enam

36 7 2
                                    

di sudut ruangan itu,
diam-diam aku menahan air mata yang
berhimpun pada pelupuk netra, letih akan situasi sebagai nona sementara.
memang bukan aku transendennya.
sejak dahulu, aku hanyalah sebatas penyokong yang presensinya berada di ambang ada dan tiada, yang kau elu-elukan disaat sang nona pergi entah kemana.

sempat dahulu kita menyusun renjana,
bahwa kita akan menua bersama.
sampai lapuk kayu-kayu jendela,
juga dinding khanah yang mulai
mengelupas
hingga pada akhirnya, pertemuan kita
yang hanyalah sebuah turbulensi akibat ketidaksengajaan dan ketiadaan sang
Nona utama, berakhir dan sampai pada penghujung cerita.

-sebatas figuran.

a k s a r a✔️Where stories live. Discover now