dua

108 12 2
                                    

di sudut kota,
aku melihatnya.
menggunakkan tudung merah,
ciri khasnya.
ia menganggap dirinya semu,
namun tidak bagiku.
sungguh, bagiku ialah pusat segala rotasi
yang terjadi dalam duniaku.

sungguh mempesona, kataku.
bahkan ribuan rasi bintang masih belum mampu menyaingi pesonanya.
tiap aksara yang terucap olehnya, bagai sebuah mantra yang dapat menyihirku dengan sedemikian rupa.

bak seorang dewi, ia berjalan menghampiriku.
dengan kilat mata yang bersinar, dan
dengan kilau yang melingkupi dirinya.
lalu berujar dengan pelan,
"akankah aku menjadi nyata? atau hanya sekedar imajinasi semata yang kau jadikan sebuah prosa?"

-gadis bertudung merah.

a k s a r a✔️Where stories live. Discover now