1. Mantan Gebetan

34 7 0
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

💜

Meskipun seseorang yang diharapkannya sudah menjadi milik orang lain.

.

.

.

Dea melangkahkan kakinya perlahan saat mendekati pintu kelasnya yang masih tertutup. Sejenak Dea menempelkan telinganya di pintu, guna memastikan sudah ada orang atau belum.

Suara keras menggema seisi ruangan akibat pintu kelas yang tertutup kasar beradu dengan tembok, itu ulah Dea. Sekilas cewek itu melirik jam dinding kelas yang letaknya diatas papan tulis. Lantas berdecak kecil saat menyadari dia kepagian datang ke sekolah, lagi.

Jam masih menunjukkan pukul enam pagi, mungkin setengah jam lagi teman-teman sekelasnya mulai muncul. Dea mengeluarkan earphone dari dalam tasnya, mumpung masih pagi dan masih ada waktu sebelum pengganggu datang. Cewek itu berniat ngebucin.

Jika kalian menebak Dea akan video call atau teleponan dengan Kean, kalian salah besar. Yang dimaksud ngebucin versi Dea sekarang adalah menonton video para suami online yang tinggal jauh diseberang sana. Alias nge-fangirl.

"Yoongi makin hari makin bening aja nih anak,"

"Tae ya ampun! Nggak ada akhlak banget hidup lo,"

"Heh, Jungkook! Nggak gitu ya mainnya, nggak gitu,"

Setidaknya seperti itulah gerutuan ataupun sering kali umpatan yang Dea keluarkan ketika sedang asyik sendiri melihat tingkah idolanya. Kadang istigfar kadang juga berkata kasar. Itu sudah biasa.

Dea tersentak kaget saat sebelah earphone ditelinganya ditarik kuat oleh seseorang. Lalu tanpa pikir panjang Dea memukul kuat lengan pelakunya.

"Awh! Sakit tau! Main gaplok aja lo," keluh Alin sembari mengusap lengannya.

"Eh, tunggu bentar. Apenih? Apenih? Suami gue lo pandang-pandang seenak jidat?! Nggak boleh! Yoongi punya gue!" ucap Alin dengan suara yang tidak bisa dibilang pelan, seraya menunjuk layar ponsel Dea yang menampilkan foto Yoongi. Hancur sudah dunia saat dua spesies gila berkumpul menjadi satu. Mempersatukan kehaluan mereka.

"Apaan cuma lihat sekilas doang, kok. Lagian juga foto Jungkook lo jadiin walpaper di hp lo," kilah Dea tak mau kalah.

Jadi begini, Dea ngebiasin Jungkook tapi dia juga suka semua member BTS. Sedangkan Alin ngebiasin Suga tapi kerap juga oleng ke member BTS yang lain. Sebenarnya mereka sama, namun hanya tingkat kehaluan yang berbeda kasta. Sedikit lebih tinggi Dea dibandingkan Alin. Hanya sedikit saja loh, ya. Kadang juga kehaluan mereka setara, sama-sama gila.

Alin segera menggeser duduk Dea, mereka memang sahabat sekaligus teman satu bangku. Kesamaan akan suka K-pop dan serba-serbi tentang Korea yang mendekatkan mereka berdua.

"Tumben berangkat pagi, biasanya guru udah ngajar setengah jalan baru masuk lo," ledek Dea.

"Jangan ngadi-ngadi ya lo, gue emang kerap banget telat. Tapi ya nggak sampai segitunya kali," bantah Alin tidak terima.

"Gue tadi dianterin Alden, biasa dia pengen cepet sampai disekolahnya. Kangen ngebucin mungkin," sambung Alin.

Dea tersenyum tipis, diam-diam iri setelah mendengar cerita dari Alin. Betapa serunya mempunyai saudara kembar, apalagi laki-laki. Pasti Alden menjaga sekali adik kembarnya itu. Dea memang tidak mempunyai kakak, tapi dia memiliki satu adik cewek yang sekarang masih duduk dibangku kelas 9. Berbeda dua tahun usianya dengan Dea.

KPOPERS & GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang