BAGIAN 1

14 2 0
                                    

- Tanpa mereka mungkin aku tak ada di dunia,namun karena mereka aku juga mungkin tak akan ada lagi di dunia -

🌤
Di suatu pagi yang cerah Hana bangun dengan mata yang sangat lembab akibat nangis tadi malam.

Ia terbangun dengan kondisi tangan yang masih diikat dikursi dan ia sekarang masih berada di ruangan gelap yang kosong. Tak ada penerang disini,hanya ada ventilasi kecil yang sedikit memancarkan cahaya matahari. Menandakan bahwa hari ini sangat cerah,namun tak secerah hati nya.

Suara pintu tiba-tiba terbuka
"Srkkkkk......."

"Sudah bangun kamu rupanya" ucap seorang wanita paruh baya.

Wanita paruh baya itu bernama Marisa. Marisa adalah ibu Hana,namun Hana tidak yakin jika Marisa adalah ibu kandungannya.

Marisa melepaskan ikatan ditangan Hana dan ia kemudian menyuruh Hana untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Hana hanya diam seperti biasanya. Tidak melawan dan tidak pula berkata apa-apa.

Setalah Marisa keluar dari ruangan. Hana langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk sekolah.

" huftt.... sampai kapan tuhan, sampai kapan mereka seperti ini" tanyanya pada cermin yang ada di depannya.

Lalu setelah itu ia tersenyum,meratapi kehidupannya yang sama sekali tak ada bagian menyenangkan di dalamnya.

"Senyum Hana, Ayo senyum"

Setelah ia pikir semuanya sudah siap. Hana kemudian pergi ke meja makan untuk sarapan.

Dari kejauhan ia sudah bisa melihat bahwa di sana ada adik kecilnya, Marisa, dan juga sepasang suami istri yang merupakan om dan tantenya.

Sejak kecil ia tidak pernah tau di mana ayahnya. Dan ia juga belum berani bertanya.

Selama ini Hana hanya diam diperlakukan tidak manusiawi. Namun, sekarang ia sudah dewasa dan setelah ini ia harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga ini. Apakah bener ini keluarga aslinya. Atau mungkin ia bukan bagian dari keluarga ini.

"Hey" panggil seseorang dari bawah tangga yang mengalihkan lamunan Hana.

Hana langsung bergegas turun dengan senyuman yang seakan tidak pernah pudar dari bibirnya.

"Pagi" sapa Hana.

Tak ada yang menjawab, semuanya diam seolah tak ada yang berbicara.

Hana hanya mengelah nafas pelan. Lalu ia duduk di salah satu bangku kosong yang memang untuknya. Ia kemudian mengambil sepotong roti dan segelas susu yang sudah disediakan.

Satu persatu orang yang ada dimeja makan itu pergi meninggalkan meja makan. Hingga tersisa adik kecilnya yang memang tidak bisa makan cepat-cepat.

Muka polosnya menyadarkan Hana, jika Adiknya adalah satu-satunya yang bukan monster dirumah ini.

"Hey" sapa Hana pada Della.

Della tidak menyaut, ia masih fokus pada roti yang sedang ia potong-potong menjadi kecil.

"Butuh bantuin ?" tanya Hana.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya Hana pergi meninggalkan meja makan dan pergi menuju sekolah.

.........

________________________________

Kalau ada kesalahan dalam penulisan atau yang lainnya mohon di koreksi dan ditulis di kolom komentar.
Karena saya masih sangat2 amatir untuk menulis.

TERIMA KASIH 💕

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA 🖤

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang