedip, ia mencoba bertanya biasa untuk menyembunyikan malu, "Kenapa kau menciumku?"
Izuna menatap dengan penuh penasaran dan kepolosannya terbaca dari air muka manis yang tak pernah Tobirama lihat sebelumnya sejak mereka berkenalan. Bingung pun tertulis di wajah yang bersemu merah tapi mata onyx kembar memperlihatkan sesuatu yang hadir akibat ciuman barusan. Seperti kehangatan cakra menjadi lebih dari sebelumnya dan tatapan penasaran berisi antisiapsi menyebarkan perasaan hangat tersendiri dalam diri Tobirama. Tak diketahui, Izuna bereaksi begitu sebab Tobirama menatapnya sangat berbeda. Tak pernah Izuna ditatap orang seeprti itu. Minimnya pengalaman mereka, keduanya hanya tahu ada sesuatu dari tatapan itu yang berisi kasih sayang mendalam. Secara insting, entah kenapa Uchiha kecil ini malu sendiri hingga pipinya memerah lagi.
"Aku tidak tahu..."
Izuna segera tersinggung, "Tidak tahu?"
"Aku hanya ingin melakukannya..." Bocah lebih tinggi itu masih menatap Izuna dengan pandangan lembut membuatnya kehilangan kata-kata.
Memalingkan muka, tak sanggup menerima tatapan Tobirama lebih lama, Izuna bergumam dengan pipi merah padam, "Tak bisa dipercaya..."
Mereka menghabiskan sisa waktu dalam keheningan dan pulang lebih cepat dari biasanya tanpa mengecek kakak mereka. Keduanya terlalu sibuk dengan pikiran mereka sendiri setelah berciuman dan tak mengerti perasaan bergemuruh yang makin tumbuh besar dalam diri.
—000—
Izuna tak bisa mengeluarkan kejadian tadi dari pikirannya bahkan setelah sampai rumah. Wajahnya memerah tiap kali mengingat bibir mereka bersentuhan. Bahkan ayahnya sampai bertanya apa dia sakit tatkala baru sampai tadi. Namun, pikirannya kembali pada kenyataan saat sang ayah mempertanyakan hasil Izuna membuntuti Madara. Ayah mereka sadar Madara bertingkah sedikit lain dari biasanya dan pergi sendirian. Jadi, hari ini, sebelum sarapan, Tajima meminta Izuna membuntuti Madara. Di bawah tatapan sang ayah, Uchiha muda tidak bisa berbohong dan mengatakan sebagian kebenaran tentang pertemuan Madara dengan Hashirama. Namun, dia tak memberitahu bahwa dia sudah tahu hal ini berminggu sebelumnya dan bertemu dengan Tobirama. Dia tak sepenuhnya berbohong. Ayahnya tak bertanya sejak kapan dia tahu.
Setelah mendeskripsikan bagaimana perawakan Hashirama, Tajima terlihat tenggelam dalam pikirannya. Izuna merasa perutnya melilit sendiri karena merasa tidak enak melihat wajah penuh kebencian ayahnya atau di suaranya yang berarti satu.
"Anak laki-laki yang kau ceritakan seperti seorang anak yang sering aku lihat di sekitar Senju Butsuma."
Apa?
Mata Izuna membesar. Wajahnya memucat drastis hanya mendengar konklusi Tajima. Dia tahu apa artinya ini. Jika benar... kakak Tobirama, Hashirama adalah seorang Senju. Itu berarti... Tobirama pun Senju! Kekhawatiran meraja dan dia lebih pucat dari biasanya. Tajima menyadari. Dia menganggap Izuna khawatir soal Madara jadi dia berkata, "Besok, ikuti kakakmu lagi, Izuna. Pastikan yang ditemuinya tetap sama baru kita beritahukan pada Madara untuk memanfaatkan kesempatan ini."
Kenyataannya, satu pertanyaan berputar di kepala Izuna... apa yang harus dia lakukan?
Dia tak bisa tidur nyenyak semalaman dan berhasil menghindari berbicara dengan Madara sampai waktunya sulung Uchiha berangkat untuk bertemu kakak Tobirama. Sekali lagi dan mungkin untuk terakhir kali, Izuna membuntuti Madara di jarak aman. Setelah ketinggalan, Izuna berhenti dan hanya berdiri di atas tanah. Mengerutkan alis dalam.
Apa yang harus dilakukannya? Haruskah dia tanyakan pada Tobirama apa itu benar bahwa ia berasal dari klan Senju? Apa yang harus dia lakukan kalau Tobirama mengiyakan? Apa dia bisa menyerang Tobirama? Tidak. Masalah terbesar adalah: bisakah dia menerima kenyataan bila jawaban Tobirama membenarkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tobirama dan Izuna
FanfictiePertemuan pertama dari Tobirama dan Izuna bukanlah di sungai ketika mereka bersama para ayah. Suatu hari, Izuna mencari kakaknya. Alih-alih menemukan Madara, ia justru tak sengaja bertemu dengan Tobirama. Keduanya lalu berjalan bersama mencari Madar...