[01] Most Wanted

18 7 0
                                    

Sudah dua hari berjalan. Sasha mulai terbiasa dengan keadaan kelasnya sekaligus teman-temannya. Hari ini, Sasha dipanggil Nashetania ke ruangannya pada jam istirahat pertama. Dan disinilah dia, berjalan menuju ruangan Nashetania.

Kelas Sasha berada tepat dibawah ruangan kepala sekolah, jadi dia hanya perlu naik tangga dan berjalan beberapa langkah seperti jarak kelas ke tangga.

Azura melewati Sasha begitu saja dengan Lucia yang setia menempel seperti perangko. Mereka sempat tidak sengaja saling bertatapan, hanya sepersekian detik saja.

Tok, tok, tok.

"Ini saya, Sasha."

"Masuklah, Nak."

Sasha membuka pintu dan memasuki ruangan dengan sopan.

"Ada apa, Bu?"

Nashetania terlihat berdiri dari tempatnya dan berjalan menuju ke rak-rak besar disampingnya.

"Kau dulu seorang pustakawan bukan?"

Sasha mengangguk, "Iya, sampai sekarang, Bu."

"Ibu mau minta bantuanmu. Ini masalah data-data siswa kelas satu tahun ini."

"Ada beberapa kesalahan yang terjadi dalam arsip. Bisakah kau membantu pustakawan sekolah?"

Nashetania mengambil dua folder besar dan menyerahkannya kepada Sasha, "Ini hanya data dasar. Sedangkan perkembangan diri dan yang lainnya berada di perpustakaan."

Sasha mengangguk, "Ya, saya mau."

.

Dalam perjalanan ke kelasnya, entah beruntung atau tidak. Azura, Lucia dan beberapa teman laki-laki Azura sedang berhenti di samping jalan.

Sasha hanya menghela napas dengan sedikit kasar tanpa berkata apapun saat melewati mereka. Nahas, Lucia tiba-tiba saja tersulut emosi sendiri mendengarnya.

"Hey! Ada masalah?!"

Sasha menoleh dan menatap Lucia, "Tidak."

"Lalu kenapa kau mendengus seperti itu, ha?! Menantang kami?!"

Sasha mengangkat bahunya, "Hanya ingin."

Lucia yang mulai merasa semakin kesal menghampiri Sasha dengan wajah yang ditekuk.

Lucia menunjuk-nunjuk dahi Sasha dan menghinanya.

"Apa-apaan kamu?! Tidak tau diri. Dasar perempuan rendahan!"

Sasha hanya diam hingga Lucia berhenti melakukannya dan berpose layaknya dia pemenangnya.

Sasha menghela napas, "Sudah?"

Lucia kembali memuncak, "Berdebah sialan! Beraninya kau—"

"Aku hanya bertanya apa kau sudah selesai. Aku ada urusan."

Sasha membungkuk dan kembali berjalan. Di belakang Lucia ingin menangkap Sasha, tetapi nihil.

Sasha menyudutkan Lucia ke dinding dan memukul dinding yang berada tepat di samping Lucia. Sasha juga sempat mengeratkan pegangan pada folder yang dia bawa ditangannya.

Brak!

"Aku bilang aku ada urusan."

ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang