Tsundere [On Going]

CHAPTER 11

Koridor SMA AGRAHAM hari ini cukup sepi. Entah karena Arfan yang datang terlalu pagi agar di anggap murid rajin dan teliti atau memang koridor ditakdirkan untuk sepi.

Ia pun berjalan menuju kelas nya dengan bersenandung, menggambarkan suasana hatinya. Saat sedang nyaman nyaman nya bersenandung, ia mendengar suara yang tak asing di telinga nya.

“Nyet nanti temenin keliling ya!”

“Maaf anda siapa?” kikik seorang perempuan.

“Dih, sok lu! Liat aja nanti, gue bakalan jadi most wanted. Jan nangis ya kalo gue nanti lupa sama lo”

“Jepit jemuran jangan sombong.”

“Walaupun gue jepit jemuran, paling gak gue berguna gak kayak lo”

“Dih”

Tak terasa suara itu makin lama makin keras, menandakan jarak orang yang berbicara dengan Arfan makin dekat.

“Hai bang! Kita duluan ya!” sapa Kena sambil melambaikan sebelah tangannya.

Belum sempat Arfan membalas sapaannya, Kena sudah pergi duluan dengan menggandeng tangan Gavin. Apa-apaan ini? Jadi hanya karena bocah ingusan itu Arfan di lupakan? Wah! Gak bisa di biarin nih!

Huft, entah kenapa hari ini rasanya bagi Arfan sangat berbeda. Seperti ada yang kurang.

“Wassap bro! Tuh muka di tekuk mulu ada apaan nih.” sapa Jevan dengan menepuk bahu Arfan.

Arka memutar bola matanya malas “What's up, bukan wassap!”

“Udah terlanjur ngomong juga” bantah Jevan.

“Lo ada apa sih Fan? Jangan sampai kisah lo di jadiin film judulnya 'Ada Apa Dengan Arfan'” ucap Aldo.

Mendengar ucapan Aldo sontak Arfan mendengus kesal.

Arfan memandang kosong ke depan “Aneh”

“HAH?” ucap Jevan, Aldo, Arka bersamaan

“Rasanya kayak ada y--” ucapan Arfan terpotong kerena guru sudah memasuki kelas.

“Lo utang cerita sama kita” tunjuk Jevan di depan muka Arfan.

Entah kenapa Arfan tak bisa fokus dengan pelajaran sampai ia kena tegur tiga kali, yang ada di pikiran nya hanya Kena, Kena, dan Kena. Sebenarnya ada apa sih?

Karena kebanyakan melamun, Arfan pun tak sadar kalau jam istirahat sudah dimulai sejak lima menit yang lalu.

“Lo kenapa sih Fan? Tumben banget gak fokus” ucap Arka dengan selidik.

“Perasaan lo aja kali” elak Arfan.

“WOI KITA SEMUA JUGA NGERASAIN!” teriak anak kelas.

“Ck”

“Lo tadi utang cerita ya sama kita!” tuntut Jevan.

“Ada apa sih!? Jangan bikin penasaran dong!” protes Aldo.

“Gue bingung...”

“Kayak ada yang beda gitu hari ini.” ucap Arfan dengan mata menerawang.

“Emang ada apa sih?” potong Arka dengan penasaran.

“Rasanya hati gue sepi”

“Udah dari dulu lah!”

“Biasanya gue selalu di recokin, tapi hari ini nggak”

“Wah, ada apaan nih” ucap Aldo dengan mata berbinar.

“Kenapa ya kok rasanya sepi pas Kena gak ngerecokin gue lagi?” tanya Arfan dengan raut bingung.