1. Buta

41 2 3
                                    

"Cinta emang buta tapi gak ngebutain gua buat liat wajah lu yang bikin gua bunga-bunga"

Dimoragarka

👟👟👟

Raga tak berhenti menampakkan senyuman manisnya. Dengan mata yang fokus menatap layar benda pipih sambil menikmati es teh di kursi goyang milik neneknya. Jari jempolnya dengan lincah men-scroll instagram milik Ayana sang selebgram baru ternama yang rupanya cantik nan anggun. Satu persatu postingan Ayana ia like. Sampai postingan ke 155 dari 220 ia berhenti dan membuka notif dari sahabatnya.

__________________________________________

sahaBOOt

Jmpt gua dong! diperempatan dkt mie ayam mang AO

Iya boesku😍

G pke lama ya cantik

Lu mah malah muji cantik😔

Mang napa?

Raganteng dong😌

G, udh cpt pnas nih

Bilang raganteng dulu😏

Ribet ah

Yaudah gak dijemput😙

Jemput gua raganteng 😒

Otewe😎

__________________________________________

"Akhirnya lu ngaku juga kalau gua ganteng wahahahaha," Raga tertawa terpingkal-pingkal lalu memasukkan ponsel ke dalam saku celana jeans hitamnya.

Raga segera ke garasi untuk melajukan motor ninja biru miliknya. Selama perjalanan ia hanya bersiul ria hingga sampai di tempat tujuan. Perlahan matanya mencari sosok perempuan yang merupakan sahabatnya itu. Ia membuka kaca helm hitamnya. Tak lama ia dapati sosok yang dicari memakai kacamata persegi panjang berwarna hitam dan memakai kemeja putih lengan pendek di padu celana kulot hitam dengan rambut yang diikat kuda lurus. Ternyata sahabatnya itu sedang duduk di kursi kayu sendiri dengan wajah yang bercucuran keringat sambil memangku tote bag nya. Segera Raga menghampiri sahabatnya lalu menurunkan standar motornya.

"Udah lama nunggu?" Raga melepaskan helm hitamnya dan digantung di kaca spion motornya.

"Iya, lama banget sih udah panas nih! Eh tunggu, lu make jaket gak gerah apa?" tanya sahabatnya yang bernama Rayna yang kini sedang berdiri disamping Raga, menatap style yang Raga kenakan.

"Jaket kulit gak gerah kok, lu kelihatannya capek banget deh, abis darimana sih? Hari sabtu bukannya rebahan malah keluyuran," Raga balik menatap style Rayna.

"Habis dari perpus Univ gua," jawab Rayna yang nampak lesu.

"Rajin banget ya ampun, yaudah cepetan naik," kemudian Raga menaikkan standar motornya dan mempersilakan Rayna duduk dibelakang dirinya.

"Lu yang pakai helm pinknya gua yang hitam aja," Rayna menarik helm hitam yang tadi digantungkan di kaca spion oleh Raga.

"Sudah kuduga," Raga mengambil helm merah muda yang disangkutkan di joknya lalu ia pakai.

Dua dalam SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang