Chapter 3

50 21 0
                                    

"Alhamdulillah ya kita bisa sekelas lagi," ujar Laura.

"Iya Ra gue juga seneng banget bisa sekelas sama kalian," balas Tania.

"Tapi, masa gue duduknya sendirian si," Rayna cemberut karena dia duduk sendirian di belakang kedua sahabatnya.

Mereka sekarang sedang berada di ruang kelas tepatnya kelas X IPA 2. Mereka bertiga sangat senang karena bisa sekelas lagi.

Laura tiba tiba berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kelas.

"Mau kemana lo Ra?" Tanya Rayna.

"Pengin cari angin, bosen gue liat muka kalian terus."

"Dihh sembarangan lo Ra, paling juga lo pengin cari cogan," ledek Tania.

Laura terkekeh geli "Ya itu sekalian Tan hahaha, kalian ikut ngga?"

"Ikut dong," balas Rayna dan Tania hampir bersamaan.

Mereka bertiga berjalan keluar kelas untuk berkeliling sekolah.

"Eh Ra kantin aja yukk, laper nih gue," ajak Rayna yang disetujui oleh Tania.

"Ya udah yuk," balas Laura.

***

"Lo mau pesen apa Tan, Ray?" Tanya Laura.

"Samain aja deh kayak lo," balas Rayna.

"Iya Ra samain aja," ucap Tania.

"Oke lo duduk di sebelah sana aja ya yang ngga terlalu rame, ntar gue bawain pesenan kalian." ujar Laura sambil menunjuk tempat duduk yang kosong.

Laura pun berjalan untuk memesan makanan.

"Eh Tan coba lo liat cowo yang di pojok sana," ucap Rayna sambil menunjuk keberadaan cowo tersebut.

"Kenapa emang Ray?"

"Kayaknya cowo itu dari tadi ngeliatin Laura deh."

"Eh iya ya, tapi udah la biarin aja."

Selang sepuluh menit kemudian Laura datang membawa pesanan mereka bertiga, yaitu 3 porsi mie ayam lengkap dengan 3 es jeruk.

"Hayoo ngomongin apa ya, ngomongin gue ya," Laura bergegas untuk duduk di sebelah Tania.

"Iya emang kita ngomongin lo Ra. Eh ngga, lebih tepatnya ngomongin cowo yang duduk di pojok sana, soalnya dia ngeliatin lo terus Ra," ucap Rayna.

"Palingan cowo itu ngeliatin orang yang tadi di deket gue bukan ngeliatin gue, udah ah bodoamat."

Beberapa menit kemudian Laura pamit untuk ke toilet, dan saat Laura sedang berada di toilet tiba tiba seorang cowo berjalan menghampiri Rayna dan Tania.

"Kenalin gue Varrel Ezra Alvaro, panggil aja Ezra," ujar cowo tersebut sambil mengulurkan tangannya.

"Eh," Rayna terkejut karena cowo tersebut tiba tiba memperkenalkan dirinya.

"Gue Tania, ini sahabat gue namanya Rayna," lalu Tania dan Rayna mengulurkan tangannya.

"Salam kenal ya," ujar Ezra setelah berjabat tangan dengan keduanya. "Eh gue duduk di sini sebentar boleh? Gue mau tanya sesuatu sama kalian."

"Iya silahkan." balas Rayna.

"Cewe yang tadi pergi itu juga sahabat kalian?"

"Iya, namanya Laura, emang kenapa?" ujar Tania.

"Cantik ya, gue minta tolong boleh? kenalin gue ke dia."

Rayna dan Tania saling berpandangan mendengar ucapan Ezra.

Ezra suka ke Laura? batin Rayna.

Keren nih Laura baru awal masuk SMA udah di taksir cogan batin Tania

"Eh kok malah bengong si," ucapan Ezra menyadarkan mereka berdua dari lamunannya masing masing.

"Eh iya, gue bakal berusaha ngenalin lo ke Laura koh," balas Tania setelah tersadar dari lamunannya.

"Oke, thank you, gue balik ke meja gue dulu, takutnya Laura curiga ngeliat gue lagi ngobrol sama kalian."

Ezra pun kemudian berbalik dan berjalan menuju mejanya yang berada di pojok.

"Dari mana lo Zra?" tanya Alvin. Alvin adalah teman dekat Ezra.

"Kepo lo Vin," balas Ezra.

***

"Eh Ray itu Ezra yang dari tadi liatin Laura kan?" tanya Tania.

"Iya Tan bener, dia suka ke Laura?"

"Keliatannya si gitu, eh ada Laura tuh kita bahas yang lain dulu."

Laura berjalan menghampiri kedua sahabatnya.

"Bentar lagi masuk nih, buruan abisin makanannya," ucap Laura.

"Iya Ra, bentar lagi juga selesai nih," balas Tania.

***

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang