Bab 4

57 12 5
                                    

Mau kemana kamu et
Dengarkan aku yoow
Ini lagunya say yuith
Bukan rap kelas low
Jika kamu preminim shit
Segera berhenti now now
Kalau sudah mengerti les go

∞∞∞

Gemma bersembunyi di balik pillar, ketika mendengar suara tawa yang berasal dari salah satu ruangan gelap minim cahaya. Samar-samar Gemma dapat mendengar dua orang sedang berbincang santai.

Suara kedua orang itu terdengar tak asing di telinga Gemma. Perlahan ia mengintip, karena penerangan yang sangat minim, membuat Gemma harus pandai menggunakan indra pendengarannya.

"Mereka pasti datang, gue bisa pastiin itu!"

"Lo terlalu berharga, buat jadi bajingan-nya mereka!"

"Mereka yang terlalu, bego!"

Tangan Gemma mengepal erat ketika tau sahabatnya sendiri menghianati persahabatan yang sudah lama mereka jalin.

Bugh!

"Bangsat!" Umpat Gemma keluar dari persembunyian menghantam tepat rahang Hamal.

∞∞∞

8 9 10
Ini bukan faktor gen
Kalian bisa baik men
Jangan hanya nol persen
Upgrade jadi positif
Oke sip kami best star
Kemari jika mau belajar

∞∞∞

Gemma mencengram erat kerah Hamal. "Salah kita apa? Sampai lo se-brengsek ini!" Bentak Gemma.

Hamal terkekeh. "Gue muak sama kalian! Selama ini gue ngerasa terlalu lemah bersahabat sama kalian," jawabnya santai.

"Lo salah, lo cuman di manfaatin sama Dyo, sadar!" Ucap Gemma diakhiri bentakkan.

Dyo terkekeh senang menyaksikan perdebatan antara dua sahabat ini. "Udahlah lo ngaku aja, kalau lo sama sahabat lo itu cuman, sampah!" Ucap Dyo menepuk bahu Gemma dua kali.

Bugh! Bugh! Bugh!

Geram! Gemma melepas cengkramannya pada Hamal kemudian menghajar Dyo dengan bringas. Baru beberapa tonjokkan ia sudah ditarik paksa oleh anak buah Dyo.

∞∞∞

Nananana jangan marah marah
Kamu duluan, cari gara gara
Saya santai, kenapa kamu gerah
Tambah parah bilang saya yang salah

∞∞∞

"Ingat! Lo disini sendirian, sedangkan gue, punya dua puluh anak buah!" Dyo berdiri mengusap bibirnya yang robek, "Habisi dia!" Perintahnya.

Bugh! Bugh! Bugh!

Semua anak buah Dyo menggeroyok Gemma, membuat Gemma yang awalnya dapat melawan jatuh tersungkur karena beberapa luka di tubuhnya. Dyo berjongkok menarik rambut Gemma yang tengkurap tepat di hadapannya.

"Ada kalimat terakhir?" Tanya Dyo, berdiri kembali.

Gemma mencoba berdiri dengan bertumpu pada badan Dyo, sedangkan sang empu tertawa puas. Berdiri tegak menekan rasa sakit yang ia rasakan, matanya menatap Hamal yang berdiri santai.

"Sepuluh tahun bersahabat, kandas dalam sepuluh menit, karena, penghianat!" Desis Gemma tajam, mengusap sudut bibirnya, kembali membogem Dyo.

Bugh! Bugh! Bugh!

∞∞∞

Nananana jangan difikirkan
Waktu lewat, aku diteriakkan
Kamu preman, aksinya keroyokan
Sendiri jadi mirip sampah selokan

∞∞∞

"Gemma!" Teriak Rigel datang bersama Leo.

Gemma berbalik menatap sahabatnya dengan senyum yang mengembang. "Dia ngehianatin kita," kekeh Gemma. "Dan dengan bodohnya, kita percaya omongan penghianat!" Lanjutnya dengan pandangan menusuk tajam.

Dorr!

Dyo menembak tepat jantung Gemma, saat Gemma membelakanginya. Tersenyum puas melihat tubuh itu ambruk kesamping dengan darah yang mengucur deras dari tubuh Gemma.

Melihat sahabatnya di habisi membuat amarah Rigel dan Leo memuncak. Mereka maju menghajar secara brutal anak buah Dyo menghiraukan luka dan lebam, sekalipun nyawa taruhannya.

Bugh! Bugh! Bugh!

Rigel ambruk saat kepalanya dipukul keras dengan balok kayu ketika menyelamatkan Leo. Darah yang keluar dari kepalanya membuat pria itu kehilangan kesadaran.

Leo masih terus membabi buta meskipun tubuhnya sudah sangat lelah tapi, rasa sakitnya ketika dihianati dan melihat sahabatnya bertaruh nyawa membuat semangat Leo kembali membara.

Sampai semangat Leo di paksa berhenti, ketika ia merasakan benda asing menusuk perutnya hingga membuatnya terbatuk darah. Dan, yang lebih membuatnya diam tak berkutik adalah yang menusuknya yakni Hamal, sahabat karib yang susah senang selalu bersama tanpa ada kata mengeluh.

Sekarang semuanya menjadi misteri penghianatan yang dilakukan Hamal belum sahabatnya ketahui alasannya, hingga nyawa mereka melayang, demi menyelamatkan sahabat yang justru menjebak serta menghianati persahabatan mereka.

Tamat.

Note : mencari teman itu semudah bertutur kata sedangkan mencari sahabat itu sesulit menggapai cita-cita.

PREMINIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang