Flower

769 86 47
                                    

Dalam renungannya ditemani gelap malam yang menyekat saluran pernafasannya disinilah Jihyo berada diruang kamar bercat putih yang masih dalam keadaan lampu menyala. Ia terdiam kala sederet ucapan Sohye memenuhi otaknya saat ini.

Drtt drttt

Jihyo menoleh melirik sekilas kearah ponsel yang sedikit menganggu dirinya di jam nya mengerjakan tugas kampusnya, pesan singkat beratas namakan.

Sohye Kim. Merasa penasaran dan tertarik dengan apa yang disampaikan Sohye, Jihyo mengambilnya dan membaca dengan seksama beberapa kalimat Sohye.

Ingat!masa depanmu!kau harus melakukan sesuatu! Jangan pernah takut jika kau akan gagal itu tidak masalah semua akan lebih mudah saat kau bisa membuatnya mencintaimu.

Jihyo dengan cekatan membuat jemarinya menari diatas keyboard ponselnya dengan lincah dan lihai.

Berhenti berhalusinasi. Kau hanya membuatku pusing dengan semua itu.

Jihyo meletakkan ponselnya dengan kasar dan penuh kekesalan. Ini bukan keinginanya membuat Jungkook jatuh dalam hatinya lalu membualkan harapan yang pernah ia gantungkan sendiri pada orang lain. Dan tentunya ia tak mau jika harapannya harus berujung kecewa lagi dan lagi.

Dering ponsel membuat Jihyo mendengus kesal dan menerimanya tanpa melihat nama yang tertera.

" Ya!!berhenti menggangguku. Aku tidak bisa melakukannya! "

Jihyo?

Jihyo membulatkan matanya dan bangkit dari posisi duduknya dengan tatapan mata terkejut dan mengusap pelipisnya.

Kau baik-baik saja? Ini aku Kim Taehyung. Maaf mengganggumu malam- malam. Aju hanya ingin menyampaikan sesuatu. Ibuku sangat menyukai kuenya. Terimakasih banyak.

" Ah . Maafkan aku. Ku pikir kau Sohye, maafkan aku. " Dengan sepihak Jihyo segera mematikan sambungan telponnya dan meenghela nafasnya sembari mengumpati dirinya sendiri yang bodoh dan ceroboh.

Pesan singkat itu kembali muncul. Kali ini tentu bukan gadis asal Daegu melainkan dari sosok yang baru saja menghubungi nya beberapa menit lalu.

-Bagaimana Jungkook? Dia marah padamu?

+Ah tentu saja tidak untuk apa dia marah padaku.

-Pikirkan apa yang dikatakan Sohye-

+Aish kalian sama saja membuatku pusing.

- Aku minta kau mempertimbangkannya.

Jihyo menatap presensi sosok pria berhanduk kimono yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan tentunya aromanya yang sangat wangi dan menyerbak hidungnya.

" Bisa buatkan aku teh Jihyo?"

Jihyo mengangguk cepat dan meletakkan ponselnya asal diatas meja tanpa memperdulikan pesan singkat yang dikirim Taehyung belum sempat balasnya.

Semua akan lebih mudah jika kau mau melakukannya

Jungkook berjalan setelah kepergian Jihyo yang membuatkannya teh hangat. Ia melihat ponsel Jihyo yang tergeletak diatas nakas lalu perlahan melihat pesan tanpa identitas melalui bar notifikasi yang ada.

Ia menyipitkan matanya tanda kehati- hatian dan kecurigaan. Apakah lelaki ini kekasih Jihyo? Jika iya apa pedulinya? Jika bukan apa masalahnya?

Namun rasa penasaran dalam benaknya menghilang saat ia melihat lembaran note note kecil yang berserakan diatas meja. Tulisan tangan yang mungil ini membuat Jungkook tersenyum melihatnya. Unik dan berbeda. Ia mulai menyusun serangkaian note kecil itu membentuk menjadi kalimat yang utuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mistake (Apology)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang