"Aku hanya berniat untuk menjagamu dan membuatmu tersenyum kembali. Tidak untuk menambah luka dihati kecilmu itu."
***
Kringgg
Suara bel tanda istirahat telah berbunyi. Seluruh siswa akhirnya bisa bernafas lega karena bisa mengistirahatkan otak dan memanjakan perut mereka disuatu tempat yaitu kantin sekolah.
"Aretha kantin kuy!" ajak Aira pada Aretha yang masih tetap diam setelah menceritakan semua kejadian kemarin pada Aira.
"Yaudah biar gua aja yang beliin nanti kita makan dikelas aja. Lu tunggu disini ya, jangan keluyuran kemana² nanti diculik om om hehe. Dah Aretha gua ke kantin dulu." ujar Aira seraya bercanda agar Aretha bisa tersenyum seperti biasanya. Tapi yang dia lihat hanya sebuah senyum paksaan diwajah cantik sahabatnya itu.
"Iya Ra, makasih banyak ya." ucap Aretha sambil memaksakan senyumnya.
*****
Saat itu Fahri ingin pergi ke kantin untuk memanjakan perutnya yang sudah kelaparan. Tetapi saat dia melewati kelas XI IPA 3 dia seperti melihat seseorang. Dan saat dia perhatikan orang itu, ternyata itu adalah gadis mungil yang dia lihat kemarin.
Karena dia belum mempunyai keberanian untuk mendekati gadis mungilnya itu. Akhirnya dia kembali berjalan menuju kantin sekolah yang tidak jauh dari kelas XI IPA 3.
Saat Fahri baru memasuki area kantin, dia bertemu dengan perempuan cantik dan itu sahabatnya semasa SD. Perempuan itu adalah Aira. Dan sesaat Fahri teringat sesuatu, dia teringat sahabatnya ini masuk dalam jurusan IPA dan akhirnya dia menanyakan tentang kelas XI IPA 3 yang kebetulan itu adalah kelas Aira.
Tetapi karena Fahri tidak ingin diketahui bahwa dia sedang menyukai seseorang, maka dia hanya berbasi-basi sedikit dengan Aira.
*****
Setelah lama berdiam dikantin karena menunggu pesanannya siap, Aira pun kembali ke kelas dengan membawa makanan serta minuman miliknya dan milik Aretha.
"Rethaaa yuhuuu ni gua udah beliin nasi goreng dan jus mangga kesukaan lu." ujar Aira dengan riang.
"Makasih ya Ra." jawab Aretha seraya menutup aplikasi chat diponsel miliknya.
"Buru dimakan, nanti keburu dingin dan gaenak." suruh Aira pada Aretha.
"Iya Ra." jawab Aretha singkat.
"Tadi lu abis baca apa Reth? Ko tadi lu kaya sedih gitu sih." tanya Aira pada Aretha karena tadi dia melihat Aretha sedih seraya sesekali melihat ponsel miliknya.
"Gua abis baca chat gua sama Adnan Ra hehe. Gua kangen Adnan." jawabnya dengan air mata yang hampir menetes pada pipi chubby nya.
"Suatu saat nanti, lu sama dia pasti akan baik-baik lagi ko. Udah percaya aja sama gua. Kuy makan, nanti keburu masuk." ujar Aira seraya memberi semangat pada sahabat mungilnya itu agar bisa semangat seperti biasanya lagi.
"Makasih ya Ra." jawab Aretha dengan tulus.
"Kembali kasih sahabat mungilku. Jangan sedih terus ya cantik. Senyum dong, kangen ni sama senyuman manis nya Aretha hehe." Aira mengucapkannya sambil mencubit pipi Aretha dengan sayang dan sambil terkekeh.
"Ihhh Aira malu tau." jawab Aretha sambil tersipu malu karena kata-kata yang diucapkan sahabatnya itu.
Aira pun tersenyum tulus karena telah berhasil membuat sahabatnya kembali tersenyum.
*****
"Ra lagi nunggu jemputan?" sapa Fahri pada Aira dengan senyum tulus. Namun senyum itu dia tunjukkan pada gadis yang ada disebelah Aira. Gadis itu Aretha, gadis mungilnya.
"Eh Fahri, ngga. Gua udh dijemput tapi ini lagi nunggu jemputan Aretha. Oh iya Reth kenalin ini Fahri sahabat masa kecil gua, dan Fahri ini Aretha sahabat gua selama gua sekolah disini." Aretha memperkenalkan Aretha pada Fahri dan sebaliknya dengan ramah.
