BAGIAN 2

7 1 0
                                    

- Banyak orang di luar sana yang menginginkan kasih sayang, namun mereka yang mendapatnya malah tidak mensyukurinya -

...........

Hana baru saja keluar dari area rumahnya, sekarang ia langsung menuju halte untuk menunggu bus kota yang searah dengan sekolahnya.

Jam baru menunjukan pukul 06.15 dan ia sama sekali tidak khawatir akan terlambat hari ini.

Tidak lama setelah itu salah bus kota yang ia tunggu pun datang. Hana langsung saja masuk dan ternyata pagi ini bus ramai sekali. Hana tidak mendapatkan tempat duduk, akhirnya ia hanya berdiri saja pagi ini.

Tiba-tiba Hana terdiam.

"Ma, aku aus ma" ucap salah satu gadis kecil pada ibunya.

"Tunggu ya nak sebentar lagi kita sampai. Kamu gerah ya,sampai keringetan gini" jawab mamanya sambil mengelap keringat di kening gadis kecil itu.

Rasanya seperti ada pisau yang merobek hati Hana ketika melihat kejadian di depannya.

Seorang gadis mungil yang dipangku ibunya sambil di elus-elus kepalanya itu membuat hatinya sakit.

Karena dulu, Hana kecil hanya tidur sendirian tanpa sosok ibu dan juga sosok ayah. Hana kecil selalu ketakutan setiap malam tiba, ia selalu mengumpat di dalam selimut ketika Marisa mengintipnya.

Karena jika ia ketahuan belum tidur, ia akan dipukul oleh mamanya.
Tak ada elusan kepala.
Tak ada panggilan sayang.

Dari kecil sampai sekarang Hana seperti haus akan kasih sayang.
Ia belum pernah merasakan dicintai dan disayangi oleh siapapun.

....

"Dek" tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya yang membuat Hana hampir saja jatuh karena terkejud.

"Eh" jawab Hana refleks.

"Kamu mau turun dimana" tanyanya pada Hana sambil melihat seragam yang ia kenakan.

"Di sekolah dekat sini bu" jawabnya.

"SMA MAHAPUTRA ?" tanya ibu tersebut.

"Iya bu" jawabnya

"Kamu kelewatan dek, barusan 5 menit yang lalu bus ini baru saja lewat sana" jawab ibu tersebut.

"HAH!! Yang bener bu??" Ucap Hana yang kaget setengah mati.

Aduh gimana ini dari tadi aku melamun si. Ucapnya dalam hati.

"Bangg... berenti bangg.." teriak Hana.

"Terima kasih ya bu, saya duluan. Permisi" pamit Hana.

Ibu itu hanya geleng-geleng kepala melihat gadis yang baru saja turun dengan wajah panik tersebut.

"Cantik, sopan lagi" guman ibu itu.

.........

________________________________

JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA 🖤

TERIMA KASIH 🥰🥰🥰

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang