" Sebuah pertemuan, walaupun hanya sementara adalah awal dari segala kemungkinan. "
...
“ Itu si Mirey sejak masuk kelasnya Pak-suep kenapa mendadak jadi kek batu prasasti? ” kata murid perempuan sambil meminum boba drinknya yg bernama Ulfa.“ Sstt, Mirey lo sakit? ” tanya perempuan lain disebelahnya sambil mengelus pundak Mirey. Dera.
Mirey menggelengkan kepalanya, “ Dia.. ” Mirey pun membuka suara.
“ Dia siapa? ” tanya Ulfa.
“ Yg pernah nampol pipi gue waktu SD dia disini,”
“ Iya siapa Mirey, lo ngomong jan ngegantung gitu coba,” Ulfa mulai jengkel.
“ Sebutin aja lo aman kok kan ada kita-kita, ” sahut Dera.
Hening, Ulfa dan Dera menatap Mirey menunggu jawaban dari gadis itu.
“ Reynan,” lirih Mirey.
“ Hah? Lo ngomong apa kumur-kumur sih?”
“ Reynan Pringgo Sakta,” jelas Mirey.
“ APA?! ” sentak mereka berdua sampai boba yg ada dimulut Ulfa tertelan langsung.
“ Reynan si anak yang kelewat jenius itu? ”
“ Maksud lo? ” tanya Mirey.
“ Iya dia udh banyak menangin lomba sama olimpiade,” sahut Dera.
“ Kok gue ga tau sih?”
“ Kerjaan lo maraton drakor aja terus, di ajak liat pensi lo ga pernah mau ikut,” Balas Ulfa.
“ Gue ga suka keramaian,”
Ya, kedua sahabatnya itu tau selama satu setengah tahun sekolah di SMA Nirwana Mirey tidak pernah mau diajak ke tempat yang ramai, katanya terlalu berisik. Mending pantengin drakornya.
“ Tapi rumornya dia itu mesum parah, sampai ada siswa yang mergokin dia lagi kissing diruang lab, perpus, sampai belakang sekolah. ” tutur Ulfa.
“ Itu bukan rumor emang kenyataannya gitu, lo harus hati-hati Rey sekali dia udh ngegenggam tangan yang dia incar lo gabisa lolos gitu aja,” ucap Dera dengan nada yang serius.
Degh.
Dia baru sadar atas kejadian tadi pagi yang terjadi padanya.
Datanglah seorang murid perempuan menghampiri mereka bertiga.
“ Mirey lo dicari Pak-suep suruh ke ruang guru,” ucapnya.
Mirey memukul jidatnya,“ Anjir mati gue.”
“ Salah lo kenapa buku bisa ga ke bawa,” celetuk Dera.
“ Udah sanah temuin aja dulu siapa tau dia cuma minta dibeliin pentol Ceu Heti,” Ulfapun terbahak.
“ Lawak lo Paul, gakan gue traktir boba lagi awas aja,” ancam Mirey lalu meninggalkan mereka yang masih terbahak.
***
“ Ya, ada apa Bapak manggil saya?” tanya Mirey pada Guru berjambang lebat didagunya.
Pak-suep pun menyuruh Mirey tuk duduk pada kursi didepan meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
√REYNAN
Teen Fiction" Jangan harap lo bisa lepas dari genggaman gue," ucap Reynan dengan smirknya. " Lepasin. Lo gila! dasar cowok pervert! " sentak Mirey dengan nada yang sedikit bergetar. kadang waktu bisa memisahkan dan juga mempertemukan seseorang dimasa lalu denga...