Tadi ketika bel pulang berbunyi Aretha memberitahu Aira bahwa supirnya akan datang telat karena jalanan sangat padat dan macet. Aira sudah menawarkan untuk mengantarkan kerumahnya tetapi dia menolak ajakan Aira dengan alasan tidak ingin merepotkan Aira dan kakaknya yang telah menjemputnya. Akhirnya setelah tejadi perdebatan panjang, Aira mengalah tetapi dengan satu syarat. Dia akan menunggu hingga supir Aretha datang dan mau tidak mau Aretha harus menyetujui itu.
"Fahri boleh ga kalo Aretha pulang bareng lu, rumah kalian satu arah ko. Kakak gua tiba-tiba chat gua katanya dia ada urusan penting dan gua harus pulang sekarang jadi gua gabisa nunggu sampe Aretha dijemput." ujar Aira setelah dia mendapat pesan dari kakaknya.
"Oh iya boleh ko Ra. Ayo Reth pulang bareng gua aja gpp." jawab Fahri dengan ramah.
"Makasih ya Fahri, maaf udah ngerepotin. Jagain Aretha ya. Jangan sampe ada yang lecet sedikitpun." Aira memperingati Fahri dengan raut wajah serius.
"Iya Ra udah lu tenang aja. Sahabat lu akan sampe dirumah dengan keadaan baik² aja tanpa lecet sedikitpun." Fahri menjawabnya dengan perkataan serius juga.
Selama diperjalanan tidak ada pembincangan apapun antara Aretha dan Fahri. Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Setelah Aretha memberitahu Fahri alamat rumahnya dan menunjukkan sedikit jalan ketika sudah sampai didepan gang perumahannya. Akhirnya mereka sampai pada rumah Aretha. Saat itu Aretha berterima kasih pada Fahri karena sudah repot-repot untuk mengantarnya pulang san Fahri menjawabnya dengan ramah dan dengan senyuman tulusnya. Ketika Aretha menawarkan Fahri untuk mampir kerumahnya, Fahri menolak dengan alasan sudah sore. Akhirnya Fahri berpamitan untuk pulang.
*****
Aretha sedang memainkan ponselnya, dia membuka aplikasi Chat yang ada pada ponselnya dan dia membaca ulang pesan dia dan Adnan ketika hubungan mereka masih baik-baik saja.
Setelah dia puas melihat kembali pesan-pesan itu, dia beralih pada aplikasi instagram untuk melihat akun instagram Adnan karena dia masih ingin mengetahui semua tentang Adnan. Dan ternyata diakun instagram Adnan masih ada semua foto-foto Aretha, baik foto Aretha sendiri maupun yang berdua dengan Adnan.
"Kangen." ucap Aretha tidak sadar seraya terus melihat foto-fotonya yang bersama dengan Adnan. Difoto itu mereka terlihat sangat cocok dan disitu mereka sangat terlihat bahagia. Aretha terus memandangi foto itu hingga dia tidak sadar jika bantal yang dia gunakan untuk kepalanya sudah dibasahi dengan air mata.
Dan saat itu tiba-tiba ada pesan masuk diponselnya, dia kira Adnan mengiriminya pesan. Dia sudah siap untuk membalasnya dan mengatakan jika dia merindukannya jika benar itu pesan dari Adnan, namun ternyata itu adalah pesan dari nomor yang Aretha tidak kenal. Akhirnya dia pun hanya membaca pesan itu dari notifikasinya. Nomor tidak dikenal itu mengirim pesan singkat padanya dan dia malas untuk membalas pesan itu.
Akhirnya Aretha kembali melihat foto-fotonya yang bersama dengan Adnan seraya memutar musik kesukaan mereka berdua.
Dan Aretha pun tidur dengan air mata yang mengering dengan sendirinya pada kedua pipinya dan dengan kedua mata yang sembab akibat menangis semalaman.
*****
Gimana nih gaes sama ceritanya? Udh bikin hati kalian sakit blm? Hehe aku senang ketika melihat kalian sakit hati wkwk bercanda ko sayangku💋😝
Maaf kalo ada kata² yang salah, maaf klo ada pemborosan kata dan maaf klo ada tanda baca yang salah. Semoga kalian suka❤
Silahkan Vote dan Komentar :)
Salam manis dari aku yang manis wkwk lopyu!😚😝
KAMU SEDANG MEMBACA
Grazie Amore
Fiksi RemajaTiba-tiba kamu datang disaat seseorang pergi meninggalkanku. Tidak, kamu bukan hanya datang, tetapi kamu juga selalu berusaha untuk membuatku bahagia dan selalu berusaha untuk membuatku merasakan apa yang kamu rasakan padaku, rasa itu adalah rasa sa...