Malam yang sepi. Langit yang cerah tak sebanding dengan hati yang kecewa. Tersadar bahwa kemuliaan hidup tak terukur dengan harta. Berharap pada manusia adalah kunci penyesalan.
Dijalanan yang sepi. Hanya manusia satu ini yang dapat menafsirkan segalanya. Ketika ia ingin berdamai dengan dunia. Dan ketika ia ingin menyulam kembali seluruh harapannya. Ketika itulah ia dihempaskan.
Dengan rambut yang tergerai oleh angin malam, air mata kehancuran ia tumpahkan sederas hujan. Tak peduli ada berapa malaikat yang menyaksikannya. Biarlah Tuhan tahu, betapa hinanya seorang hamba dihadapan Rabbnya.
Tepatnya di amerika. Laki-laki yang paham akan Bahasa Indonesia tak sengaja melewati jalanan sepi itu dengan mobilnya. Dilihatnya seorang gadis membawa koper yang tak asing baginya. Sebenarnya enggan untuk menanyakan keadaan. Namun, melihat peristiwa yang mengecewakan di kafe tadi membuatnya sombong jika tak menanyakannya.
Mobil itu berhenti tepat di samping gadis bernama aril. Mata sembabnya tak sengaja terlihat oleh laki-laki itu.
"Kau menangis?"Ia sama sekali tak menggubris laki-laki yang menanyakan keadaannya itu. Terdiam. Merasa pertanyaannya itu tak menghasilkan solusi.
"Hey...aku bertanya padamu!"
"Jangan hiraukan aku! Per-"
"Kau tidak menemukan tempat tinggal ayahmu?" Dengan nada yang amat rendah, laki-laki itu mengetahui keadaannya.
"Aku tahu tempat tinggal ayahmu. Masuklah ke mobil. Aku akan mengantarmu".
"Apa pedulimu?"
"Baguslah jika kau tak membutuhkan bantuanku".Laki-laki itu pergi dengan mobil mewahnya. Ternyata, ide enggan menanyakannya adalah ide yang benar.
Aril hanya menatap kosong sekitar. Menyadari memilih keputusan yang salah. Peluang amatlah dekat. Namun, ia tak dapat melihatnya.
"Bodoh....bodoh...bodoh....kenapa kau menolak bantuannya?" Merasa bodoh. Aril memukul-mukul kepalanya yang amat pusing.Suara klakson mobil dari belakang membuatnya menoleh. Perasaan bersyukur dan menyesal ia persembahkan untuk laki-laki berjaket hitam. Ia tak habis pikir. Perilakunya yang buruk di balas dengan perilaku baik.
"Cepat masuk ke mobil. Tidak baik seorang gadis berjalan sendirian di malam hari".
"Terima kasih. Aku berhutang budi padamu". Dengan segera aril masuk ke mobil laki-laki yang rela datang menolong untuk ke-2 kalinya.Benar-benar sepi. Jalanan yang luas hanya dilalui oleh mobil mewah milik laki-laki misterius ini. Hati kecilnya ingin sekali menanyakan nama laki-laki tersebut. Namun, sikapnya yang diam membuat pertanyaan itu terhenti di tenggorokan.
Tak sengaja ke-2 bola mata aril melihat sebuah bola kecil yang di letakkan di samping setir mobil. Dibola itu terdapat sebuah nama. Rey.
"Oh....namanya Rey...". Perkataan itu tiba-tiba saja meluncur dari mulut mungil aril. Sontak laki-laki itu pun menatap aril keheranan. Dengan segera ia memalingkan pandangan karna malu. Menggigit bibir dan menutup mata adalah satu-satunya hal yang dapat ia lakukan."Kenapa?"
"Emm....ti..dak....a..ku....hanya mem....baca bola itu..".
"Siapa namamu?"
"A..ku?"
"Disini hanya ada kau dan aku".
"Oh iya...em...sebut saja dengan aril".
"Kau ke amerika hanya ingin bertemu ayahmu?"
