[00] Murid Baru SMA Satu

33 7 0
                                    

Hari ini Luna diminta untuk datang menemui kepala sekolahnya, Ibu Nashetania. Seorang murid baru akan tiba dan dia adalah seorang perempuan seusianya.

"Perkenalkan, dia Sasha Quimollire. Murid kelas satu yang akan berada dikelas yang sama denganmu."

"Selama dia beradaptasi disini, saya minta kamu menjaganya dengan baik. Saya serahkan padamu, Luna."

Luna mengangguk mengerti dan tersenyum kepada seorang perempuan di samping Nashetania. Perempuan itu hanya mengangguk sekali dan tanpa ekspresi.

"Kalian bisa mulai tour-nya."

"Baik, Bu."

Luna dan Sasha memberikan salam kepada Nashetania sebelum mereka keluar dari ruangannya. Mereka menuju ke kelas A-1, kelas yang mereka tempati.

Dalam perjalanan menuju kelas keheningan terjadi di antara keduanya. Tidak ada yang membuka perbicangan hingga mereka tiba di pintu kelas mereka.

"Luna."

Seorang Sasha membuka pembicaraan pertama kali dan memecahkan keheningan tak berujung mereka.

"Iya, ada apa?"

"Terimakasih."

Luna tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Sasha walaupun hanya satu kata.

Pintu kelas pun terbuka. Semua mata menuju ke arah Sasha. Senyum hangat mengisi kelas mereka.

Sasha dan Luna berjalan ke depan kelasnya. Senyum Luna kembali muncul sebelum dia membuka pembicaraan.

"Teman-teman, dia adalah murid pindahan. Bisakah kalian membantunya beradaptasi dengan sekolah?"

"Tentu saja, Luna."

"Selamat datang di SMA Satu."

Luna mengalihkan pandangannya ke arah Sasha dan mempersilahkan dia memperkenalkan dirinya.

"Sasha. Sasha Quimollire."

Semua anak tertegun mendengar perkenalan Sasha. Singkat, padat, dan sangat jelas. Kecanggungan sempat terjadi di dalam kelas.

Seorang perempuan berambut cokelat kehitaman dengan kuncir kudanya akhirnya mengangkat tangannya.

"Laverna Slyandra. Kau bisa duduk denganku disini, kalau kau mau."

Sasha mengangguk dan tersenyum tipis, "Terimakasih."

'Oh, dia tersenyum,' itulah yang di pikirkan seisi kelasnya. Memang bukan senyuman yang istimewa, tetapi setidaknya itu sudah membuat kedekatan terjadi antara mereka.

"Sebelumnya kau sudah mendapatkan jadwal pelajarannya?"

Sasha menggeleng.

"Aku akan mencatatkannya untukmu," dia Laverna, sekarang menjadi teman sebangku Sasha.

Sasha mengeluarkan sebuah buku tulis yang terlihat sangat rapi. Buku itu diberi sampul abu-abu dengan tulisan nama Sasha serta subjek buku.

Arts.

Laverna tersenyum simpul dan bertanya kepada Sasha tentang buku itu.

"Kau suka seni?"

Sasha memberikan anggukan singkat.

"Seni itu kehidupan. Karena itu aku menyukainya. Kau suka?"

"Ya, tentu saja. Sayangnya, aku hanya tertarik di bidang musik saja."

Sasha tersenyum dan mulai membuka bukunya itu, "Bukankah itu bagus? Setidaknya ada sesuatu yang kau kusukai."

"Ya, kau benar."

ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang