Memory

15 3 0
                                    

Pancaran cahaya menilisik dibalik retina. Dibalik layar, Aksara aksara itu tersusun dengan indah nya. Singkat, memang sangat singkat. Awal mula, hanya bertegur sapa. Sama sama tak saling mengenal, apalagi sampai bertatap muka.

Melalui jaringan, kata kata itu terlontar. berkembang menjadi sebuah rasa, yang tak mampu terdefinisikan. Aku pun merasa gusar, saat ada hari dimana tak ada kabar mengenai dirimu. Tiba tiba lenyap. Tanpa sepatah katapun tentunya.

Benci, ingin sekali rasanya aku membenci. Namun apa dayaku? Sedetik pun aku tak mampu rasanya.
Memori memori itu dengan sendirinya berputar, teringat bagaimana malam, yang dilalui hanya sekedar menunggu notif yang berisi selamat malam, yang di sertai emoji favoritku.

Aku berharap semua ini hanya mimpi buruk. Yang muncul dari rasa takut, dan berkembang menjadi ilusi. Selama ini, kehilangan adalah hal yang paling ku takuti. Untuk melupakan mu...
Ah, rasanya berat sekali.

Ini perihal maya, bukan nyata. Yang maya akan tetap menjadi maya, tak akan berubah menjadi realita.

sekedar kata.

-shavna

Sekadar KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang