Chapter 5

19 5 0
                                    

Aku mengenalmu tanpa sengaja dan mencintaimu secara tiba tiba.

***

"Rayna, Tania."

Rayna dan Tania pun menoleh ke sumber suara.

"Eh lo Zra," ujar Tania.

"Kenapa Zra?" tanya Rayna.

"Gapapa si nyapa aja hehe."

Laura hanya diam mendengarkan obrolan mereka.

Gue kayak pernah liat cowo ini, udah ah bodoamat. Batin Laura

"Lo cewe yang kemarin tabrakan sama gue di koridor kan?" tanya Ezra yang langsung membuyarkan lamunan Laura.

Tuh kan bener, iya ini cowo yang kemarin tabrakan sama gue di koridor. Batin Laura

"Iya mungkin." Jawab Laura datar.

"Iya bener, nama lo Laura kan? Kemarin gue ngga sengaja ngeliat name tag lo. Kenalin gue Varrel Ezra Alvaro, panggil Ezra aja," ujar Ezra sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan.

"Gue Laura Keana Vernanda," Laura mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ezra.

"Ekhem ekhem, dikacangin kita Tan," ujar Rayna sambil terkekeh geli.

"Iya nih Ray, pergi aja yuk."

"Eh mau kemana lo? Mau ninggalin gue?" Tanya Laura.

"Abis lo lagi ngobrol sama Ezra, dari pada gue sama Rayna ganggu mending kita pergi dong," Ucap Tania.

"Apaan si lo Tan, kalian juga tadi ngobrolnya asik banget gue dikacangin."

"Hehehe maapin kita Ra," ujar Rayna.

"Eh gue duluan ya, gue ada urusan," ucap Ezra setelah dia mendapatkan telfon dari seseorang.

"Eh iya Zra, ati ati ya," Tania dan Rayna melambaikan tangan ke Ezra, sementara Laura sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Lumayan juga tuh cowo. Batin Laura

Laura tersenyum melihat Ezra yang semakin jauh dari mereka.

"Cie senyum senyum sendiri," Ujar Rayna.

"Suka ya lo sama Ezra? Hayo lo, ngaku aja lo Ra," ledek Tania.

"Apaan si kalian, biasa aja deh, masa gue cuma senyum dikira suka."

"Udah yuk buruan. Cape berdiri di sini terus, udah kaya patung aja," ujar Rayna.

***

"Eh kalian ada yang punya nomernya Ezra ngga?" Tanya Laura.

"Engga Ra, besok kalau gue ketemu gue mintain nomernya deh."

"Makasih Raynaa."

"Lo beneran suka ke Ezra Ra?" Tanya Tania.

"Gue juga ngga tau, tapi gue kayak tertarik aja gitu sama dia, gue ngerasa pengin kenal dia lebih jauh lagi."

"Kita bakal bantuin lo deket sama dia Ra."

"Kalian emang sahabat terbaik gue," ujar Laura sambil memeluk kedua sahabatnya.

Laura melepas pelukannya "Eh tapi kalian kenalan sama Ezra kapan? Kayaknya tadi udah akrab banget."

"Kemarin kemarin Ra," balas Rayna.

"Kalian kenalannya pasti waktu ngga ada gue."

"Iya Ra, lo waktu itu lagi pergi ke toilet terus tiba tiba Ezra nyamperin kita ya Ray," ujar Tania.

"Iya bener tuh."

***

"Ah kenapa si gue lupa lagi, gue kan harus dapetin nomernya Laura, gimana gue mau deketin dia kalau nomernya aja gue ngga punya," Ujar Ezra.

"Lo lagi ngobrol sama siapa si Zra? Gue kira lo sendirian," Alvin melihat sekeliling Ezra.

"Eh lo ngapain tadi telfon gue vin?"

"Lo di panggil Pak Udin tuh."

"Ngapain?"

"Ya biasa la, apalagi kalau bukan masalah ekstrakulikuler sepak bola, lo itu kan satu satunya anak kelas X yang paling dipercaya sama Pak Udin."

"Ya udah, thanks ya Vin, gue duluan."

Tak lama kemudian Ezra membalikan badannya dan berjalan menuju Alvin kembali.

"Eh Vin gue lupa mau ngomong sama lo."

"Apaan Zra?"

"Gue mau minta tolong boleh?"

"Ya elah tinggal langsung to the point aja, mau minta tolong apaan lo?"

"Lo kenal Laura ngga?"

"Engga Zra."

Gimana gue mau minta bantuan Alvin, dia aja ngga kenal Laura. Batin Ezra.

"Emang kenapa Zra? Lo suka sama dia? Atau ada kepentingan apa?"

"Cuma ada perlu sama dia."

"Gue tau lo suka sama dia Zra, kalau lo ngga suka lo ngga bakalan nyari nomernya dia," ujar Alvin lalu dia tertawa.

"Apa si vin"

"Kalau lo emang suka gapapa kali Zra, ntar gue bantuin cari nomernya dia, sapa tau temen gue ada yang punya nomernya."

"Oke thanks vin."

"Tapi kalau udah jadian jangan lupa makan makan ya Zra."

"Iya deh, doain ya."

***

Don't forget to vommentt!!!

See u❤️

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang