0.9 Quarantine Time

108 13 9
                                    

Hari kesekian setelah berlakunya School from Home selama masa karantina sejak penyebaran virus Corona di dunia, inilah keributan keluarga kecil nan rusuh ini selama di rumah.

Toru yang baru menyelesaikan kelas pagi dari kamarnya mendengarkan teriakan adik ketiganya Sota sedang berteriak memanggil Yudai dan Hayate diiringi dengan gedoran pada pintu kamar yang lumayan kencang beberapa kali.

"BANG YUDAAAAAI, HAYACHAAAAN, BANGUUUUN!!! YAAMPUN KALIAN KELAS PAGI SEBENTAR PAGI MULAI!!!"

"SOTA JANGAN TERIAK, GUE MAU KELAS PAGI BENTAR LAGI."

"IH MAS TAIKI BANTUIN DULU BANGUNIN BANG YUDAI."

"SIRAM AJA PAKE AER.  ITU BOCAH ABIS BEGADANG NYANYI NYANYI SEMALEMAN SAMPE SUBUH. Ngga bakal bangun pasti kalo ngga disiram."

"Sota." Sota menoleh ketika Toru menghampirinya, matanya sudah terlihat ingin menangis saja karena frustasi tidak berhasil membangunkan abang ketiga dan adiknya.

"Lu bangunin Yudai deh, biar Hayate gue yang bangunin."

"Hueeeng abaaaang 😭"

"Jangan nangis. Ambil air pake gelas sana. Siram aja kalo lu tabok Yudai ngga bangun juga. Nih kunci duplikat kamarnya." Sota mengangguk, mengambil kunci duplikat kamar Yudai dari tangan Toru sebelum berlari menuju dapur hendak mengambil segelas air.

Toru menghela napas sebentar sebelum berjalan menuju kamar Hayate yang berada tepat di seberang pintu kamarnya. Memasukan duplikat kunci pintu kamar adik bungsunya sebelum membuka pintunya dan mendapati sang adik masih bergelung selimut putihnya tanpa terganggu sama sekali.

Menghampiri adiknya, mengusapnya kepalanya lembut, Toru berujar, "Adek bangun. Katanya hari ini kelas pagi?"

Erangan kecil terdengar dari Hayate yang kemudian perlahan membuka matanya.

"Bangun ya, gapapa mandinya nanti, siap-siap buat kelas pagi."

Hayate mengangguk setelah sebelumnya sudah mendudukkan dirinya yang masih di atas kasur dan menguap.

"Abang tinggal bikin sarapan ya?" Kembali Hayate mengangguk sebagai jawaban sebelum kakak tertuanya itu beranjak meninggalkan kamarnya.

Pagi itu jadwal Hayate adalah kelas sejarah pukul sembilan pagi. Karena kelas sejarah biasanya murid di kelasnya hanya memperhatikan penjelasan guru mereka dan tidak terlalu jauh berbeda ketika mereka melakukannya dari rumah menggunakan aplikasi zoom, jadi yang dilakukan Hayate adalah beranjak dari kasurnya, membuka MacBook miliknya, membuka aplikasi zoom, memasuki kelas yang masih menunggu untuk memulai kelas kemudian mengarahkan kursor mouse-nya pada tombol ikon video hingga menampilkan foto profil miliknya tanpa menampilkan wajah maupun suasana kamarnya saat pembelajaran susah dimulai nanti. Yang artinya Hayate menekan tombol mute video pada zoom miliknya. Jangan lupa juga tombol mute voice supaya jika kakak keempatnya berteriak, tidak akan terdengar oleh guru dan juga teman-teman sekelasnya.

Setelah melakukan hal wajib yang sudah beberapa kali ia lakukan pada kelas selain kelas private yang mewajibkan ia berinteraksi hanya berdua dengan gurunya, Hayate kemudian kembali beranjak menuju kasur putih yang sudah ada Ciel diatasnya, menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan mulai memejamkan mata—kembali tidur.

🎲

END

🎲

Bonus:

"ABAAAANG! HAYACHAN KELAS PAGI NYA CUMA BUKA LAPTOP LAGI, DITINGGAL TIDUUUR."

Toru kembali menghela napas. "Yaudah biarin aja. Bangunin suruh sarapan aja sini." Jawabnya pada Sota yang baru saja mengadukan perbuatan adik bungsunya dari arah tangga rumah mereka.

Sota lalu mengangguk dan mulai berlari menaiki tangga untuk kembali membangunkan adiknya.

End.

*

Jakarta, 09 Mei 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Da-iCE HOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang