1. The Beginning

356 34 2
                                    

"John lo bisa ke ruangan gue sekarang?" Perintah Jaehyun melalui telepon gengganmnya.

"Ha? Ngapain? Gue lagi mau sarapan nih" Balas Johnny, yang menjabat sebagai asisten Jaehyun.

"Makan mulu lo! Kesini bentar. Penting nih" Sewot Jaehyun.

"Iya tunggu, gue kesana sekarang" Johnny mengakhiri telepon itu dengan nada malas. Karena ia tau, debat melawan atasannya itu tidak akan pernah menang.

Tak lama kemudian, Johnny datang sambil menggenggam sebuah roti di tangan kanannya dan langsung mendudukkan diri di kursi hadapan Jaehyun.

"Itu roti buat gue?" Tanya Jaehyun sambil menatap roti di genggaman tangan Johnny.

"Enak aja! Beli sendiri sana! Siapa suruh tadi nggak nitip ke gue" Balas Johnny yang kemudian membuka bungkus roti dan memakannya di hadapan Jaehyun.

"Hhh.....dasar rakus, gue doain buncit mampus lo" Gerutu Jaehyun sambil menatap Johnny dengan tatapan sengit.

"Heh gue denger ya!. Udah cepetan lo mau ngomong apa, gue nggak punya banyak waktu" Johnny yang merasa ditatap sengit oleh Jaehyun memilih masa bodo dan memakan roti yang ia bawa.

"Lo masih inget kan planning gue yang mau memperbesar jaringan anggota mafia perusahaan ini?" Tanya Jaehyun sambil memainkan bolpoinnya.

Disamping berjalannya bisnis bersih dan gelap Jaehyun secara beriringan, ia juga memiliki anggota mafia yang jumlahnya terhitung cukup banyak. Bukan tanpa alasan Jaehyun membentuk sebuah agen mafia.

Jaehyun tahu betul banyak sekali orang yang berusaha menjatuhnkan bisnis nya, karena sedari dulu bisnis yang ia jalankan sulit untuk dikalahkan oleh para pesaingnya.

Maka dari itu, Jaehyun membentuk sebuah kelompok mafia yang bertujuan untuk melindungi dirinya dan kelangsungan perusahaannya.

"Iya gue inget. Lo mau gue nyari calon anggota mafia barunya?" Balas Johnny sambil memasukkan bungkus rotinya ke dalam saku jas.

"Seperti yang gue bayangkan, daya ingat lo bener-bener bagus. Dan gue mau anggota mafia kali ini bukan dari orang-orang yang memiliki jiwa kriminal".

"Wait, are you seriously?. C'mon dude, mau jadi apa kelompok kita kalo ngerekrut orang-orang yang nggak punya bakat di bidang kriminal?".

"John,asal lo tau siapapun bisa berbuat jahat di dunia ini. Nggak ada orang yang bener-bener suci hidupnya dari dosa".

"I know it Jeff. Tapi ini beda konteks, lo nyari anggota buat mafia bukan orang buat pajangan. Otomatis orang yang direkrut harus punya mental kriminal dan nggak takut sama yang namanya kematian".

"John lo lupa gue siapa? Gue aja awalnya nggak punya kelakuan kriminal, but now? I joined the criminal because of my bad past"

Jaehyun pun melanjutkan kata-katanya, "Gue percaya siapapun orang yang udah dikuasai perasaan dendam akan rela ngelakuin apa aja biar dendamnya terbalaskan. Meskipun itu harus dengan cara licik sekalipun".

Johnny terdiam menatap mata Jaehyun, memastikan apa yang diperintahkan Jaehyun barusan adalah bercanda. Namun nihil, hanya terpampang wajah keseriusan penuh ambisi yang menghiasi wajahnya.

"Hhh....tapi Jeff, gimana cara ngelatihnya coba? Harus butuh waktu berapa lama supaya mereka bisa handal seperti kita?" Johnny cukup frustasi dengan keputusan final Jaehyun yang menurutnya akan menyiksa waktu bersantai anggota mafia lainnya. Karena yang jelas setelah ini waktu mereka akan dihabiskan untuk melatih kemampuan para anggota mafia baru.

"Gue kan punya anggota inti mafia yang super duper handal. Buat apa kalau nggak dimanfaatin?" Balas Jaehyun sambil tersenyum penuh arti kepada Johnny.

Hm, bener kan dugaan gue. Yang lainnya pada kena ampas, nih bocah tinggal nikmatin hasilnya doang-Johnny.

"What the hell?! Lo mau bikin gue sama yang lainnya kerja rodi?! Dude, gue sama yang lainnya butuh juga butuh waktu santai kali" Protes Johnny.

"Keep calm mr. Seo. Jangan berpikiran kalau gue sekejam itu. Gue bakal tetep bantuin kalian buat ngelatih para calon mafia baru kita. Penanggung jawab terbesar tetep ada di tangan gue".

"Hhh....ok gue pegang omongan lo. Sampai lo berani ngingkarin omongan lo sendiri......bakal habis ditangan gue" Ancam Johnny sambil mengacungkan tangannya seperti senapan ke arah dahi Jaehyun.

"That's so funny. But remember this John. Before you kill me i make sure you die first in my hands, the god of death" Balas Jaehyun sambil menunjukkan smirk andalannya.

Johnny langsung mengangkat kedua tangannya dan menjauhkan badannya dari Jaehyun, "Woah just kidding Jeff. Mana mungkin gue berani ngebunuh sumber penghasilan gue selama ini?".

"You're such like gold digger John" Ejek Jaehyun sambil berdiri dari kursinya dan menghampiri Johnny.

"Realistis aja, zaman sekarang mana mungkin orang hidup nggak gila harta? Everyone wants to do anything to get lots of money. Termasuk gue".

"Ya lo bener, saking gila hartanya sampai para bitch itu ngejar-ngejar kita semua dan rela ngejual badannya berapapun cuma demi segenggam uang. Murahan, dipikir kita mau kali ya nerima barang rongsokan model mereka".

Johnny tertawa mendengar balasan Jaehyun barusan, ternyata dari dulu hingga sekarang mulut sarkasnya tidak pernah berubah, "Udah lah nggak perlu dibahas, eneg gue dengernya. Mending kita bahas masalah rencana nge rekrut mafia baru kita aja".

"With lunch and a cup of coffee?" Tawar Jaehyun.

"Hmm...sounds good. Asal lo yang bayar semuanya" Rangkul Johnny.

"Beres kalo masalah keuangan sama gue" Balas Jaehyun sambil tertawa bersama Johnny.

A/N

Hope you like it dan semoga kalian bisa enjoy sama ceritanya, hehehe

Jangan lupa comment ya, penasaran sama nilai kalian ke book ini kaya gimana

Enjoy your criminal experience in here!

Don't forget to click the star in below! ☆

Luv u all! 💚

Break The Rules!《NCT, WAYV》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang