Jam telah menunjukan arah pukul 05:30 menit, De... bangun sudah siang terdengar suara ibu membangunkanku.
Entah sejak kapan ibu membangunkanku namun badan ku belum juga beranjak dari tempat tidur "Sebentar lagi bu..." tawarku pada ibu dengan menarik lagi selimutku sambil memejamkan mata.
Tak lama suara langkah kaki mendekat ke arah kamar kemudian terdengar ketukan pintu dari luar "De Zahra cantik... cepat bangun, coba lihat deh jam berapa sekarang?" suara ibu sangat lembut, akupun membuka mata dan melihat ke arah jam jarum jam yang tidak terlihat dengan jelas aku pun duduk sebentar sambil mengusap mata.
Setelah itu aku pandangi sekali lagi ke arah jam aku langsung bergegas keluar kamar menuju kamar mandi.
Aku kesiangan batinku, ternyata alarm yang aku pasang tadi malam pun sama sekali tak terdengar oleh ku, padahal aku memasang alarm pada handphone dan jam beker juga.
Ibu selalu berpesan jangan tinggalkan sholat bagaimana pun keadaannya meskipun aku bangun kesiangan.
Suasana pagi yang sejuk dan damai ruang makan itu terdapat empat kursi yang tiga telah berpenghuni dan satu kursi yang biasa aku duduk sering kali kosong di saat sarapan pagi karena aku jarang mau untuk sarapan pagi.
Dimeja makan ayah, ibu ,dan Ifa sedang asik menyantap sarapan pagi mereka. Disaat mereka sudah menghabiskan sarapannya aku baru duduk memulai sarapan pagi sendirian.
Wajah ceria Syifa, yang menggunakan seragam putih merah dengan rapih sudah siap pergi ke sekolah dengan tas biru yang di gendongnya, ia menuju ke arah ku setelah berpamitan dengan ibu, untuk bersalaman lalu ia menunggu ayah yang sedang bersiap-siap untuk mengantarkannya kesekolah.
Selesai menghabiskan sarapan ku, aku bersiap-siap untuk pergi kesekolah.
Aku menghampiri ibu yang sedang bersih-bersih untuk berpamitan, aku cium tangan ibu dan tak lupa aku mengucapkan salam.
Karena jarak sekolah ku yang dekat aku berjaan kaki menuju sekolah.
Di sepanjang jalan aku perhatikan keaadaan jalan yang agak sepi karena sepuluh menit lagi bel masuk akan segera berbunyi aku pun mempercepat langkah kaki ku, begitu pula dengan matahari yang mulai meninggi dengan cahaya paginya menyinari sepanjang langkah ku.
YOU ARE READING
Jangan Lupa Bersyukur
Short Storycerpen tentang keluarga kecil dan tentang rasa syukur