Yuk sebelum baca, vote nya jangan lupa:)
-----------------------------------------------------------------------------------------
Masa iya, gue suka?
Sepulang sekolah, Nayra menunggu papanya didepan gerbang sekolah. Tadi, Lily menawarkannya untuk pulang bareng, tapi Nayra menolaknya. Alhasil, sekarang ia masih duduk sendiri, sambil melihat siswa-siswi lain yang berlalu dengan kendaraannya masing-masing.
Sudah setengah jam lamanya, Ananta belum juga sampai, membuat Nayra menghela nafas kasar.
"Duh, papa kemanasih" kesalnya.
Sudah berulang kali ia menelpon papanya namun tidak ada jawaban, dichat juga tidak ada balasan."Naik" ucap seseorang membuat Nayra menengok.
Melihat orang yang ada didepannya saat ini, Nayra kaget. Bagaimana orang ini bisa ada disini?
"Lo ngomong sama gue?" tanya Nayra, takutnya ia berbicara dengan orang lain. Bisa gawat jika Nayra sudah kepedean.
"Ya" jawabnya. Ah, manusia ini. Tidak bisakah ia, berbicara layaknya orang normal? Ia berbicara seakan-akan mengeluarkan satu kata harus membayar berjuta-juta.
"Lo ngajak pulang bareng gitu?" tanya Nayra lagi, ia masih tidak paham apa maksud dari orang didepannya ini.
"Hm"
Nayra berpikir sejenak, bingung harus menjawab apa. Jika ia menerima tawaran tersebut, takutnya makhluk ini akan menculiknya. Hmm bisa jadikan, tidak ada yang tahu. Tapi, jika ia tidak menerima tawaran itu, bagaimana ia bisa pulang kerumah? Mengingat sekolah sudah sepi dan tidak ada kendaraan umum yang lewat.
"Lo gabakal culik gue kan?" tanya Nayra dengan tatapan mengintimidasi.
"Hm" Dengan ragu, Nayra menaikki motor tersebut, "Alamat?" Nayra langsung memberi tahukan alamat rumahnya, dan hanya dibalas anggukan.
Setelah kurang lebih dua puluh menit, akhirnya mereka sampai dirumah Nayra. Nayra turun dari motor itu. Baru saja ingin mengucapkan terimakasih. Laki-laki itu sudah melajukan motornya.
"Dasar cowok aneh" umpat Nayra kesal.
***
Sampai dirumahnya, seorang lelaki merebahkan badan dikasur spiderman kesayangannya.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu,
"masuk" ucapnya tanpa berniat bangkit dari posisinya."Bagaimana hari ini? Apa sudah bertemu dengan dia?" tanya orang itu.
"Ya" terlihat orang itu tersenyum mendengar jawaban putranya. Memang anak yang patuh.
Setelah cukup puas dengan jawaban anaknya, ia lalu pergi meninggalkan kamar anaknya.Laki-laki itu menghela napas kasar.
Mengapa ia jadi tidak tega seperti ini?
Masa iya, gue suka?. Namun dengan cepat ia menepis semua pikiran itu.***
Nayra menguap sambil mengusap wajahnya. Ia melirik jam diponselnya. Pukul tujuh malam, dan ia baru bangun. Setelah sampai dirumah tadi, ia langsung mengganti pakaiannya dan berniat hanya rebahan saja. Tapi ternyata ia ketiduran.
Ia menuruni tangga, dan melihat orangtuanya sedang makan bersama.
"Kamu udah bangun Nay? Maaf ya, papa tadi gabisa jemput kamu, ada meeting mendadak, hp papa juga lowbat" ucap Ananta, ia merasa bersalah dengan putrinya.
"Iyaa pa, gapapa santai aja kali" Nayra mencoba tetap tersenyum, walaupun agak kesal setidaknya ia tidak ingin ayahnya merasa bersalah seperti itu.
"Oh iya, tadi siapa tuh yang nganterin kamu pulang? Masa iya baru sekolah udah punya pacar baru sih" goda Mona, mamanya.
"Apaansi ma, aku aja baru kenal"
Boro-boro mau kenalan, ngomong aja irit bangetttt."Kalo pacaran bilang aja kali" sahut Ananta, sesekali menggoda Nayra tidak masalah kan.
"Terserah kalian deh, Nayra mau mandi dulu" ucapnya seraya meninggalkan kedua orangtuanya itu.
Setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi, Nayra mengganti pakaiannya dengan piyama, bersiap untuk tidur lagi.
Mungkin beberapa dari kalian heran dengan Nayra, ia baru saja bangun tidur, dan sekarang ingin tidur lagi. Kebo sekali memang.
Apakah kalian sejenis dengan Nayra?
Jika iya, berarti kita sama. Hehehe..Tiba-tiba Nayra teringat sesuatu, sebenarnya siapa nama laki-laki yang membantunya itu. Terhitung dua kali sudah ia membantu Nayra dan setiap kali ingin berterimakasih orang itu pasti buru-buru hilang dari pandangannya.
Mungkin besok Nayra akan bertanya dengan Lily. Ah sudahlah, Nayra memutuskan untuk memejamkan matanya. Sedetik kemudian, ia sudah terlelap.
-----------------------------
Terimakasih buat yang masih setia baca cerita ini♥
KAMU SEDANG MEMBACA
RADRIC [On Going]
Teen FictionNayra Anara Putri, hanyalah seorang gadis remaja pada umumnya. Berpindah-pindah sekolah karena pekerjaan orangtua. Dan memiliki kisah pahit dimasa lalu. Eldric Aditya Pratama, seorang laki-laki remaja dengan segala sikapnya yang kurang bersahaba ka...