Nada melangkah keluar dari rumahnya tanpa menghiraukan Tyas yang berdiri di dekat rak buku yang ada di sana. Tyas berusaha mengikuti langkah putrinya dan menahan tangan Nada, tapi Nada melepaskannya.
Tyas semakin merasa tak suka ketika melihat putrinya itu menaiki motor Gema dan keluar dari halaman rumah.
"Gem," panggilnya pada laki-laki itu sambil mengeratkan tangannya di pinggang Gema.
"Kenapa, Nad?"
"Maaf ya. Aku malah ngelibatin kamu di situasi gak enak ini," ucap perempuan yang memakai kemeja putih bergaris itu.
Tangan kiri Gema beralih memegang tangan Nada yang melingkar di pinggangnya saat lampu merah menyala. "Nggak pa-pa, Nad. Beneran."
"Tapi aku malah nambah beban kamu, nyusahin kamu," lirih Nada diikuti dengan menatap Gema dari spion.
Gema tersenyum padanya, "engga, Nada. Gue gak ngerasa lo nyusahin."
"Beneran?" Kini ia menatap Gema dari samping badan laki-laki itu sampai suaranya didengar jelas oleh Gema. Gema mengangguk sambil tersenyum dan melanjutkan perjalanan mereka menuju kampus.
***
"Nad. Lo udah baikan?" Tanya Nora saat dosen mereka berjalan keluar kelas.
Nada mengangguk dan tersenyum kecil padanya, "ada apa, Ra?
Nada berdeham lalu beralih menatap Astrid dan Diva di sebelahnya.
"Gue minta maaf sebelumnya, gue beneran gak bisa bantuin lo ngerjain tugas kelompok kita hari ini. Nyokap gue minta ditemenin arisan lagi," suara Astrid.
"Gue juga diajak makan malam sama bokap gue, Nad. Maaf ya," ucap Nora.
"Gu–gue harus pergi sekarang karena Oma gue masuk rumah sakit. Bye!" Lanjut Diva kemudian keluar dari kelas dengan terburu-buru.
Diva disuruh bohong sama kalian, ya? Batin Nada bertanya.
"Jadi, nanti bagian materi gue, gue send artikel dan segala macemnya ke lo ya, Nad."
"Iya, Nad. Kalau lo nanti gak ngerti sama materi gue, chat gue aja. Oke?" Ujar Astrid
"Kita cabut dulu. Bye, Nada!"
Nada menghela napasnya. Teman-temannya itu selalu meminta Nada mengerjakan tugas kelompok mereka. Bahkan tadi, mereka berbicara cepat tanpa membiarkan celah kepada Nada untuk menolak permintaan mereka.
Buat apa kalian nanya aku udah baikan atau belum, sih?
***
Sekarang sudah pukul 8 lewat 18 menit. Nada menghela napas lelahnya setelah selesai mengerjakan tugas kelompoknya. Nora tidak mengirimkan artikel yang ia janjikan tadi, Astrid tidak membalas pesannya, dan Diva ketahuan pergi bersama Raka saat ia meihat instastorynya.
Ah, Nada sering diperlakukan seperti ini. Ia sering dibohongi, eksistensinya selalu dimanfaatkan oleh teman-teman di sekitarnya, mungkin karena ia terlalu baik kepada semua orang. Tapi, Nada masih berusaha untuk biasa saja. Ia tidak ingin meletakkan rasa dendam sedikitpun di hatinya itu.
Ting!
Gema: lo dimana, Nad?Nada: di North Café, Gem. Kenapa?
Gema: tunggu disitu, gue jemput.
Nada: aye aye, captain!