Latihan Pertama yang Dinantikan
*Berbeda dengan perasaanku yang gelisah... Waktu pun berlalu dengan cepat.
Hoseok : Manager, apa Jimin dan Jeongguk sudah menghubungimu?
Aku : Belum, mereka belum menghubungiku...
Seok Jin : Wah.. Mereka pasti tidak menganggap tim ini penting. Kenapa mereka terlambat?
Yunki : Waktu pinjam ruang latihannya sudah hampir habis, kan?
Sepertinya mereka sudah kehilangan kesabaran menunggu yang lainnya. Aku mulai khawatir melihat para member yang semakin tidak sabar.
*Padahal aku ingin semuanya hadir di latihan pertama...
Aku memutuskan untuk memulai latihan dulu.
Aku : Hmmm... Ayo kita mulai dari hal-hal dasar. Apa yang harus kita lakukan?
Saat kami sedang berpikir, Namjun mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Namjun : Kau bilang kita ini grup hip hop, jadi aku membawa beberapa album. Bagaimana kalau kita mulai dari membiasakan diri dengan groove hip hop?
Beat drum yang berat memenuhi ruangan latihan.
Seok Jin : Oh~ ini sedikit berbeda dengan hip hop yang aku tahu?
Taehyung yang sejak tadi hanya memandangi pintu, mulai menganggukkan kepalanya mengikuti irama.
Hoseok : Wah. Tapi aku tidak mengerti apa yang mereka katakan...
Namjun : Itu karena album ini dirilis di Amerika.
Yunki yang tadinya diam, tiba-tiba mematikan musiknya.
Yunki : Bukankah sebaiknya kau memperkenalkan hip hop Korea lebih dulu kepada anak-anak Korea ini?
Namjun : Eh... Menurutku sebaiknya kita mulai dari yang original.
Yunki mengalihkan pandangannya ke arahku di tengah kebingungan ini.
Yunki : Manager, menurutmu yang mana yang harus pertama-tama kita dengarkan?
*Bagaimana ini? Aku juga tidak tahu...!
Aku : Ba, bagaimana kalau beatbox dulu? Kau hanya perlu membuat irama dengan mulutmu. Tidak sulit, kan?
Hoseok : Manager... Justru itu yang paling sulit.
Seok Jin : Bahkan aku yang tidak tahu banyak tentang hip hop, tahu kalau beatbox itu sulit!
*Semuanya tampak ragu-ragu...
Aku khawatir karena beberapa member mulai kehilangan kepercayaannya padaku setelah acara makan bersama. Saat itu, Jimin dan Jeongguk masuk.
Jeongguk : Maaf aku terlambat...
Jimin : Aku juga minta maaf...
Dari raut wajah mereka, aku bisa tahu mereka pasti terlambat karena suatu alasan, tapi aku memutuskan untuk tidak bertanya.
Aku : Tidak apa-apa! Aku senang melihat kalian disini! Selamat datang!
Jimin : Terima kasih atas pengertiannya. Kami tidak bermaksud untuk datang terlambat...
Taehyung : Yang penting kalian datang! Cepat kemari, teman!
Aku : Bagus! Bagaimana kalau kita mulai latihannya?
Hoseok : Bukankah kalian bisa mengabari dulu kalau kalian akan terlambat?
Jeongguk : Kami terlalu panik dan tidak berpikir sampai situ...
Seok Jin : Paling tidak kalian menelepon. Kita semua sudah menunggu kalian.
Taehyung : Hei, mereka baru telat satu kali. Kali ini biarkan saja!
Taehyung mencoba tersenyum saat merasa keadaan di ruangan semakin tegang.
Yunki : ...Telat satu kali? Kita di sini bukan untuk bermain. Sengaja atau tidak, kau harus punya rasa tanggung jawab terhadap grup ini.
Namjun : Aku setuju dengan Yunki Hyung. Kau belum tentu bisa sukses di industri ini hanya dengan kerja keras saja. Aku bingung. Bagaimana harus bekerja sama dengan anak-anak yang tidak punya rasa tanggung jawab kepada grup ini.
Jimin : Hyung... Kenapa kalian...
Jimin mulai bercerita dan juga menangis.
Jimin : Kenapa kau asal bicara tentang perasaanku pada grup ini?
Jeongguk berusaha menenangkan Jimin dan membantunya duduk. Terlihat noda darah di bagian lutut celana yang dipakai Jimin.
Jimin : Aku sangat menantikan latihan pertama kita. Aku terburu-buru dan terjatuh dari tangga seperti orang bodoh...
Jeongguk : Aku sibuk membujuk Jimin Hyung untuk pergi ke rumah sakit. Jadi, aku tidak sempat menghubungi...
Wajah semuanya tertegun saat melihat luka di kaki Jimin.
*Kenapa semua jadi seperti ini... Padahal mereka sangat tidak bisa terpisahkan di tahun 2019...
Aku merasakan beban yang sangat besar. Semua ini terjadi karena kekuranganku.
CHAPTER #1 [END]
*
Thank You For Reading Through
This Section!!