iv.

963 196 8
                                    

Gue masih inget banget sore itu, di jalan Belitung, sekitar jam setengah 6 sore.

Wendy nyamperin gue di lapangan basket, buat pulang bareng. Gue sama Wendy emang sering pulang bareng, sih akhir-akhir ini. Nggak tau kenapa. Mungkin karena jadwal latihan basket gue barengan sama jadwal belajar tim olimpiade-nya dia kali ya. Jadinya kita sering pulang bareng.

Gue menuntun sepeda gue, Wendy ada di samping gue.

Kalian masih inget kan gue bilang Wendy cewek nerd waktu hari pertama gue ketemu dia? Well, dia tetep cewek nerd sih haha tapi waktu naik ke kelas 11, dia sedikit merubah penampilan dia. Dia potong rambutnya jadi sebahu dan nambah poni. Udah gitu, kadang dia pake kacamata bulet dia, kadang pake softlens. Gue juga sadar tuh, dia suka dikit-dikit pake lipbalm biar bibirnya nggak pucet. Udah gitu, suka pake cardigan warna-warna pastel kalo ke kelas. Jujur aja gue jadi sering merhatiin Wendy gara-gara perubahan itu.

Kita jalan sepanjang jalan Belitung dalam diam. Bukan berarti kita nggak tau mau ngomong apa, tapi kita berdua suka banget suasana jalan Belitung jam segini. Langit yang berwarna jingga, angin yang berhembus pelan, pohon rindang, daun-daun yang berguguran di tiup angin... dan Wendy... it just perfect.

"Jeff."

"Apa?"

"Lo tau kak Seungwoo gak?"

Momen yang awalnya sempurna itu perlahan luntur waktu Wendy nanya soal Seungwoo.

Seungwoo, siapa yang gak tau Seungwoo coba? Dia tuh bintang di sekolah. Kapten basket. Udah gitu pinter, ganteng lagi. Main basketnya juga jago banget. Jujur aja dia panutan gue banget kalo di basket. Emang cocok jadi kapten. Semua orang tau Seungwoo, tapi... gue gak expect nama itu bakal ditanyain sama Wendy.

"Ya taulah, dia kan kapten basket. Kenapa?"

Wendy tampak hesitate, lalu ia menghentikan langkah gue, "Gue mau cerita, tapi lo diem aja ya! Jangan kasih tau Joni, Seulgi sama Yeri. Please?"

Gue bingung. Cerita apa sih sampe gaboleh dikasih tau ke anak-anak?

"Yaudah iya. Cerita apaan?"

Ekspresi wajah Wendy berubah. Matanya lebih bersinar, pipi gembulnya memerah, lalu tangannya menyelipkan rambut pendeknya ke belakang telinga. Wendy tersenyum,

"Semalem kak Seungwoo chat gue. Terus, dia ngajak pergi nonton Sabtu ini."

Sore itu, di jalan Belitung, jam setengah 6 sore.

Wendy pertama kali ngasih tau gue kalo dia lagi deket sama kakak kelas, Seungwoo. Kapten basket.

Saat itu juga, pertama kali gue sadar, kalo gue menyukai Wendy lebih dari teman.


Tangan gue lemas waktu mendengar itu dari mulut Wendy. Rasanya gue mau ngejatohin aja sepeda yang lagi gue tuntun ini, terus lari dan teriak. Tapi gue gak bisa selain senyum, dan menggoda Wendy.

Sepanjang jalan, Wendy nggak stop ngomongin soal Seungwoo. Gimana dia menyukai senyumnya, suaranya, semua chat-chat manis dari Seungwoo... semuanya. Rasanya gue pengen ketawa. Rasanya gegabah banget kalo gue pikir gue tokoh utama dalam cerita ini. Tapi nyatanya, gue bukan.

7 years | jaehyun x wendy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang