2

17 7 10
                                    

"Yok pulang gau udah ngantuk ini," kata Tya.

"Sabarlah, orang sabar itu disayang Allah," balas Azma.

"Nah tuh yang dibilang Azma bener, lo harus sabar," saut Sena sambil terkekeh.

Mereka berempat berjalan keluar kelas dan menuju parkiran.

"Ris lo mau nebeng gak," tawar Sena.

"Kagak, gua bawa mobil sendiri tadi," jawab Risa yang diangguki oleh Sena.

Sesamapainya di parkiran Risa berjalan ke arah mobil barunya. Sontak saja Azma dan Sena dibuat melongo dengan mobil baru Risa.

"Mobil lo," tanya Sena dengan wajah bingungnya.

"Menurut lo," jawab Risa.

"Lo abis balapan lagi," tebak Sena dengan sedikit berbisik.

"Tebakan lo bener banget Sen," jawab Tya yang memang sudah tau tentang asal usul mobil baru Sena.

"Ya ampun Risa balapan itu gak baik apa lagi balapan liar, inget dosa lo masih banyak gak usah nambah-nambah dosa lagi, nanti kalu lo jatuh gimana apa lagi sampek meninggal," ceramah Azma dengan memelankan suaranya.

"Kalau meninggal kita tinggal kuburin habis itu makan-makan deh," jawab Tya asal.

Sontak saja jawaban Tya langsung mendapat tatapan tajam dari ketiga sahabatnya.

"Sory," ucap Tya merasa bersalah.

"Mobil lo yang lama kemana," tanya Sena.

"Rusak," jawab Risa.

"Gila lo, mobil lo itu masih 1 bulan yang lalu belinya, masak udah rusak," kali ini Tya yang menjawab.

"Gua gak gila tolol," balas Risa yang tak terima jika dirinya disebut gila.

"Awas aja sampek lo ikut balapan liar lagi," ancam Sena.

"Hehehe, gua gak bisa janji," balas Risa sambil tertawa pelan.

"Gua gak mau tau, pokoknya habis ini kita langsung pergi jalan-jalan," tegas Sena.

Merekapun memutuskan untuk pergi ke tempat makan langganan mereka.

Sesampainya disana mereka mencari tempat duduk dan memesan makanan.

"Ris lo gak ngerasa aneh sama kak Satya," tanya Tya.

"Aneh? Aneh gimana," jawab Risa bingung.

"Kanyaknya kak Satya suka deh sama lo," tebak Tya.

"Gua juga ngera sih," batin Risa.

"Gak mungkin lah," elak  Risa.

"Nih ya kalau kak Satya beneran suka sama Risa, bakal ada cinta segitiga," ucap Sena.

"Cinta segitiga?" bingung Risa.

"Kak satya dan Kak Nando," batin Risa.

Risa sudah tau soal perasaan mereka dari dulu, karena keduanya sudah pernah mengatakan langsung kepada Risa.

"Dah ah nanti lo tau sendiri," jawab Risa.

****

"Lo udah hubungi Risa belum?" tanya Hesti.

"Udah, bentar lagi pasti dateng," jawab Jila.

Hesti dan Jila, mereka teman balapan Risa.

"Kok lama ya," ucap Hesti sambil melihat ke arah jalanan.

"Palingan macet," jawab Jila.

***

"Pulang yok," ajak Risa sambil menatap ketiga sahabatnya yang masih memili sepatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang