Pagi ini entah karena apa, kelas 11 MIPA 2 yang biasanya rusuh kini suasana nya tampak berbeda. Lebih menegangkan. Lebih menakutkan.
Karna tak tahan akan suasana yang tegang, akhirnya Nisa pun bertanya “Stss, ini kenapa pada tegang sih?”
“Ada ulangan mungkin” jawab Bobi.
“Lo gak tau ya? Kan yang biasanya bikin rusuh Kena tapi Kena sendiri dari tadi diam.” bisik Kinan.
“Woi Ken! Lo ngapain sih dari tadi diem aja?” tanya salah satu temannya--Diana
“Gue bingung”
“Tumben lo bingung, biasanya juga lo bodoamat.” sahut Kevin
“Ini masalahnya beda. Urgent nih!”
Keenan pun jadi gemas sendiri “Emang ada apaan sih?”
“Kalau misalnya lo lagi pdkt sama orang yang lo suka, disaat doi mulai ngelihat lo tiba-tiba ternyata lo punya saingan yang lebih cakep dibanding Lo, apalagi keliatan nya doi sama saingan hampir ke jenjang hubungan yang lebih pasti. Tanggapan Lo gimana? Bakalan mundur perlahan atau tetep ngegas doi?”
Bobi berpikir sesaat “Kalo gue sih mundur perlahan, melihat presentase doi suka sama kita bakalan lebih lama waktunya.”
“Menurut gue lebih baik maju terus, kalo ada halangan ya tetep maju anggap saja itu kerikil di pegunungan. Nanggung masak udah maju harus mundur” sahut Keenan.
Kena mengerutkan keningnya “Kalau menurut lo gimana Vin?”
Kevin berpikir sejenak “Kalo gue mah lebih baik MAJU MUNDUR MAJU MUNDUR GANTENG GANTENG” sambil meraih sapu dan bernyanyi riang.
Tak ada yang bisa Kena lakukan selain mengacak rambutnya kesal “Argh bikin pusing aja! Gue ke toilet dulu, izinin yah!” yang langsung di iya-kan oleh Kinan.
Kena berjalan menuju toilet dengan bergumam tak jelas. Saat sudah sampai ke toilet dan hendak masuk ke salah satu bilik ia dihadang oleh Sherin.
“Hai Kena!”
“Halo kak, kakak ngapain disini?”
Sherin memutar bola matanya malas “Makan”
“Di toilet kok makan, makan ya di kantin dong kak” protes Kena.
“Ya lo tau sendiri kalau di toilet itu ngapain, pakai nanya.”
“Ken, gue minta tolong sama lo, tolong jauhin Arfan untuk sementara waktu ya!” pinta Sherin
“Emang kenapa? Apa hak kakak buat jauhin aku sama bang Arfan?”
“Gue pengen deket sama Arfan, secara nggak langsung lo udah ganggu acara pendekatan gue.”
Mendengar penuturan Sherin, Kena melotot tajam “Kan aku juga mau pdkt sama bang Arfan juga, kenapa kak Sherin larang aku? Kalau kak Sherin berani seharusnya kita bersaing secara sehat dong kak.”
“Kalau kakak nggak mau bersaing secara sehat berarti kakak pengecut!”
“Oke! Ayo kita bersaing secara sehat!”
Setelah berkata demikian mereka membuang pandang dan keluar dari toilet. Tanpa mereka ketahui dari kejauhan sudah ada yang memerhatikan mereka dari tadi.
Kena menarik nafas dan memasuki kelasnya “Oi! Hari ini, jam ini, menit ini disini gue memutuskan akan berjuang untuk mendapatkan hati bang Arfan.” teriak Kena dengan lantang kepada ke-enam temannya. Yang sayangnya di dengar seluruh anak kelas 11 MIPA 2
“Berikan oplos untuk Kena agar semakin semangat!” ucap Kena sambil memukul dadanya.
“SEMANGAT JEPIT JEMURAN!!” teriak lantang murid 11 MIPA 2.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere [On Going]
Ficțiune adolescenți"Ugh, ya ampun cute nya" "Ya ampun abs nya! Kapan ya tuhan gue bisa sentuh" "Gila gila gila, kok bisa ya ada orang seganteng dia" "Ya Tuhan, kapan Kena bisa ketemu sama Jeon Jungkook, kalau pun gak bisa ketemu bisa lah Kena jadi jodohnya." Apal...