육(ENAM)

1 0 0
                                    

' Seseorang akan menilai buruk atas apa yg tidak di sukainya, bukan begitu?? '

_BelleFaraa_


 

   "heh, percaya diri sekali kau! Foto ini akan ku jadikan bukti kejahatan kalau kalau kau membawa kabur mobilku! " balasnya pedas.

'Hah?! '

_______________________________

   "Cheoldae ani! Ku tunggu di bawah, jangan lama lama! " ucapku dan segera berlari keluar dari ruangannya.

*Basement... 

  'Kenapa ia lama sekali? ' gerutuku bosan. Bagaimana caraku menemukan mobilnya? Oh, itu hal mudah untuk seorang Ryu Chan.
'Unik,, ' ulangku kedua kalinya, saat yeoja lain lebih menyukai sedan atau jenis mobil ringan lainnya, ia lebih memilih SUV. Samar aku melihatnya datang, ia mungkin mengira bahwa aku masih mencari mobilnya, terbukti saat ia mengeluarkan kunci cadangan dari tasnya.
"kenapa lama? " ucapku tiba tiba saat ia membuka pintu kemudi.
"kau?! " ia nampak terkejut saat melihatku dengan santainya duduk di belakang kemudi.
"kau terkejut? Ini hal mudah untukku! " sombongku. Segera ia mengubah ekspresi wajahnya merendahkanku.
"terkejut? Hah jinjja? " ledeknya.
'Kau pembohong yang buruk nona,, '
"keluar! Aku yang bawa mobil, kau tidak akan tau tempatnya!" lanjutnya memaksaku keluar dari kursi kemudi.
"Ani! Aku yang bawa mobil, aku pria, jadi aku yang menyetir!" alasan bodoh macam apa lagi yang keluar dari mulutku ini.
"Yak! Ahjussi! Aku bisa menyetir dan aku sudah punya lisensi menyetir, jika itu yang kau khawatirkan! Satu lagi INI MOBILKU!" bentaknya padaku.
'Mwo? Ahjussi? ' dia baru saja mengataiku ahjussi, Oh ayolah, usianya mungkin hanya beberapa tahun di bawahku tak bisakah dia memanggilku dengan sebutan lebih layak, Oppa misalnya.
"hah? Ahjussi? " ulangku tak percaya. Aku harus sedikit mengalah padanya.
"Na Ra ya, bukan itu maksudku, oh ayolah! Tidak ada dalam kamusku wanita menyetir untuk pria, kumohon tolong tunjukkan jalannya padaku! " jawabku melunak.
'Kau berhasil Chanie ya! " batinku senang bukan main. Saat ia mulai mundur untuk adu mulut denganku dan mengalah duduk di sampingku.
"Shinshan Dong! " ucapnya, saat kami mulai keluar dari area rumah sakit.

"hah?!"

~

*Shin Na Ra POV...

  Ia pasti terkejut saat aku menyuruhnya menuju Shinshan Dong, ada apa di sana? Ani, eobseo! , yang ada hanyalah healing place yang aku butuhkan saat ini, RUMAH dan TIDUR.
"Hah?! shinshan Dong, Jinjja yo?" ucapnya meyakinkan.
"Ne, jeongmal yo! " yakinku 1000%.
"Eodisseo?" tanyanya saat kami sudah ada di daerah Shinshan Dong.
"lurus saja, nanti aku tunjukkan jalannya! " titahku.
"Di depan belok kiri!" lanjutku.
"apartment? " herannya.
"Stop! " ucapku saat kami berhenti di lobby, aku segera mencabut kunci dan keluar dari mobil.
"Sam baek i shib(312)!" ucapku pada petugas valet sembari melemparkan kunci padanya.
"hei! Kau mau kemana?" ia mengikutiku masuk kedalam lift.
"tidur! " jawabku santai.
"hah?! Tepati dulu janjimu!" balasnya tak terima.
"kapan aku berjanji padamu?" jawabku memberikan pukulan telak padanya.

Tingg... 

  Aku segera berjalan menuju flatku dan meninggalkannya di belakang. Saat aku baru membuka pintu, tiba tiba ia masuk mendahuluiku.
"ternyata kau orang yang rapi " ucapnya menelusuri tiap sudut flatku.
"Healing place, tempat yang menarik!" lanjutnya.
"terserah! Aku ingin tidur dengan tenang, jangan membuat keributan, jangan menyentuh atau memindahkan barang barang ku dan kau hanya boleh duduk di sofa itu! " ucapku final. Dan masuk kedalam kamar serta mengunci pintu, untuk perlindungan karna serigala rabies sedang ada di flatku.

*Park Ryu Chan POV... 

  Lihatlah sekarang, ia lebih memilih tidur dan meninggalkanku sendiri di sofa flatnya. Aku yakin akan di perlakukan 180° saat bersama yeoja lain, apa hanya dimatanya aku tidak seperti idol? Semua yeoja menginginkan berada di posisinya. Tapi, lihatlah ia sekarang? Sama sekali tidak tertarik. Itu juga  yang membuatku lega, setidaknya ia akan memandangku sebagai namja biasa, dan bukan memandangku sebagai idol yang selalu sempurna.
"baiklah, nona Park sepertinya aku harus menyusulmu ke alam mimpi." gumamku dan mulai mencoba untuk tidur.

*17.05 pm...

  Ku rasakan sepasang tangan menggoyangkan tubuhku, berusaha membangunkan ku. Perlahan aku membuka mata dan mengerjapkannya berkali kali.
"kau sudah bangun?" ucapnya padaku.
"aku lapar! " kata itu keluar dengan sendirinya dari mulutku. Memang sejak siang tidak ada makanan yang masuk dalam perutku.
"aku belum berbelanja, hanya ada bahan seadanya disini!" jawabnya. Apa aku yang salah dengar? Iya menuruti permintaanku.
"Aku juga manusia biasa Na Ra ya! Asal kau jangan memberiku batu dan semen," jelasku.
"A matda! Dan kacang!" lanjutku.
"Kacang? " tanyanya.
"Ne, aku alergi kacang. Aku bisa sesak nafas hanya karna makan 3 butir kacang! "
"sesak nafas, hanya 3 butir? Berlebihan sekali!" ledeknya.
"Mwo?  Berlebihan? Jinjja yo, aku serius!" balasku tak terima.

***

Want You Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang