Bukan Mimpi
*Namjun : Aku sudah menandatangani kontrak beberapa hari yang lalu. Apa ada hal lain yang kau butuhkan?
Aku membuka kembali kertas yang tadi kugenggam.
Aku : Apa maksud dia aku harus merekrut seseorang? Siapa...? Tidak, tidak mungkin.
Omong-omong... Buket bunga ini. Kenapa aku mengambilnya? Merepotkan sekali...
Oh? Hoodie itu...!!
*aku melihat orang yang tadi berhenti tiba-tiba didepankuAku : Itu kan lelaki yang tadi?! Kebetulan! Aku harus mengembalikan buket ini!
Aku mengikuti lelaki berhoodie dari aula konser.
Aku : Aku melihatnya keluar ke arah sini...
Apakah itu dia?
??? : Hei, Min Yunki. Sudah kubilang bukan begitu.
Aku : Min... Yunki?!
Yunki : Apa maksudmu "Bukan begitu"? Kau menyebut lagu yang kau curi sebagai milikmu sendiri, kan?
??? : I, itu...
Yunki : Aku lihat penampilanmu. Lebih baik aku yang membawakan lagu itu daripada orang sepertimu.
??? : ...
Yunki : Sudahlah... Lagu itu untukmu saja. Berbeda denganmu, aku bisa membuat lagi yang baru.
Aku : Bagaimana aku bisa bertemu Min Yunki disini?!
Setelah aku menarik napas panjang dan mencoba menenangkan diri.. Sosok Yunki sudah menghilang.
Aku : Pertama-tama Namjun, lalu Yunki... Bagaimana bisa aku ketemu keduanya? Ini terlalu kebetulan! Ini... Apa aku sedang bermimpi?!
<Big Hit General Manager>
*menelponkuAku : Aku datang karena orang di telepon menyuruhku ke sini, tapi...
Karyawan : Kenapa kau baru datang?!! Aku sudah lama menunggumu!
Aku : ...Aku?
Karyawan : Hah... Apa yang Presdir pikirkan, memilihmu sebagai penerusku... Ada seorang trainee di ruang tunggu, dan seseorang harus mengurus kontraknya.
Kenapa diam saja? Cepat urus dia! *teriaknya ke aku
Apakah dia trainee itu...?
Aku : Permisi...
??? : ...Ah. Halo.
*Dia... SUGA... Min Yunki?!
Yunki : Aku ingin bertanya sebelum menandatangani kontrak ini. Apa ada kesempatan untukku jadi produser?
Melihat ekspresi Yunki yang serius, aku tidak bisa berkata apa pun.
*Bagaimana mungkin aku tahu... Aku baru saja datang!
Aku : A-aku kurang tahu...
Yunki : Bukankah kau bekerja di sini?
Aku : Sepertinya begitu...? Hmmm, apa kau benar-benar SUGA?
Yunki : Apa maksudnya? Apa ini semacam lelucon? Aku tidak mengerti. Fiuh... Apa ada staff lain disini? Aku ingin segera menandatangani kontraknya.
Yunki beranjak berdiri, tapi tiba-tiba.. Pot bunga yang ada di atas rak akan jatuh ke atas kepala Yunki!
Tidak!!! *teriakku
Aku mendorong Yunki dan pot bunga itu pecah berkeping-keping.
Aku : Apa kau tidak apa-apa?! Ada yang terluka?
Yunki : Ah... Kau tidak apa-apa? Kau nekat sekali...
*Tentu saja. Ini semua kan hanya mimpi...
Yunki : Tunggu... Sepertinya kau berdarah.
*Yunki melihat pergelangan tanganku dengan hati-hati. Seperti katanya, pergelangan tanganku berdarah.
Aku : Sakit... Tunggu...? Sakit?! Ini kan hanya mimpi!!
Dan... Aku bisa merasakan kehangatan tangan Yunki di tanganku ini terlalu nyata untuk sebuah mimpi.
*
Thank You For Reading Through
This Section!!