1

27 8 5
                                    

MOHON DIBACA ULANG, SOALNYA ADA BEBERA BAGIAN YANG DIUBAH.

••••••

"Pagi ma," sapa Risa dari arah tangga.

"Pagi sayang," jawab mama Risa.

"Papa mana ma," tanya Risa yang tak melihat keberadaan papanya.

"Papa udah berangkat ke kantor, katanya ada miting pagi," jelas mamanya.

Risa mulai memakan sarapannya yang sudah disiapkan oleh mamanya. Bukan berarti Risa tidak memiliki seorang pembantu di rumahnya, hanya saja Risa tak mau makan di rumah jika bukan mamanya yang masak.

"Ma Risa berangkat dulu ya," pamit Risa sambil mencium punggung tangan mamanya.

"Iya, kamu hati-hati kalau bawa mobil jangan ngebut lagi, mama gak mau bohong lagi sama papa," nasehat mamanya.

"Iya ma, doain aja biar Risa bisa ngontrol diri," jawab Risa lalu berjalan meninggalkan mamanya.

Risa mulai menyalakan mobil spot barunya yang dibelikan papanya kemarin.

Pasalnya mobil lama Risa telah rusak parah karena aksi balap liar yang ia lakukan kemarin malam, untung saja orang tuanya tidak tau tentang kejadian balap liar yang ia lakukan.

Mama Risa hanya tau jika Risa membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tidak tau soal balap liar.

Sesampainya di sekolah Risa memakirkan mobilnya di samping mobil sahabatnya.

"Mobil baru Ris," tanya Tya.

"Lo liatnya gimana, baru kagak mobil gua?" tanya Risa balik.

"Keliatannya sih baru," jawab Tya.

"Nah itu lo tau," balas Risa sambil nyengir gak jelas.

"Apa jangan-jangan lo abis...," Tya menggantung kata-katanya.

Tanpa perlu Tya lanjutkan Risa langsung mengangguk menyetujui kalimat Tya.

Belum banyak yang tau tentang kehidupan aslinya Risa selain para sahabatnya karena dibalik sifat bijak Risa, Risa juga memiliki sifat iblis yang ia sembunyikan selama ini.

"Kalau dengan cara itu lo bisa dapat mobil baru, gua juga mau balapan liar biar bisa dapat mobil baru," ucap Tya polos.

"Gak usah ikutin cara gua, biar gua aja yang ikut balapan sialan itu, gua gak mau lo jadi kayak gua, lagian gua juga gak niat pengen dapet mobil baru," jelas Risa.

"Udah gua duga lo bakal bilang kayak gitu," kata Tya dengan wajah datarnya.

"Udah ah, yuk kita ke kelas kasian Azma sama Sena yang udah nunggu kita lama," kata Risa mengalihkan pembicaraan awal.

Sesampainya di kelas Risa hanya melihat Azma, lalu dimana Sena.

"Sena mana," tanya Azma.

"Lah gua kira udah di kelas," jawab Tya.

"Mungkin dia telat," tebak Risa lalu melihat arlojinya.

"Gak mungkin lah Sena telat," balas Tya yakin.

"2 menit lagi bel bunyi, terus kalau gak telat apa namanya," kata Risa.

"Mungkin aja tu anak kesiangan," jawab Tya.

"Sama aja dodol," balas Risa.

"Astaghfirullah kalian gak boleh seuzon sama orang apa lagi sahabat kita sendiri," ceramah Azma.

"Iya ustazah," jawab Tya dan Risa bersamaan.

"Pagi kawanku," sapa Sena yang dari arah pintu kelas.

RISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang