Kelas yang awalnya sangat tenang pagi itu seketika menjadi ramai sejak kedatangan si perusuh yang tak lain dan tak bukan adalah Khadafi Ghifari Ahmad. Datang sambil menenteng kotak bekalnya dan laki-laki berusia 16 tahun itu menyanyi keras hingga membuat teman kelasnya tau betul siapa biang onar itu.
"Haii epribadeh" Sapanya pada teman sekelasnya
"Diem lo minion ganggu aja gue lagi pake lipstik juga" Balas Eva yang terganggu dengan suara cemprengnya Khadafi
"Jangan galak-galak Va, Nanti si Adit ilfeel sama lo" Ya khadafi tau betul jika Eva memendam rasa pada Ketua kelasnya itu.
" Diem Ogeb, untung Adit belom datang kalo dia denger bisa ancur image gue" Ucap Eva yang takut bahwa Adit akan mengetahui isi hatinya, dia memang terkesan pemalu jika harus mengutarakan isi hatinya duluan (Dasar cewek-_-)
" Iya-iya pagi udah bawel aja" Ucapnya sambil berjalan ke bangku tempat duduknya yang berada di belakang, tempat duduk anak-anak legend yang malas jika mendengarkan ocehan sang guru
Tak lama kelas mulai terisi oleh banyak siswa siswi lainnya termasuk Baim, Rendy, Agam dan Vino yang notabene nya adalah sahabat dari Khadafi. Tapi bukan berarti temannya hanya mereka saja, dia berteman dengan banyak orang baik itu teman sebaya bahkan kakak kelasnya pun dijadikan teman, tak pandang bulu mau kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan dijadikan teman olehnya. Itulah salah satu kelebihannya, yang sangat mudah bergaul dengan orang lain.
" Eh si curut tumben gak telat lo" Ucap Agam sambil menarik kursi didepan Khadafi
" Bareng Kak Khaffa tadi jadi gak telat gue" Jawab Khadafi Sambil melirik Baim kesal, Dia jelas marah pada sahabatnya yang memberitahukan kakaknya bahwa dia berkelahi dengan Raka yang berujung tidak diperbolehkan membawa motor kesayangannya ke sekolah
" Kenapa lo jawabnya ogah-ogahan gitu? " Tanya Baim sambil tersenyum miring, dia tau sahabatnya itu kesal terhadapnya karena memberitahu Kaisha perihal kejadian kemarin
"Pake tanya lagi lo, niat banget bikin gue dihukum. kenapa pake dikasih tau sih ke kakak gue" Balasnya tak mau kalah
" Ya maap bro, Kan gue sekalian pencitraan sama kakak lo, Biar langgeng gitu" Ucapnya sambil menunjukan Deretan gigi rapinya
"Au ah males gue" Ambek nya
" Mampus lo bim, Si dafi ngambek lo" Ejek Rendy
" Kagak ditraktir lagi lo bim, mampus" Ejek Vino tak mau kalah
"Diem lo bedua" Balas Baim dan berujung mengeluarkan jurus bujukannya pada sang sahabat
Tak lama Dua wanita cantik datang menghampiri kelimanya.
"Kenapa si Baim?" Tanya Nadya kepada Rendy
"Lagi bujukin khadafi, Doi ngasih tau kakaknya khadafi kalo kemarin dia berantem sama Raka" Jawab Rendy pada Nadya
"Oalah kalian kaya gak tau aja si Dafi kalo ngambek tinggal di kasih es krim aja pasti gk ngambek lagi" Ucap Amel yang tau betul kesukaan temannya itu
" Bener juga lo Mel, gak sia-sia gue melihara lo selama ini ada gunanya juga" Ucap Baim senang sambil mengacak-acak rambut amel sebelum beranjak membelikan khadafi es krim
"Dasar onta!! Berantakan ni rambut gue" Teriak Amel kepada Baim yang kini sudah berlari keluar kelas
Teman-teman yang yang lain malah menertawakannya karena kini rambutnya sudah hancur berantakan sekarang.
"Diem lo semua" Ucap Amel sambil menatap sengit teman-temannya yang langsung diam, Mereka takut akan dihadiahi cubitan gadis itu setelah ini
"Sini Mel gue bantuin beresin rambut lo" Tawar Nadya dan diangguki oleh Amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Khadafi
RomanceHidupnya biasa saja, Tidak ada yang spesial. Semuanya hanya tentang Keluarga, Persahabatan, dan Cinta. Tapi siapa sangka hidupnya yang pada awalnya monoton itu pelan tapi pasti berubah sejak dia mengenal perempuan manis yang di jumpainya saat ekstra...