"I..ya. Kau orang indonesia bukan? Kenapa kau tinggal di sini?"
"Aku di sini untuk belajar".
"Belajar? Di Indonesia juga banyak sekolah menengah atas. Kenapa kau memilih belajar di Amerika?"Dengan tersenyum tipis laki-laki itu menjawab pertanyaan aril.
"Aku tidak menempuh pendidikan sederajat SMA".
"Lalu?"
"Universitas Stanford. Disitu tempatku menuntut ilmu".
"Oh...kenapa harus di Amerika?"
"Sebelum ayahku wafat. Beliau menyuruhku untuk belajar di sini".Tak lama kemudian, mereka sampai di halaman rumah sang ayah yang dinanti-nanti oleh aril.
"Ini rumah ayahmu".Dengan segera aril menghampiri rumah sang ayah. Laki-laki bernama rey itu hanya melihat dari kejauhan.
"Ayah....". Aril mengetuk pintu dengan memanggil sang ayah.
Sang ayah pun keluar dengan mata memerah.
"Apa yang kau lakukan disini?! Pergi kau!"
"Ayah!!! Bertahun-tahun aku menantimu pulang. Aku hidup sendirian dengan menggenggam 1 harapan. Aku membanting tulang sebagai barista sepertimu untuk kehidupanku dan untuk mencarimu. Aku telah kehilangan ibu dan adik. Dan sekarang ap-".
"Pergilah dari sini!"
"Ayah....tak ku sangka kau akan seperti ini".Laki-laki yang hanya memandang dari kejauhan kini mendekat untuk membela aril.
"Bukan seperti itu cara memperlakukan seorang anak!". Laki-laki itu mendorong ayah aril.
"Hey...apa urusanmu rey?! Aku tak habis pikir kau akan mengantarnya kemari".
"Kau harus tau bagaimana ia berjuang kemari untuk menemuimu! Seharusnya kau malu. Seorang ayah yang seharusnya menafkahi keluarga tapi kau justru meninggalkannya dan merampas uang darinya"."Aku tak butuh ocehanmu rey!! Kau selalu menghalangiku dan mempermalukanku di hadapan banyak orang. Sekarang kau tau apa balasannya!" Ayah memukul wajah rey hingga hidungnya berdarah.
Rey menatap tajam laki-laki tua di hadapannya. Perlahan ia mendekat ke tubuh laki-laki tak tahu diri.
"Dengar! Aku bisa saja ungkap semuanya di hadapan put-"
"Tutup mulutmu! Jaga rahasia itu baik-baik. Kau akan tahu akibatnya jika kau memberi tahunya".***
"Kenapa keadaan selalu tak bersahabat baik? Kenapa? kenapa seperti itu?"
"Belajarlah untuk selalu menerima keadaan ril. Karna kehidupan ini diciptakan semata hanya untuk ujian. Dan bersyukurlah setiap waktu. Karna dengan bersyukur, kau akan menerima semua keadaanmu".
Gadis itu hanya menunduk. Menerima semua nasihat yang diberikan rey. Dan mencoba untuk berlapang dada menjalani lika-liku yang Tuhan berikan.
"Sabar itu hakikatnya kuat. Tanah akan tandus, waktu akan berhenti, dan es akan mencair. Semua itu terkalahkan oleh sabar".
Batin aril membenarkan semua nasihat rey. Betapa bermaknanya kehidupan ini. Sejauh ia melangkah, beberapa kalimat itu sungguh mencairkan hatinya.
Mobil mewah milik rey kini memasuki halaman sebuah rumah. Mata aril berbinar-binar melihat rumah rey yang terlihat megah.
"Kau tinggal di sini sendirian?"
"Iya. Kenapa?"
"Rumah sebesar ini hanya dihuni 1 orang?"Rey tertawa kecil melihat aril yang keheranan.
"Kau membolehkanku tinggal disini?"
"Kenapa tidak?"Aril menatap rey penuh rasa bersyukur. Siapa laki-laki yang sama seperti rey? Sepertinya tidak ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/222588657-288-k976656.jpg)